●Taruhan Balasan & Kesedihan Digo●

3.1K 145 19
                                    

             Keesokkan Harinya Digo berjalan di lorong kampus.Digo berpapasan dengan ketiga sahabatnya.
"Dasar munafik" Ucap Galang berjalan melewati Digo dan Menyenggol bahu Digo kasar.
"Dasar Pembohong" Ucap Machel berjalan melewatin Digo dan Mendorong bahu Digo.
"Jijik gue temanan sama lo" Ucap Jordan berjalan melewati mereka.
              Digo terdiam melihat perlakuan mereka terhadapnya dan Mendengar semua kata cacian mereka.Tanpa Digo sadari Sisi melihat itu.
            Beberapa Saat Kemudian.
         Digo sedang menyantap baksonya dan melihat ketiga temannya sedang mengobrol dan Tertawa sambil menatap Sinis Digo.
Sisi dan Bersama ketiga temannya sedang memakan jajanan kantin.Sisi melihat Digo menyantap Bakso sendirian.
"Heh,Gue ada taruhan buat lo Sisi" Ucap Ratna.
"Apa" Tanya Sisi.
"Lo dekatin Digo selama 3 bulan dan Pacarin dia,Gimana deal" Ucap Ratna mengulurkan tangannya di hadapan Sisi.
"Oke,Gue terima taruhan lo,Deal" Ucap Sisi menerima uluran tangan Ratna.
           Sebenarnya Sisi ragu untuk melakukan ini.Tapi Sisi harus melakukan hal ini untuk memberi pelajaran ke Digo.
           Digo sedang berjalan di lorong kampus.Tiba tiba dia mendengar semua perkataan Mahasiswa dan Mahasiswi.
"Ih Digo ternyata dulu ya bajingan banget"
"Udah banyak cewek dia tidurin"
"Kita pikir Digo alim ternyata masa lalunya kelam"
         Digo bingung dengan perkataan mereka.Digo melihat di depan Mading begitu ramai mahasiswa dan Mahasiswi.Digo berjalan ke arah Mading.
"Permisi" Ucap Digo Dingin.
         Semua memberi ruang ke Digo dan menatap Jijik mereka.Digo terkejut melihat Foto dirinya tanpa busana dengan mantan mantannya.

             Digo Adelardo seorang bajingan Di sekolah dulu.Dia sudah sering meniduri banyak cewek dan Udah beberapa cewek udah nggak perawan karena serta ada satu cewek yang sudah dihamili Dia.Jadi bagi mahasiswi disini harus hati sama Digo.
          
             Digo menghela nafasnya dan Dia mencabut Foto foto itu.Digo membalikkan badannya menghadap mereka.
"Iya itu benar,Gue emang bajingan,Tapi Itu masa lalu buat apa kita ingat masa lalu,Gue tau gue emang bejat,Gue udah dapat hukuman kok atas perbuatan gue" Ucap Digo Lirih.
             Digo berjalan meninggalkan mereka.
             Beberapa Saat Kemudian.
         Digo berjalan memasukin kelasnya.Digo melihat bangkunya penuh dengan Coretan.Penuh tulisan Munafik,Pembohong,Bajingan dan Lainnya.Digo mengambil tissue basah dan Membersihkan bangkunya.Tiba tiba ada tangan Lain membantunya.
Digo terkejut melihat Sisi membantunya.
"Kenapa lo masih ngedekatin gue" Ucap Digo.
"Digo,Gue pengen balikan sama lo karena gue masih cinta sama lo" Ucap Sisi mengenggam tangan Digo.
           Digo terkejut mendengar perkataan Sisi.
"Gue nggak bisa balikan sama lo Si,Karena gue nggak cinta sama lo lagi" Ucap Digo berbohong.
           Digo hendak berjalan keluar untuk membuang sampah.
"Gue akan tetap ngejar lo Digo,Sampai lo mau balikan sama gue" Teriak Sisi.
           Digo terkejut mendengar perkataan Sisi.Digo berjalan meninggalkan Sisi.
                 3 Bulan Kemudian.
         Sudah 3 Bulan Digo di bully habis habisan Oleh Ketiga sahabatnya.Di caci dan Di hina oleh mereka.Tapi Digo dengan sabar tidak menghiraukan hinaan mereka dan cacian mereka.Sisi selalu mengejar Digo.Tapi Digo selalu menghindar dari Sisi.Karena dia nggak mau hidup Sisi susah karenanya.Pandangan Digo sudah agak buram.Walaupun Digo Masih memakai kacamatanya.
          Keesokkan harinya Digo sedang berjalan di lorong kampus.
"Panggilan untuk Digo Adelardo ke lapangan sekarang"
           Digo terkejut mendengar suara Sisi memakai Speaker kampus.Digo berjalan ke lapangan.Digo terkejut melihat Beberapa Mahasiswa dan Mahasiswi mengangkat spanduk bertuliskan I Love You Digo.Tiba tiba Sisi keluar dari barisan mereka.Sisi berjalan menghampiri Digo dan Menarik Digo ke tengah lapangan.
"Gue mau lo jadi pacar gue lagi" Ucap Sisi.
"Si,Gue nggak bisa Si" Ucap Digo.
"Kenapa lo nggak bisa" Tanya Sisi.
"Gue nggak bisa Si,Gue ada alasan kenapa gue nggak bisa nerima lo lagi" Ucap Digo.
"Alasan ya apa Digo" Tanya Sisi.
"Gue nggak bisa jawab alasan gue Sisi" Ucap Digo.
              Digo hendak berjalan meninggalkan Sisi.
"Kalau lo nggak nerima gue jadi pacar lo,Gue buka Pakaian gue di depan semua orang" Teriak Sisi.
           Digo tidak menghiraukan perkataan Sisi.Karena Digo berpikir kalau itu hanya ancaman.
"Oke,Gue bakal buktiin perkataan gue" Ucap Sisi Membuka jaketnya.
            Semua Mahasiswa terkejut melihat Sisi hanya memakai Tanktop.
Sisi hendak membuka tanktopnya sambil memejamkan matanya dengan  rasa malu.Tiba tiba ada yang menahan tangannya.Sisi membuka matanya dan Melihat Digo.
"Lo jangan gila,Mau melakukan hal senekat itu buat gue yang nggak sempurna buat lo" Ucap Digo Marah.
            Sisi mengenggam Kedua Pipi Digo.Sisi dan Digo saling menatap.
"Gue nggak peduli lo sempurna atau nggak Digo,Gue cinta sama lo Digo dan Anak kita masih hidup,Dia membutuhkan Lo Digo" Ucap Sisi.
"Oke,Aku mau kita balikan,Tapi Kamu jangan menyesal atas apa yang terjadi sama aku nanti" Ucap Digo.
"Iya" Ucap Sisi tersenyum.
            Sisi mendekatkan keningnya dengan Kening Digo.Mereka saling menatap dan Sisi mengecup bibir Digo lembut.Sisi melumat Bibir Digo dengan lembut dan Digo membalas Ciuman Serta lumatan bibir Sisi.Mereka berciuman sambil saling menatap.
            Beberapa Saat Kemudian.
        Sisi bersama ketiga temannya duduk di kantin.
"Gila lo Si,Nekat banget lo lakuin gitu" Ucap Ratna.
"Jangan panggil gue Sisi kalau gue nggak bisa dapatin Digo" Ucap Sisi Tersenyum Licik.
          Sisi masih membenci Digo tapi Di sisi lain Dia masih mencintai Digo.
"Sisi,Gue ada taruhan buat lo" Ucap Gweny.
"Apa" Tanya Sisi.
"Lo pacarin Digo selama 3 bulan,Lo baik baikin Digo,Setelah 3 bulan Lo putusin Digo dengan cara Lain yang lebih menantang gitu,Gimana Deal" Ucap Gweny.
"Deal" Ucap Sisi tersenyum.
           Beberapa Saat Kemudian.
       Sisi berjalan memasukin kelas melihat Digo.Sisi berlari menghampiri Digo.Sisi memeluk Leher Digo dari belakang.
"Hy sayang" Ucap Sisi mengecup Pipi Digo.
"Hy" Ucap Digo tersenyum.
           Sisi mengeserkan bangkunya ke Digo.Sisi menopang dagunya menatap Digo.Digo menoleh menatap Sisi.
"Kamu kenapa mandang aku kayak gitu" Tanya Digo.
"Nggak apa apa kok,Soalnya kamu makin ganteng" Ucap Sisi.
           Digo dan Sisi saling menatap.
Tiba tiba Pandangan Digo buram.Digo membuka kacamatanya.Sisi bingung melihat itu.
"Kenapa" Ucap Sisi.
"Nggak apa apa Kacamata aku berdebu aja" Ucap Digo membersihkan kacamatanya.
"Digo,Mata kamu kenapa" Tanya Sisi Khawatir dengan Digo.
"Mata aku nggak apa apa kok" Ucap Digo Berusaha tersenyum.
"Kalau nggak apa apa kenapa kamu pakai kacamata" Tanya Sisi.
"Biar trend" Ucap Digo tertawa dan memakai kacamatanya lagi.
"Oh iya hari ini kamu bisa nggak antar aku pulang dan ketemu anak kita" Ucap Sisi mengenggam tangan Digo.
"Aku nggak bisa antar kamu,Aku ada urusan tapi kalau ketemu anak kita,Nanti malam aku bakal ke rumah kamu" Ucap Digo.
"Oke,Aku tunggu ya" Ucap Sisi mencium Bibir Digo.
"Sisi kamu genit ya" Ucap Digo.
"Bodo" Ucap Sisi.
             Beberapa Saat Kemudian.
         Sisi berada di mobil Amar.
Amar sedang mengemudikan mobilnya.Sisi sedang wa Digo tapi nggak di balas sama Digo dari tadi.
Amar melihat itu.
"Kamu lagi wa siapa" Tanya Amar.
"Teman" Ucap Sisi singkat.
"3 bulan lagi Papa dan Mama aku pulang dari London dan mereka Akan membahas pertunangan kita,Aku berharap kamu sudah menentukan pilihan kamu" Ucap Amar.
             Sisi terdiam mendengar perkataan Amar.3 bulan lagi dia akan putus dengan Digo.Sisi bingung harus memilih Siapa Digo atau Amar.Tapi Amar sudah terlalu baik sama Dia Tapi dia mencintai Digo dan Sekarang dia khawatir karena Digo nggak membalas Wa dia.
           Disisi lain Dokter sedang memeriksa kondisi mata Digo.Setelah memeriksa Kondisi mata Digo.Digo berjalan turun dari brangkar dan Duduk di samping Mamanya.
"Dok gimana keadaan Putra saya" Tanya Ana.
"Keadaan Mata Digo semakin memburuk bu dan Sekarang Hanya 5% kesempatan Digo melihat lagi Bu" Ucap Dokter.
"Berarti Anak saya akan buta udah nggak ada kesempatan lagi untuk dia melihat lagi Kan Dok,Jawab Dok" Ucap Ana.
"Iya bu,PKemungkinan sangat kecil dia bisa melihat Lagi dengan Normal" Ucap Dokter.
"Ya allah" Ucap Ana menangis.
              Ana memandang Digo dan Memegang kedua Pipi Digo.Digo memandang mamanya dengan Pandangan Agak buram.
"Kenapa ini harus terjadi sama kamu Digo,Lebih baik Mama yang kehilangan Penglihatan Mama dari pada kamu,Kamu masih terlalu muda" Ucap Ana menangis.
"Ma,Digo nggak apa apa,Setidaknya Digo bisa melihat Mama dengan semuanya walau agak Buram,Tapi Digo masih memiliki kesempatan untuk melihat lagi walaupun udah nggak jelas,Tapi itu udah cukup buat Digo,Ma" Ucap Digo menangis dan Memeluk Ana.
         Digo melihat Sekelilingnya yang mulai tidak jelas.Ana membalas pelukan Digo dan Mengelus punggung putranya sambil menangis.

BERSAMBUNG.

Maaf ya Ceritanya jadi aneh soalnya tiba tiba nggak ada Feel gitu.

                  Vote And Comment.

Taruhan Cinta (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang