Jisoo terdiam sambil mematung di depan pintu dorm. Setelah memikirkan apa yang ia perbuat pada Jennie, setelah ia memikirkan apa yang dikatakan Kakak-nya semalam, ia sadar jika ia salah.
Ia tak seharusnya marah pada Jennie. Jika Rosé hanya nyaman dengan gadis bermata kucing itu, kenapa ia marah? Jennie tak salah apa-apa. Ia yang salah karena tak berusaha dengan keras untuk membuat Rosé nyaman saat bersamanya. Ia yang salah karena tak bisa memahami Rosé sampai sekarang.
Jika ia saja belum bisa memahami Rosé, tentu gadis itu tak akan bisa menganggapnya teman.
Jisoo menghela nafas gusar, lalu meraih kenop pintu dengan tangan kanannya, namun ia tersentak kaget sehingga pegangannya pada kenop terlepas, saat pintu dorm terbuka dari dalam.
“Oh? Eonni?! Syukurlah kau pulang!” Lisa yang membukakan pintu, langsung berseru sambil tersenyum lebar. Ia merangkul bahu Jisoo dan menyeret gadis yang lebih tua untuk masuk.
“Ayo masuk, Eonni. Jangan diam saja. Niatnya besok Jennie-eonni dan aku akan menjemputmu. Tapi karena kau sudah disini, jadi kita tak perlu repot-repot, hehe.”
Jisoo tersenyum tipis. “Jadi, Jennie masih ada di dorm? Sedang apa? Apa dia masih di kamarnya?”
Lisa melepas rangkulannya lalu menggaruk sisi kepalanya.
“Tadinya sih, iya. Tapi sekarang dia pergi menemui Miyeon”“Menemui Miyeon? Untuk apa?” Tanya Jisoo
Lisa mengendikkan bahunya.
“Entahlah, aku tak tahu. Tadinya aku ingin ikut, tapi Jennie-eonni melarang. Katanya setelah menemui Miyeon dia akan langsung ke rumahnya. Ayahnya akan pulang dari luar negeri, Eonni. Karena itu juga, Kita tak jadi menjemputmu hari ini.”Jisoo mengangguk. “Berapa lama Jennie pergi?” Ia bertanya seraya menjatuhkan pantatnya di Sofa.
“Sekitar setengah jam yang lalu,” Jawab Lisa sambil duduk di hadapan Jisoo.
“Apa Jennie akan menginap?”
“Tidak. Jennie-eonni bilang sih, nanti malam dia pasti pulang. Eh, Eonni kalian berdua sedang bertengkar, ya?”
Jisoo terdiam. Ia menggeleng pelan. “Tidak. Kami tak bertengkar.”
“Lalu? Kenapa kau menghindarinya? Kenapa kau tak pulang lagi kesini?” Tanya Lisa heran.
Jisoo menggigit bibirnya.
“Sebenarnya aku—”—BRAK!!
Jisoo dan Lisa berjengit kaget. Dengan kompak mereka menoleh ke arah pintu dorm yang dibuka paksa, lebih tepatnya didobrak oleh seseorang yang tak lain adalah Rosé.
Jisoo refleks bangkit dari duduknya. Ia mengernyit melihat keadaan Rosé yang kacau sambil berjalan dengan tergesa-gesa. “Rosé? Ada apa?” Ia bertanya, namun Rosé tak menjawabnya. Gadis itu malah melewatinya begitu saja dan berlari ke arah kamar Jennie.
“Eh, dia kenapa?” Tanya Lisa
Jisoo mendelik. “Lisa, kau tahu aku ini baru pulang. Harusnya aku yang bertanya! Rosé itu kenapa?!” Sentaknya.
“Tapi aku juga tak tahu” Ucap Lisa. “Kemarin dia baik-baik saja” Sambungnya.
Jisoo menghela nafas, ia menarik pergelangan tangan Lisa lalu menyeret gadis itu untuk menyusul Rosé ke kamar Jennie.
Jisoo membuka pintu kamar Jennie lebar-lebar, lalu melangkah masuk diikuti Lisa dari belakang.
“Rosé ada apa?”
Rosé menoleh, ia menghela nafas berat. “Jennie-eonni dimana? Dia pergi?” Ia balik bertanya.
Lisa mengangguk kecil.
“Nde. Jennie-eonni pergi keluar, Rosé.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Rosé
Fanfiction❝ A misunderstanding that ruined everything. ❞ ••• Re-publish. Semi-canon. Status : COMPLETED. Start : 29.10.2018 End : 12.11.2020 ©Dark_Cloud_02.