BAB 29 - Bersamamu Aku Bahagia

61.9K 4K 684
                                    

BAB 29 - Bersamamu Aku Bahagia

Duniaku dulu berpusat pada beberapa titik. Tapi, kini duniaku hanya terpusat pada satu titik. Untuk wanita cantik. Kamu.

***

Wangi masakan tercium sampai kamar, hal itulah yang membuat Raihan terbangun dengan muka bantalnya. Ia melirik jam di dinding, sudah pukul enam pagi. Rupanya ia tertidur setelah membersihkan diri juga melaksanakan shalat subuh berjamaah dengan Cyrra.

Raihan mengusap kepalanya yang pening. Ia butuh istirahat lebih lama lagi. Tapi, tidak mungkin ia tidur di pagi hari. Pagi adalah waktu yang sehat untuk berolahraga. Untuk itu, Raihan membasuh mukanya dan mengganti piyama dengan kaus juga training hitam. Tak lupa handuk kecil yang ia selipkan di cerukan leher. Kacamata yang bertengger di batang hidung sudah menjadi ciri khasnya.

Raihan keluar kamar, mencari keberadaan istrinya yang pasti sedang di dapur. Benar saja, gadis itu tengah memasak nasi goreng untuk sarapan. Terlihat nasi goreng yang baru setengah jadi. Raihan tersenyum melihat pemandangan itu. Pemandangan yang sangat indah. Pemandangan yang dulu ia idam-idamkan bersama seseorang. Siapa sangka, jika pemandangan ini akan ia rasakan bersama Cyrra. Gadis yang dulunya bermulut pedas dan kasar.

"Pagi, Sayang." Cyrra memekik ketika sebuah sara tiba-tiba terdengar juga tangan besar yang melilit perutnya. Gadis itu terperanjat sesaat sebelum mengontrol kembali mimik wajahnya. Ia menunduk, tidak berani menengok ke belakang. "Pagi, Mas."

"Kok nunduk?" Raihan bertanya jahil.

Haish! Tidakkah Raihan kasihan padanya karena apa yang Cyrra rasakan sekarang adalah.. malu. Untuk kejadian semalam tentunya! Ugh, membayangkannya saja Cyrra sudah ingin kabur dari sana!

Raihan semakin mempererat pelukannya dari belakang. Mengecup rambut hitam itu yang tidak tertutup khimar. Raihan yang menyuruhnya. Padahal sebelumnya Cyrra sudah menolak, gadis itu hanya akan melepas kerudungnya di dalam kamar. Tapi, Raihan menolak. Ia memperbolehkan Cyrra melepas kerudung di dalam apartemen. Cyrra tidak bisa membantah. Suaminya adalah panutannya sekarang.

"Masak apa? Ini masih pagi."

Tentu saja itu hanya basa-basi seorang Raihan saja. Pria itu sudah tahu jika Cyrra sedang memasak nasi goreng untuk mereka sarapan.

"Nasi goreng, Mas. Maaf ya, di kulkas bahan-bahannya belum penuh. Baru ada ini." Raihan mengangguk halus. Ia melepas pelukan. "Kalau gitu nanti kita belanja. Kamu mau jalan-jalan?"

Dengan cepat Cyrra mengangguk. "Mauuu, Mas!" serunya. Membuat Raihan tersenyum dan mengusap rambutnya halus. "Yasudah, selesain masaknya. Aku mau jogging sebentar ke bawah. Kira-kira satu jam lagi pulang."

"Yah, Cyrra mau ikut padahal," rengek Cyrra manja. "Tapi, masakannya belum selesai."

Raihan menatap ada sorot mata harapan di kelopak mata istrinya. Ia melihat jam di dinding. Masih pagi untuk ukuran jogging dan menunggu istrinya. "Biar cepet masaknya, aku bantuin ya."

"Eh, Mas! Jangan!" Cyrra hendak merebut sutil dan merubah posisi Raihan menghadap kompor, namun pria itu menggelengkan kepala. "Nggak apa-apa, biar aku aja. Kamu ganti gih. Pakai training yang agak longgar."

"Beneran nggak apa-apa, Mas?"

"Iya, sayang. Nggak apa-apa. Pas kamu udah ganti, aku juga selesai masaknya."

"Tapi kan itu tugas aku, Mas." Raihan paham jika Cyrra merasa tidak enak hati karena ia mengambil alih tugas gadis itu. Ia pun menggenggam tangan gadisnya. "Nggak apa-apa, ya. Kan kamu mau ikut lari pagi. Sana. Nasi gorengnya aku buat bekal. Biar nanti nggak makan di luar. Kamu udah masak pagi-pagi buat kita sarapan."

[NUG's 2✔] RAICY (Proses Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang