3rd Chapter

6K 646 8
                                    

Aku hanya berani memelukmu di depan kamera, dihadapan publik dan juga para fans kita.

Aku hanya berani mengajakmu berbicara dan bersenda gurau di hadapan mereka.

Kau terlalu sulit untukku gapai.
Seperti bintang yang bertaburan di langit. Terlihat dengan jelas, namun terlalu jauh untuk diraih dan sampai kapanpun tak akan ada yang bisa menyentuhnya.

Aku tak tahu harus dengan cara apa aku mendekatimu dan masuk kedalam hidupmu yang misterius itu.

Kau mengunci rapat-rapat hatimu.
Kau menutup matamu.
Kau menulikan telingamu.
Kau tak akan pernah membiarkan orang lain masuk kedalam hidupmu.
Dan kau tak akan pernah membiarkan siapapun mendekatimu.

Apa kau masih ingat saat aku memberimu nama panggilan Pasta?

Kau mendelik ke arahku, lalu berkata. “Maaf Jisoo-ssi tapi aku bukan makanan”

Kau tak tahu, betapa aku ingin tertawa lepas setelah mendengar perkataanmu itu?

Sejak kecil, aku ingin sekali memiliki adik perempuan dan saat kau datang aku merasa bahagia karena aku telah menemukan seseorang yang bisa membuatku sangat ingin melindungi.
Kau adalah satu-satunya orang yang bisa membuatku merasakan kehadiran seorang adik.

Aku sangat menyayangimu.
Meski aku tahu jika kau tak akan pernah menyayangiku.


Pasta! Panggilanku padamu adalah Pasta!

“Jangan memanggilku seperti itu.”

“Kenapa? Kau tak suka?”

“Tidak”

“Tapi itu lucu, cocok untukmu.”

“Maaf Jisoo-ssi, tapi aku bukan makanan. Jangan memanggilku dengan nama aneh apapun selain namaku”

“Tapi Rosé—

“—Karena itu terdengar menjijikan di telingaku”

“...Maaf...”

•••

Our RoséTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang