BAB 23 - Benar-benar Patah

47.8K 3.8K 236
                                    

BAB 23 - Benar-benar Patah

Hatiku benar-benar patah sekarang. Melihatmu bersamanya, melihat canda tawamu dengannya, dan kabar selanjutnya.

***

Aku selalu berada di sampingmu. Pada dasarnya, itu bukan hanya definisi bagaimana menentukan pilihan di atas pilihan.

Aku memang perduli, begitu menyayangi hingga tak tahu batasan jika tidak seharusnya aku tetap mengajakmu di saat hatiku telah ada yang menunggu.

"Azzam?"

Saat itu Cyrra baru saja keluar kelas setelah mengikuti kelas tambahan di perpustakaan. Karena dia mengambil UN mata pelajaran Biologi. Sedangkan Azzam memilih pelajaran Fisika. Jadwal mereka tidak sama. Maka dia kaget saat melihat Azzam menunggunya di depan perpustakaan. Benar kan? Laki-laki itu harusnya sudah pulang dua jam lalu.

"Hai. Udah kelasnya?" Azzam nampak berkeringat. Kancing bajunya sudah acak-acakan, untungnya Azzam melapisi seragamnya dengan kaos hitam.

Cyrra mengangguk.

"Eh ada Azzam. Lo belum pulang?" Tiba-tiba Divya muncul. Rambut Divya biasanya di kepang, namun semenjak mereka ikut kelas tambahan Divya jadi mengikat kuda rambutnya.

"Belum, nunggu Cyrra gue," jawab Azzam tanpa ragu.

"Oh." Rupanya Divya masih salah paham soal mereka memiliki hubungan. Cyrra masih belum memberitahukan Divya jika dia akan menikah setelah lulus sekolah. Yang Divya tahu, Cyrra sama sekali tidak menyimpan rasa pada lelaki itu.

"Ya udah deh, Ra. Gue duluan ya. Nyokap udah jemput," kata Divya berpamitan.

"Hati-hati di jalan, Div!" seru Cyrra melambai.

"Azzam, gue pulang!"

"Yo." Azzam menyahut singkat.

"Ra, pulang sama gue yuk," ujar Azzam. Biasanya Cyrra akan pulang naik angkutan umum. Tapi ya sudah, lagian Azzam sudah lama menunggunya.

"Tadi sambil nungguin lo gue main basket dulu sama Kafka, sorry kalau bau."

"Haha enggak, Zam. Santai aja," jawab Cyrra. Azzam melihat Cyrra tersenyum ceria. Berbeda sekali saat Cyrra semester satu. Kemudian, Azzam bersyukur karena Cyrra akan menikah dengan abangnya. Abangnya adalah orang yang baik. Dia pasti bisa membahagiakan Cyrra. Jauh daripada Azzam berusaha untuk dilihatnya selama ini.

Raihan sudah pindah ke apartemen seminggu lalu. Cyrra terlihat baik-baik saja di rumah. Tapi Azzam tahu Cyrra banyak belajar agar tak terbayang-bayang kerinduannya pada Raihan.

"Ra, gimana kalau kita belajar bareng aja?" ujar Azzam menawarkan. Dia memiliki otak yang lumayan cerdas. Cyrra tahu betul.

"Eh, tapi kan kita beda ambil mapel buat UN."

"Emang kenapa? Tanyain aja sama gue kalau ada yang nggak lo pahami. Gini-gini gue juara pararel lho," ucap Azzam, sengaja mencairkan suasana di antara keduanya. Jalanan kota Jakarta mulai menggelap.

"Sombong sekali ya kamu."

"Haha tapi kenyataan kok."

[NUG's 2✔] RAICY (Proses Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang