BAB 18 - Bertengkar, Cintaku Kandas

46.9K 3.2K 47
                                    

BAB 18 - Bertengkar, Cintaku Kandas

Pada akhirnya aku kalah.
Pada akhirnya kau tetap memilih dia.
Kini tak ada lagi alasan aku tetap berada di sisimu.
Sudah saatnya aku melepaskan, mengikhlaskanmu untuknya.

***

“Ra! Cyrra!”

"Cyrra, tunggu!"

"Dengerin gue!"

"Cyrra!" teriakan Azzam sama sekali tidak diindahkan oleh Cyrra.

Mereka baru saja sampai rumah. Rumah ini begitu sepi. Waktu yang tepat untuk Azzam membuat Cyrra percaya padanya dan pergi dari rumah ini. Azzam menyukai Cyrra. Dia tidak akan bisa melihat Cyrra menikah dengan Raihan di depan matanya. Sekalipun di belakangnya, Azzam merasa tidak ikhlas. Dan lagi, bagaimana dengan perasaan Raline? Azzam sangat peduli dengan wanita yang sudah ia anggap seperti kakaknya itu.

“Stop! Lu denger nggak, sih?!” Azzam mencekal lengan Cyrra hingga Cyrra berhenti. Jelas sekali jika Cyrra terlihat kebingungan sekaligus menahan marah. Dia berusaha menjauhi Azzam, tetapi Azzam sama sekali tidak mengerti. Cyrra mundur beberapa langkah. Matanya yang sayu meneliti ke segala arah. Berharap ada orang yang melihat, Cyrra membutuhkan bantuan agar terlepas dari lelaki berambut pirang itu.

“Cyrra, dengerin gue." Azzam mencengkram bahu Cyrra. Tangan Azzam sudah terbiasa terlatih, tak heran cengkramannya terasa kuat di bahu Cyrra meski Azzam tidak sengaja melakukannya. "Lu sama gue itu seumuran, bayangin lu mau nikah sama Bang Raihan? Umur kalian, Oh God! Gue nggak bisa membayangkan itu semua, Cyrra! Pikirkan ini baik-baik! Meskipun lu nggak nikah sama Abang gue, gue siap yang bakal bantuin lo! Kita bisa jadi teman, sahabat, whatever you call that. Keluarga gue baik, Ra. Keluarga gue bisa membantu apapun yang lo butuhkan, asal lo bilang. Jangan takut, Ra. Umi pasti juga setuju sama ucapan gue," jelas Azzam panjang lebar. Matanya memerah, menyiratkan amarah yang sejak semalam ia pendam. Entahlah, Azzam berpikir ia akan benar-benar muak saat melihat kedekatan antara Raihan dan Cyrra.

Seharusnya, Azzam lah yang di posisi Raihan.

Sudah lama sekali ia menyukai Cyrra. Entah sejak kapan pastinya. Tetapi, Azzam selalu terpaku ketika melihat Cyrra di lapangan basket untuk pertama kalinya. Saat itu di kelas pertama, sekolah mereka mengadakan Class Meeting. Azzam terpaksa mengikuti lomba basket putra karena teman sekelasnya memaksa. Ia memang tidak sekeren Kafka yang menyandang Kapten basket di sekolahnya. Tapi, ia cukup memahami bagaimana lawan menyerang dengan taktik-taktik tertentu. Selama perlombaan berbagai kelas, Azzam menonton dari awal sampai akhir meski panas-panasan. Ia berambisi memenangkan perlombaan itu bagaimanapun caranya.

Lalu, saat perlombaan basket putri dimulai, kelas Cyrra yang selalu buat onar itu mencuri perhatian Azzam. Ya, seorang siswi perempuan yang nampak malas-malasan mendribble bola. Wajahnya jutek sekali. Azzam tahu gadis itu terpaksa mengikuti lomba. Azzam mulai menjadi stalker secara diam-diam. Kafka dan Oomar saja tidak tahu akan hal ini.

Seperti takdir yang sudah ditentukan, ia justru dipertemukan dengan Cyrra dengan cara seperti ini. Benar-benar menyebalkan.

"Apapun, apapun yang lo mau, Ra. Bakal gue kabulin." Azzam tidak pernah bergurau. Ia selalu menepati ucapannya. Termasuk, jika Cyrra menginginkan sesuatu yang Azzam pikir ia tidak bisa kabulkan. Azzam akan berusaha mengabulkannya meski sulit.

Abinya bilang, lelaki sejati bukan yang kebanyakan janji. Tetapi yang berani membuktikan janjinya.

"Ra—"

[NUG's 2✔] RAICY (Proses Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang