21th Chapter

3.8K 499 41
                                    

“Rosé, aku minta maaf karena aku belum bisa membantumu. Untuk sekarang ini aku tak bisa memusatkan perhatianku pada gadis itu. Aku sungguh meminta maaf. Skandal sunbae-mu yang tak jelas asal usulnya darimana itu cukup membuatku pusing, apalagi namaku juga entah kenapa ikut terseret. Untuk saat ini aku benar-benar tak bisa memikirkan apa-apa lagi selain membebaskan perusahaan dari skandal besar saat ini. Sekali lagi aku minta maaf.”

Rosé menghela nafas. Ia mendongakkan kepalanya.
“Apa menurut Sajangnim, Skandal besar yang menimpa kita saat ini adalah salah satu serangan dari Miyeon juga?”

Yang-sajangnim menggelengkan kepalanya. “Aku tidak tahu, Rosé. Tapi jika itu memang benar, kita harus membuat perhitungan suatu saat nanti. Gadis itu sungguh membuatku kesal”

Rosé menjilat bibir bawahnya yang terasa kering.
Sajangnim tak usah memikirkan Miyeon. Serahkan saja dia pada saya. Lagipula ini sebenarnya masalah pribadi. Masalah saya dan dia saja”

“Tapi akulah pembuat masalahnya, Rosé” Sambung Yang-sajangnim.

“Tak usah diungkit lagi, Sajangnim. Saya bisa mengatasinya”

“Kau yakin?”

“Saya yakin, Sajangnim.”

“Baik. Ku serahkan dia padamu. Tapi jika gadis itu berbuat nekad lagi seperti tadi, langsung beritahu aku”

“Baik, Sajangnim.

“Dan ya, untuk sekarang masalah gadis itu jangan kau pikirkan. Pikirkan dulu soal comeback kalian berempat yang sudah aku persiapkan minggu depan.”

“Baik. Saya permisi Sajangnim.

Rosé keluar dari ruangan Yang-sajangnim dengan langkah berat. Ya, ia memang yakin bisa mengatasi Miyeon. Tapi masalahnya ia tak yakin bisa mengatasinya sendirian. Ia tahu ia butuh bantuan.

Tapi meminta bantuan pada siapa?

Jennie? Jisoo? Lisa?

Tidak mungkin. Ia tak mau melibatkan mereka. Apalagi setelah kecelakaan tadi bersama Jennie, membuatnya semakin khawatir dengan tindakan Miyeon kedepannya.

Atau minta bantuan pada Hyeyeon?

Tak mungkin juga. Si mulut ember itu tak bisa di andalkan.

Rosé menghela nafas gusar, tangan kanannya merogoh ponsel di saku celananya, lalu mengetikkan sebuah nomor dengan cepat. Tak ada pilihan lain, ia harus meminta bantuan teman semasa trainee-nya dulu.

“Halo, Jinny?”


•••

“Tidak, kau tidak mengganggu Miyeon. Kebetulan aku sedang free. Bagaimana kabarmu? Kenapa kau baru menghubungiku?”

Ah, kabarku baik, Eonni. Sangat baik. Akhir-akhir ini aku sangat sibuk, jadi aku tak sempat menghubungimu lagi. Oh, ya.. Aku menelpon karena aku khawatir. Apa kau baik-baik saja Eonni? Kau tak terluka, kan?”

Dahi Jennie mengerut.
“Terluka? Aku tidak papa. Aku baik-baik saja,”

“Begitukah? Bukannya kau kecelakaan bersama Rosé siang tadi? Tapi syukurlah kalau kau baik-baik saja. Ah, iya. Bagaimana kabar Jisoo-eonni dan Lisa? Apa mereka baik?

Kerutan di dahi Jennie semakin dalam. Darimana Miyeon tahu jika ia kecelakaan? Bukankah agensi sudah menutup mulut paparazzi dan juga saksi mata lain saat kecelakaan itu terjadi? Lalu, darimana gadis itu tahu?

Our RoséTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang