35th Chapter

1.5K 265 12
                                    

“Jennie..”

Hyeyeon melepaskan cekalannya pada pergelangan tangan Rosé lalu menatap Jennie dengan ngeri, sementara Irene hanya menggigit bibir.

Apa Jennie mendengar semuanya?

Rosé menghembuskan nafas seraya memejamkan mata. Dengan perlahan ia berbalik, mendapati Jennie yang tengah berdiri di ambang pintu sambil membawa nampan berisi sup hangat dan dua gelas air putih.

Jennie mengerutkan kening saat dirasa aura di sekitar kamarnya terasa tak nyaman. Mata kucingnya bergerak gelisah lalu menatap Rosé, Hyeyeon dan Irene secara bergantian.

“Ada apa ini? Rosie.. Mau kemana?”

Rosé tak menjawab, ia malah menunduk lalu pergi begitu saja meninggalkan Jennie yang mematung menatap kepergiannya.

“Lho, Rosie? Mau kemana? Makan dulu!” Teriak Jennie sambil melangkahkan kakinya menyusul Rosé, namun Hyeyeon menahannya.

“Eh—Jen, tak usah dikejar”

Sebelah alis Jennie terangkat.
“Tapi kenapa? Rosie kenapa?”

Hyeyeon menyunggingkan senyum paksa. “Chaeng baik-baik saja. Dia sedang terburu-buru, jadi dia pulang.”

“Tapi kenapa Rosie tak menungguku?” Tanya Jennie
“Nanti malam kan aku akan pulang ke dorm juga” Sambungnya

Hyeyeon memutar otaknya untuk mencari sebuah alasan.
“T-tidak. Chaeng pulang ke Apartemen-ku malam ini.”

Jennie terdiam. “Oh, begitu ya?”

Hyeyeon mengangguk kaku.
“Iya. Tapi Jen, malam ini kau tak usah pulang ke dorm, ya. Kau ke dorm-nya besok saja.”

“Tapi kenapa?” Tanya Jennie bingung.

Hyeyeon menolehkan kepalanya ke arah Irene, sementara yang ditatap hanya mengerutkan alis namun sedetik kemudian Irene menganggukkan kepalanya beberapa kali seraya terkekeh canggung.

“Ah, Jen. Kau tak boleh ke dorm karena aku ingin menginap disini.”

Jennie memasang wajah bingung. Bukannya ia tak senang jika Irene menginap, tapi ia merasa ada yang aneh.

“Tapi Eonni, bukanya kau bilang malam ini—”

“—Kau tak suka aku menginap disini?” Sela Irene

Jennie menggeleng.
“Ani, tapi tadi bukannya Eonni bilang jika kau harus pergi ke Studio?”

Irene meringis. “Eh—Tadinya sih begitu, tapi Seulgi menelpon katanya malam ini Songsaengnim ada urusan mendadak. Jadi pertemuannya harus diundur.”

“Sungguh? Tak ada yang kalian sembunyikan dariku, kan?” Cecar Jennie

Hyeyeon menggelengkan kepalanya. “Sudahlah, Jen. Tak usah banyak tanya. Pokoknya, malam ini kau tak boleh ke dorm. Oh ya, aku akan mengembalikan pakaianmu ini secepatnya. Sekali lagi terima kasih untuk semuanya. Aku pulang ya, Chaeng pasti sudah menungguku di mobil.” Ia berujar seraya menepuk bahu Jennie dengan perlahan lalu keluar dari kamar.

Jennie menoleh menatap Irene yang sepertinya tengah memikirkan sesuatu.

Eonni..” Panggilnya

“Ya?” Sahut Irene

Jennie menukikkan kedua alisnya. “Rosie kenapa? Kau tak bilang apa-apa padanya kan?”

Irene menggelengkan kepalanya. Ia juga tengah berpikir keras kenapa sikap Rosé tiba-tiba berubah. Ia tak mengatakan apapun yang—

—Tunggu.

Our RoséTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang