Rosé menatap surat dari Miyeon dengan gelisah. Ia bingung. Biasanya Miyeon selalu menuliskan sumpah serapah dan juga ancaman tak berguna disetiap suratnya.
Tapi ini...
Roseanne...
...Are you ready for tomorrow???Rosé mengerutkan dahinya. Siap untuk apa? Apa yang akan dia lakukan? Apa yang akan terjadi? Jujur, ia lebih memilih Miyeon mengirimkan surat teror seperti biasanya, daripada seperti ini. Ini malah membuatnya semakin gelisah.
Rosé berdecak, seraya menjepit pangkal hidungnya. Agensinya dalam masalah, Sajangnim juga terseret, dan sekarang Miyeon mengirimkan surat yang tak biasa padanya, lewat Lisa pula. Membuat kepalanya semakin pening saja.
Apa yang harus ia lakukan?
Oke.. Mungkin Hyeyeon benar, Miyeon hanya berniat membuatnya takut. Miyeon hanya ingin memojokkannya. Tapi tetap saja gadis itu akan semakin besar kepala dan perbuatannya akan menjadi-jadi jika ia diam terus. Tapi kalau ia melawan, Miyeon pasti akan senang dan bisa saja dia malah memanfaatkan perlawanannya dan balik menyerang.
Ia tak boleh gegabah.
Klik!
“Rosie..?”
Rosé terkesiap, dengan cekatan ia melipat kertas yang ia pegang lalu memasukkannya kedalam laci. Ia menolehkan kepalanya, mendapati Jennie tengah berjalan ke arahnya seraya membawa segelas susu di tangannya.
“Eonni? Kenapa belum tidur?” Tanya Rosé
Jennie tersenyum, ia meletakkan segelas susu yang ia bawa kehadapan gadis berambut blonde itu. “Harusnya aku yang bertanya padamu, Rosie. Kenapa Rosie-ku yang manis ini masih belum tidur juga? Ini sudah tengah malam. Aku membuatkan susu hangat untukmu, minumlah.”
Rosé terkekeh pelan. Ia menunduk, menatap gelas berisi susu di hadapannya. “Tapi kenapa?”
“Biasanya aku langsung tertidur lelap setelah meminum segelas susu. Siapa tahu Rosie juga sama, cobalah. Jangan keseringan tidur larut malam, Rosie. Nanti kau sakit, dan kalau kau sakit aku juga khawatir” Jawab Jennie
“Kalau aku masih tak bisa tidur? Bagaimana?” Rosé kembali bertanya.
Jennie menghela nafas, ia meraih susu hangat itu lalu mengarahkannya ke mulut Rosé.
“Minum dulu susunya, Rosie. Sampai habis.”Rosé kembali terkekeh. “Iya, iya. Aku minum.” Ujarnya seraya meneguk susu itu sampai habis, lalu ia mengerutkan hidungnya.
“Aku tidak merasa ngantuk, Eonni”Jennie terkikik, lalu menepuk pipi Rosé dengan lembut.
“Ini susu hangat Rosie. Bukan obat tidur!” Pekiknya“Hehe. Kan tadi Eonni bilang, jika Eonni langsung tertidur lelap setelah meminum susu.” Celetuk Rosé sambil menyunggingkan senyum lebar, memperlihatkan gigi putihnya yang berderet yang rapi.
Jennie mengerling. Ia menarik lengan kanan Rosé agar bangkit dari duduknya, lalu menyeret gadis yang lebih muda ke ranjang dan membaringkannya.
“Sekarang, pejamkan matamu Rosie. Dan tidurlah.” Titah Jennie sambil duduk di tepi ranjang lalu membelai pelipis dan rambut Rosé dengan lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Rosé
Fanfiction❝ A misunderstanding that ruined everything. ❞ ••• Re-publish. Semi-canon. Status : COMPLETED. Start : 29.10.2018 End : 12.11.2020 ©Dark_Cloud_02.