BAB 27 - Akad (2)

55.2K 4.2K 785
                                    

BAB 27 - Akad (2)

***

Amalia tak henti-hentinya tersenyum. Sejak semalam ia menemani Cyrra tidur di kamarnya. Hanya berdua karena Cyrra ingin tidur bersama wanita yang akan menjadi mertuanya itu. Mereka berbagi cerita karena Cyrra tidak bisa tidur. Akhirnya Amalia menceritakan kisah-kisah Raihan saat tinggal di kekuarga ini. Sangat disayangkan karena Amalia tidak bisa melihat Raihan tumbuh sejak kecil.

Namun, kini Amalia bersyukur telah selesai melaksanakan kewajibannya sebagai seorang ibu untuk Raihan.

Amalia mendampingi Cyrra yang sedang dirias. Cyrra begitu cantik dengan gaun pernikahan berwarna putih. Keduanya memakai gaun pernikahan adat sunda. 

"Umi.. Cyrra deg-degan banget." Cyrra merengek. Amalia terkekeh. Wanita itu tentu saja paham dengan apa yang Cyrra rasakan. Sama halnya ia dulu ketika menikah dengan Anzar. Hanya saja waktu ia belum pernah melihat wajah calon suaminya.

"Mau minum air?" tawarnya. Cyrra mengangguk, menerima sodoran segelas air memasuki kerongkongannya. Gadis itu sudah selesai dirias.

"Sayangnya Katrina nggak bisa hadir di acara akad kamu. Tapi nanti malam dia akan hadir di acara resepsi Raihan dan Cyrra. Katanya, Rina mau kenalan sama mempelai wanitanya," ucap Kanaya.

Katrina adalah anak perempuan Kanaya yang saat ini bekerja sebagai pramugari di salah satu maskapai milik negara. Anaknya itu tentu saja terkejut mendengar jika Raihan akan segera menikah dengan seorang gadis SMA sepantaran Azzam. Rina berkata jika ia akan menyempatkan hadir ke acara resepsi nanti malam bersama pilot kesayangannya. Siapa lagi kalau bukan suaminya.

"Cyrra juga mau kenalan sama Mbak Rina. Mau dengar ceritanya gimana bisa jadi pramugari. Padahal setau Cyrra, pramugari selalu berpakaian terbuka."

"Cyrra bisa tahu nanti malam." Kanaya mencubit pipinya ringan karena takut akan melunturkan riasan pada wajah gadis itu.

Ketukan pintu terdengar. Semua menoleh ke arah pintu. Dimana anak perempuan berdiri dengan kebaya warna putih bergradasi pink. Ia terlihat sangat anggun. "Umi, kata Abi acara akad mau dimulai sebentar lagi," ucap anak itu, Almira.

Amalia mengambil duduk di sebelah Cyrra. Menggenggam gadis itu erat. "Anak Umi pasti bisa lewatin ini semua."

"Iya, Umi," jawab Cyrra. Kemudian semakin kencang degupan jantungnya karena suara mic terdengar. Cyrra membalas genggaman tangan Amalia tak kalah erat. Bahkan ia tak sadar jika telapak tangannya basah karena keringat.

"Saya terima nikah dan kawinnya Cyrra Vallenxy, dengan mahar tersebut dibayar, tunai!"

"Gimana para saksi, sah?"

"SAHHHHHH!"

"Alhamdulillah.. Ya Allah." Cyrra langsung memeluk Uminya, mengatakan jika ia bahagia. Sangat-sangat bahagia bahkan air matanya sampai terjatuh. Cyrra mengingkari janjinya untuk tidak menangis pada Amalia. Gadis itu tersenyum ketika Amalia mengecup pipinya.

"Selamat datang di keluarga Nugraha, Nak."

Tidak ada kata-kata yang keluar selain Cyrra menyunggingkan senyumnya. Senyum yang begitu lebar dari pada biasanya.

***

Pintu putih bersih itu terasa damai. Abinya menyuruhnya menjemput Cyrra di dalam kamarnya setelah acara akad selesai beberapa menit yang lalu. Dadanya bergemuruh, tentu saja. Ini pertama kalinya ia memasuki kamar perempuan. Dan perempuan iti kini sudah sah menjadi istrinya. Raihan mengusap wajahnya, membaca doa sebelum tangannya meraih knop pintu.

[NUG's 2✔] RAICY (Proses Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang