●Kelahiran Ratu & Memulai Hidup Baru●

3.5K 162 6
                                    

                 3 Bulan Kemudian.
         Sudah 3 Bulan Sisi masih bingung untuk menjawab pertanyaan Amar.Tapi Amar selalu berusaha membuktikan cinta ke Sisi.Membuat Sisi tidak tega melihat Perjuangan Amar yang berjuang demi mendapat kepastian Sisi.Sedangkan Digo selalu belajar meraba dan Selalu berusaha untuk menghafalin Letak barang barangnya.Membuat Kedua orang tua Digo terharu melihat Digo tetap tersenyum walaupun kesempatan Digo melihat lagi sangat kecil.Digo masih sering menjauhin Ketiga sahabatnya.Tapi ketiga sahabatnya Tidak menyerang untuk membuat Digo mengingat mereka.Kandungan Sisi sudah mencapai 9 Bulan.

LONDON.
               Sisi dan Mamanya sedang berjalan di pinggir jalan dengan perut membesar.Mereka sedang berjalan menuju Mobil Darni.
"Sayang,Seharusnya kamu jangan jalan jalan tengok nich perut kamu sudah membesar banget" Ucap Bella tersenyum.
"Nggak apa apa Ma,Sisi harus banyak jalan,Biar kelahiran bayi Sisi lancar" Ucap Sisi memegang punggungnya sambil mengelus perutnya.
"Mama nggak sabar melihat cucu mama" Ucap Bella mengelus perut Sisi.
"Sisi juga nggak sabar nunggu kelahiran dia" Ucap Sisi tersenyum.
             Tiba tiba Sisi merasa perutnya kesakitan dan Keram.
"Akhhh Mama sakit Ma" Ucap Sisi kesakitan memegang perutnya.
"Ya ampun sayang kamu kenapa" Tanya Bella.
           Ada cairan mengalir dari paha Sisi.Bella terkejut melihat ketuban putrinya pecah.
"Sayang,Ketuban kamu pecah,Kamu tahannya" Ucap Bella.
"Papa,Papa" Teriak Bella memanggil suaminya.
            Darni terkejut mendengar teriakan Istrinya.Dia berlari menghampiri Istri dan anaknya.
Darni terkejut melihat ketuban Sisi pecah.Darni dan Bella membopong Sisi berjalan menghampiri Mobil mereka.Mereka masuk ke dalam mobilnya dan Darni mengemudikan mobilnya dengan cepat menuju rumah sakit.
            Beberapa Saat Kemudian.
        Darni,Bella,Para suster dan Dokter mendorong Brangkar Sisi menuju ruang bersalin.
"Ma,Sakit" Ucap Sisi kesakitan mengenggam tangan Bella.
"Sayang,Emang awalnya sakit,Tapi setelah kamu selesai melahirkan,Rasa sakit itu menghilang dan Digantikan rasa bahagia" Ucap Bella mengusap perut keringat Sisi.
          Dokter dan Suster mendorong Sisi masuk ke dalam ruang UGD.Tapi Sisi menahan tangan Bella.
"Temani Sisi lahiran" Ucap Sisi.
"Oke,Mama temani" Ucap Bella.
          Bella masuk ke dalam ruang bersalin bersama putrinya.Darni duduk di kursi tunggu.
          Beberapa Saat Kemudian.
       Sisi sedang berusaha melahirkan bayinya.Bella mengenggam tangan putrinya dan Mengusap puncak rambut Sisi.
"Come on, ma'am, take a deep breath, get rid of breath, come on, mom, a little more mom (Ayo bu Tarik nafas dalam dalam,Buang nafas,Ayo bu sedikit lagi bu)" Ucap Dokter itu.
"Akhhh sakit Ma" Jerit Sisi kesakitan.
"Kamu harus semangat sayang demi bayi kamu" Ucap Bella menahan air matanya melihat Putrinya melahirkan di usia yang masih terlalu mudah.
"Akhhhhh" Jerit Sisi memegang ujung spreinya.
"Oeeeek Oeeeek Oeeeek"
               Sisi dan Ana menangis haru mendengar suara tangisan bayi.Dokter mengendong bayi itu dan memandikan bayi itu.
"Saya kamu sekarang udah menjadi sosok ibu dan Mama menjadi Oma" Ucap Bella mengecup kening Sisi.
"Maafin kesalahan Sisi,Sisi jadi aib buat Mama,Sisi melahirkan di usia muda tanpa suami" Ucap Sisi menangis.
"Sayang,Hei yang terjadi biarlah terjadi,Karena kita nggak bisa mengulang waktu,Sekarang kamu harus menjadi Ibu yang baik buat anak kamu" Ucap Bella memegang kedua Pipi Sisi.
"Iya,Ma" Ucap Sisi.
            Beberapa Saat Kemudian.
        Bayi Sisi sudah di mandikan.
Dokter membawa bayi Sisi ke Sisi.
"happy ma'am, baby girl very beautiful girl (Selamat Bu,Bayi ibu perempuan yang sangat cantik)" Ucap Dokter memberikan bayi itu
          Bella mengajari Sisi cara mengendong bayi.Sisi mengendong bayinya dengan bantuan Bella.
"Cantik juga Cucu Oma seperti kamu,Alisnya sama Bulu matanya mirip kayak Prince waktu bayi" Ucap Bella.
"Masa sich Ma,Emang Mama lihat Prince waktu bayi" Tanya Sisi.
"Waktu kamu dan Prince temanan,Mama Prince memberikan Foto Prince waktu bayi ke Mama" Ucap Ana.
          Sisi melihat Alis dan Bulu mata bayinya.Mengingatkan Sisi dengan Digo dan Prince.Digo dan Prince sama sama memiliki Alis tebal dan bulu mata lentik.
           Beberapa Saat Kemudian.
       Darni masuk ke dalam ruang bersalin Sisi.Darni berjalan menghampiri Sisi yang mengendong Bayinya.
"Ya ampun Cantik banget Cucu opa,Sini Papa gendong dan Adzanin dia" Ucap Darni.
          Sisi memberikan Bayinya ke Gendongan Darni.Darni mengadzani bayinya.Sisi menangis seharusnya Digo yang mengadzani bayi mereka.
"Sayang,Jangan nangis terus" Ucap Bella memeluk putrinya.
           Darni tau Sisi begitu sedih mengingat Masa lalunya.
         Siang Harinya Sisi sudah di pindahkan ke ruang rawat.Sisi sedang mengendong bayinya sambil tersenyum.
"Sekarang Papa yang mengendong Cucu Papa" Ucap Darni.
"Pa,Mama dulu yang gendong cucu Mama" Ucap Bella.
"Papa sebagai suami Mama jadi Papa dulu yang mengendong Cucu papa" Ucap Darni.
"Enggak,Papa harus ngalah sama perempuan,Jadi mama dulu yang mengendong bayinya" Ucap Bella.
            Sisi tertawa melihat Pertengkaran kedua orang tuanya yang memperebutkan ingin mengendong cucu mereka.
"Sayang,Kamu lihat Dech,Oma dan Opa kamu sangat menyayangi kamu" Ucap Sisi tersenyum melihat bayinya.
"Tok Tok Tok"
            Kedua orang tua Sisi berhenti berdebat mendengar suara ketokan pintu.Sisi dan Kedua orang tuanya menoleh ke arah pintu.Pintu terbuka dan Seorang Pria memegang bunga.
"Amar" Ucap Sisi.
           Amar tersenyum melihat Sisi dan berjalan memasukin ruang rawat Sisi.Amar menyalim tangan Darni dan Bella.
"Selamat Om dan Tante atas kelahiran cucu pertama Om dan Tante" Ucap Amar tersenyum.
"Makasih ya Amar,Atas ucapannya" Ucap Darni.
"Sama sama Om Tante" Ucap Amar.
           Amar berjalan menghampiri Sisi.
"Selamat Sisi atas kelahiran bayi lo,Bayi lo Cantik sama kayak lo dan Bunga Cantik buat lo" Ucap Amar memberikan sebuket bunga mawar Ke Sisi.
            Sisi tersenyum dan menerima bunga itu.
"Dan ini kado untuk bayi secantik ini" Ucap Amar memberikan kado untuk bayi Sisi dan menaruhnya di atas meja.
"Ya ampun Amar nggak usah repot repot" Ucap Sisi.
"Nggak apa apa Sisi" Ucap Amar.
"Makasih Om Amar" Ucap Sisi menirukan suara anak kecil.
"Nama bayi lo siapa" Tanya Amar.
"Ya ampun sayang kamu lupa kasi nama bayi kamu" Ucap Bella.
"Oh iya Sisi lupa aku pikir dulu ya sebentar" Ucap Sisi mengingat Saat dia dan Digo selesai melakukan hubungan itu mereka memikirkan nama bayi mereka.
          
               Sisi dan Digo tidur berhadapan.Tubuh polos mereka masih terbalut selimut mereka baru selesai melakukan hubungan di luar nikah.Digo membelai rambut panjang Sisi.
"Sayang,Kalau seandainya aku hamil" Ucap Sisi ragu.
            Digo terdiam mendengar perkataan Sisi membuat Digo gelisah.
"Kok kamu gelisah sayang" Tanya Sisi membelai wajah Digo.
"Nggak apa apa,Kamu nggak mungkin hamil kan aku pakai pengaman" Ucap Digo berbohong.
"Kan aku nanya aja" Tanya Sisi.
"Oke seandainya kamu hamil emang kenapa" Tanya Digo.
"Kalau seandainya aku hamil,Nama bayi kita siapa" Ucap Sisi.
             Digo tertawa mendengar perkataan Sisi.
"Kok ketawa Sich,Aku serius Digo" Tanya Sisi.
"Kamu aja aneh belum hamil,Udah mikir nama anak dulu" Ucap Digo.
"Kan nggak apa apa,Untuk anak kita kelar" Ucap Sisi.
"Cie mau punya anak dari aku ya" Ucap Digo mengelitik Perut Polos Sisi.
"Digo,Serius,Kalau kamu nggak jawab aku ngambek nich" Ucap Sisi kesal.
            Digo memeluk Sisi mendekati tubuhnya.Sisi terdiam saat tubuh bersentuhan dengan tubuh Digo.Membuat Dia tersenyum malu.
"Nama belakang aku artinya pangeran dan nama belakang Kamu artinya Putri,Kalau misalnya anaknya laki laki,Aku ingin namanya Raja tapi kalau perempuan aku ingin namanya Ratu,Biar kita jadi keluarga kerajaan" Ucap Digo.
"Kok kamu mikirnya Nikah sich,Emang aku mau nikah sama kamu" Ucap Sisi.
"Kamu nggak mau nikah sama aku,Ya udah kita bikin anak dulu" Ucap Digo semakin erat memeluk Sisi.
"Digo lepasin nggak,Nanti aku cium nich" Ucap Sisi.
"Cium dong" Ucap Digo.
              Mereka berdua tertawa dan mereka berciuman serta melanjutkan hubungan intim mereka.

             Sisi berusaha menahan air matanya mengingat kenangan itu.
"Namanya Ratu" Ucap Sisi.
"Kepanjangannya dan Sisi lo pakai nama belakang ayah dari bayi lo ya" Ucap Amar.
"Gue nggak mau ada nama bajingan itu di bayi gue" Ucap Sisi tegas.
"Si,Walaupun Mantan pacar lo Bajingan,Dia tetap ayah dari bayi kamu dan dia juga harus tau nama ayahnya walaupun itu hanya nama belakangnya" Ucap Amar.
             Sisi terdiam memikirkan perkataan Amar.Sisi membenarkan perkataan Amar.Sisi emang membenci Digo tapi Dia akuin dia masih mencintai Digo.
"Sayang,Sekarang nama lengkap kamu Ratu Astrinda Adelardo" Ucap Sisi tersenyum memandang Ratu.
            Amar dan Kedua orang tua Sisi tersenyum.

INDONESIA.
          Malam harinya Digo tertidur dengan lelap.

            Digo bingung dia berada di mana.
"Papa" Panggil seorang.
           Digo menoleh ke belakang melihat anak kecil Perempuan berlari menghampiri Digo dan memeluk kaki Digo.Digo terkejut melihat Anak kecil perempuan itu memeluk kakinya.Digo membungkuk di hadapan anak kecil itu.Melihat wajahnya mengingatkan Digo Sisi waktu kecil tapi Alis dan Bulu matanya mirip kayak Digo.
"Hy,Kamu tadi panggil aku Papa kan,Tapi aku nggak tau kamu siapa" Tanya Digo.
"Aku Ratu anak Papa" Ucap Anak kecil itu bernama Ratu.
"Hah,Anak aku" Ucap Digo bingung.
"Papa jahat,Papa udah mencampakkan Ratu,Papa jahat Hiks Hiks Hiks" Ucap Ratu menangis.
             Digo merasa Hati begitu sesal melihat tangisan anak itu.Digo memeluk Anak itu.
"Saya tidak tau siapa kamu,Tapi saya merasa dekat dengan kamu" Ucap Digo.
"Ini Ratu anak Papa yang Papa campakkan dan Papa nggak akuin dulu" Ucap Ratu melepaskan pelukannya dengan Digo.
             Ratu berlari meninggalkan Digo.Digo terkejut melihat Anak itu menghilang dan Entah kenapa hatinya merasa sebuah penyesalan.
        
       Digo terbangun dari mimpinya.
    Digo menjambak rambutnya.Dia bingung dengan mimpinya.
"Siapa Ratu,Siapa anak kecil itu,Apa dia anak aku" Ucap Digo bingung.
         Digo memilih melanjutkan tidurnya.Digo tertidur dengan kebingungan terhadap mimpinya.

LONDON.
           Malam Harinya Sisi duduk di bangku taman rumah sakit sambil melihat Amar yang mengendong bayinya.Sisi melihat Amar begitu menyayangi anaknya.Sisi jadi tidak tega untuk menolak Amar.
"Amar,Apa pertanyaan lo yang 3 bulan lalu,Masih berlaku" Ucap Sisi.
"Masih,Gimana sich jawaban lo" Ucap Amar.
"Gue mau jadi pacar lo" Ucap Sisi ragu.
"Benar Si" Tanya Amar.
              Sisi menganggukkan kepalanya.Amar tersenyum bahagia dan memeluk Sisi.Sisi menangis entah kenapa hatinya sakit menerima Amar.
Dia nggak merasa debaran apapun.Beda Saat dia berpelukan dengan Digo.Dia merasakan debaran aneh di jantungnya.Tapi dia sudah memilih Amar untuk menjadi Pacarnya dan Dia harus bisa melupakan Digo.Walaupun Hati dan otaknya belum bisa melupakan Digo tapi dia harus bisa.Sisi harus memulai hidup barunya bersama Amar.Tiba tiba Sisi melihat Bayangan Digo yang menatapnya kecewa.Sisi merasa hatinya semakin sakit melihat Tatapan Digo.

BERSAMBUNG.

                  Vote And Comment.

        
        
      

         

Taruhan Cinta (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang