●Kebencian Sisi & Koma●

3.9K 188 11
                                    

            Beberapa Saat Kemudian.
         Para suster bersama Dokter serta Naya dan Bik Santi mendorong brangkar Digo dengan cepat menuju ruang UGD.Mereka mendorong Brangkar Digo ke dalam ruang UGD.
Naya dan Bik Santi duduk di ruang tunggu dengan panik.Naya memilih untuk menelpon Galang dan Menyuruh menelpon orang tua Digo.

LONDON.
               Sisi keluar dari Bandara London.Sisi melihat Bella yang sedang menunggunya.
"Mama" Panggil Sisi.
          Bella menoleh ke belakang dan Sisi berjalan menghampiri Bella.Sisi memeluk Bella dan menangis di pelukan Bella.
"Kamu kenapa Sayang" Tanya Bella membalas pelukan Sisi dan membelai rambut panjang putrinya.
"Maafin Sisi Ma,Maafin Sisi" Ucap Sisi menangis di pelukan Bella.
"Sayang,Kamu kenapa nangis" Tanya Bella.
"Papa ada Di rumah" Ucap Sisi Lirih.
"Ada Sayang" Ucap Bella.
"Sisi akan ceritakan semuanya ke Mama dan Papa" Ucap Sisi.
             Bella menganggukkan kepalanya dan merangkul bahu putrinya berjalan menuju Mobil.
          Beberapa Menit Kemudian.
     Sisi duduk di hadapan kedua orang tuanya.Sisi menceritakan tentang hubungan Di luar nikah dia dan Digo dan Tentang kehamilannya.Tentang Digo yang mengaku menjadikan Sisi sebagai Taruhan dengan Tangisan.
Kedua orang tuanya terkejut mendengar Cerita putrinya.
           Darni berdiri dan Mengepal tangannya.
"Siapa Pria itu Princess jawab Papa,Biar Papa meminta Pertanggung jawabannya" Ucap Darni.
"Jangan Pa,Percuma dia udah mencampakkan Sisi setelah menghamili Sisi,Sisi nggak mau ketemu dia lagi Pa dan Sisi ingin merawat bayi di kandungan Sisi sendirian,Sisi tau Mama dan Papa jijik sama Sisi,Sisi udah membuat Aib buat keluarga kita,Maafin Sisi tapi Sisi mohon jangan suruh Sisi mengugurkan Janin ini,Sudah cukup Sisi melakukan hubungan Dosa di luar nikah,Sisi nggak mau lagi menambah Dosa lagi dengan membunuh bayi ini,Sisi rela pergi dari rumah ini dengan membawa Janin Sisi" Ucap Sisi menangis.
                Bella dan Darni berjalan menghampiri Sisi dan Memeluk Putri mereka.
"Ya Allah kenapa ini harus terjadi ke Putri kami" Ucap Bella menangis.
"Sayang,Sampai kapanpun kamu Princess Papa dan Bayi yang kamu kandung adalah Cucu Papa,Nggak mungkin Papa tega membunuh Cucu Papa sendiri walaupun dia terlahir dari hubungan di luar nikah,Dia tetap Cucu Papa dan Mama" Ucap Darni mengelus perut Sisi.
"Makasih Pa,Ma,Karena kalian masih mau nerima Sisi dan Anak Sisi,Sisi beruntung memiliki kedua orang tua seperti kaliannya" Ucap Sisi menangis haru.
"Hallo Cucu nenek cepat lahir ya" Ucap Bella mengecup perut Sisi.
"Mama masih 1 bulan,Masa di suruh lahir" Ucap Sisi tersenyum melihat kedua orang tua mengelus perut Sisi.
"Nanti kalau Cucu Kakek laki laki pasti tampannya kayak kakek" Ucap Darni.
"Enggak,Kalau Dia perempuan Dia cantiknya seperti aku" Ucap Bella.
"Kita harus pikirkan Namanya untuk pertama Cucu pertama Kita" Ucap Darni tersenyum.
"Iya Pa,Aku nggak sabar menunggu Cucu kita lahir dan Panggil Kita nenek dan kakek" Ucap Bella.
             Sisi tersenyum bahagia dan mengelus perutnya berpikir kalau kedua orang tuanya tidak menerima bayi yang di kandungnya.Tapi Ternyata kedua orang tua begitu bahagia terhadap Bayinya.
"Sayang,Kamu lihat Dech kakek dan Nenek sayang sama kamu dan menginginkan kamu lahir beda dengan ayah kamu,Mama janji akan memberi Pelajaran buat Ayah kamu biar dia tidak menjadikan cinta sebagai taruhannya" Batin Sisi mengelus perutnya dan Tersimpan bara kebencian.
             
INDONESIA.
           Malam Harinya Naya dan Bik Santi masih menunggu keluarga Digo dan Digo yang masih di periksa Dokter selama 3 jam.Tiba tiba Kedua orang tua Digo Ana dan Rafis bersama Ketiga teman Digo yaitu Galang,Jordan dan Machel.
"Bik Santi gimana keadaan Prince Bik" Tanya Ana.
"Sudah 3 jam dokter belum keluar dari ruang UGD" Ucap Bik Santi.
           Ana menangis dan Duduk di kursi tunggu.Rafis duduk di samping Ana dan Merangkul bahu Ana.
"Ini semua gara gara lo Galang,Kalau seandainya lo nggak punya ide Untuk bikin taruhan konyol,Digo nggak akan kayak gini" Ucap Jordan menyalahin Galang.
"Kok jadi salahin Gue kalian berdua juga setuju aja sama ide gue untuk mempersatukan Sisi dan Digo,Salah Machel Dia bikin usulan untuk mempersatukan Sisi dan Digo,Terlalu ikut campur Sama urusan Digo" Ucap Galang Menyalahkan Machel.
"Kok gue yang salah,Jordan tuch yang salah Karena menginginkan Digo bersama Sisi,Karena merasa iri Digo di sukai banyak Cewek" Ucap Machel menyalahkan mereka semua.
"Kok jadi salah gue,Salah kalian berdua" Ucap Jordan.
            Galang,Jordan dan Machel saling adu mulut dan saling salah menyalahkan.
"Stop,Kalian apaan sich saling debat,Ini bukan saatnya berdebat,Ini di rumah Sakit,Kalian saling menyalahkan,Kalian mau tau Salah siapa,Salah kalian semua melakukan Taruhan Konyol itu dan Menjadikan Sisi dan Digo jadi Korban Taruhan nggak jelas,Sisi memilih pergi ke luar negeri dan nggak tau kapan kembali dan Digo kecelakaan berada di dalam hidup dan matinya,Kalian apaan berdebat dan saling salah menyalahkan,Seharusnya kita berdoa demi keselamatan Digo bukannya berdebat" Ucap Naya Menghentikan perdebatan mereka.
             Mereka bertiga terdiam dan mereka tersadar dengan perkataan Naya.Mereka bertiga duduk di lantai dan Memikirkan Digo.Mereka mengingat Saat saat bersama Digo.
            Beberapa Saat Kemudian.
        Dokter keluar dari ruang UGD dan Membuka maskernya.Mereka semua berjalan menghampiri Dokter.
"Bagaimana dengan keadaan anak saya Dok" Tanya Rafis.
"Putra Anda mengalami koma dan Putra anda mengalami Gangguan di sistem sarafnya,Tapi Kita nggak tau Sistem Saraf mana yang mengalami gangguan,Karena kita akan mengetahui Saat Pasien sudah sadar dari komanya" Ucap Dokter.
"Kapan Putra saya bisa sadar dari koma" Tanya Ana.
"Saya tidak tau Kapan dia akan sadar dari komanya,Karena dia sendiri yang tidak ingin sadar dari komanya,Saya permisi dulu" Ucap Dokter.
         Dokter berjalan meninggalkan mereka semua.Ana menangis di pelukan Rafis.Ketiga teman Digo menangis mengetahui Ada sistem Saraf Digo yang mengalami kerusakkan.Mereka sangat merasa menyesal karena Taruhan konyol mereka sahabat mereka seperti ini.
           Beberapa Saat Kemudian.
          Ana bersama Rafis berjalan memasukin ruang rawat Digo.Melihat tubuh Digo penuh alat medis dan Kepala Digo yang di perban.Serta Alat Oksigen terpasan Di mulut dan Hidung Digo.Ana menangis di pelukan Rafis.Ana duduk di samping Digo.Ana mengenggam tangan Digo yang di Infus dan mendengar suara monitor jantung.Ana menempelkan Tangan Digo di pipinya.
"Prince,Mama tau kamu bakal Marah sama Mama karena Mama manggil Kamu Prince,Tapi Mama sengaja Manggil kamu Prince,Sampai kamu mau bangun dari tidur panjangmu,Prince kamu tau Mama merindukan sikap kamu waktu kecil yang periang,Ramah dan Mengemaskan,Walaupun kamu sekarang Dingin dan Acuh Mama tetap sayang sama Kamu,Iya Kan Papa sayang Sama Prince" Ucap Ana menangis.
"Iya,Papa sayang Sama Prince Papa yang dulu kecil sering nakal sama Mama dan Papa dan Sering godain Mama dan Papa,Papa masih ingat kamu waktu kecil Main Kuda kudaan sama Papa,Sekarang kamu udah besar lebih tampan dari Papa membuat Papa kadang cemburu Melihat Mama kamu lebih dekat sama kamu" Ucap Rafis berusaha menahan Air matanya melihat Kondisi Putranya.
"Prince,Kamu harus bangun,Mama tau kamu begitu terpukul dan Ingin tidur selamanya tapi kamu harus tau Kamu masih ada Mama,Papa,Teman teman kamu,Mereka menunggu kamu sayang,Walaupun nanti saat kamu sadar dari koma keadaan kamu Berbeda mama akan tetap menyayangi kamu,Walaupun Nanti kamu sadar dari Koma,Kamu jadi Idiot,Lumpuh,Buta atau Bisu,Mama akan tetap Menyayangi kamu dan Kamu tetap pangeran di istana Mama dan Papa,Kamu tetap Pangeran Anak Mama dan Papa,Mama berharap Kamu cepat bangun,Jangan bikin Mama nangis terus" Ucap Ana menangis dan Mencium tangan Putranya.
"Iya Prince kamu tetap Pangeran Mama dan Papa,Kamu cepat bangun ya Papa mohon" Ucap Rafis menangis dan Mengusap rambut Putranya.
           Rafis mengecup kening Digo.
"Sayang,Kita keluar yuk dan Kita harus yakin Kalau Prince akan sadar karena dia adalah Pangeran Kita" Ucap Rafis merangkul bahu Ana.
          Ana berdiri dari kursinya dan mengusap rambut putranya.
"Mama sayang Prince" Ucap Ana Mencium Kening Digo sambil menangis.
           Ana dan Rafis berjalan keluar dari ruang rawat Digo.Ana menangis di pelukan Rafis.Mereka menutup ruang rawat Digo.Tiba tiba Air mata menetes di pipi Digo tapi Digo masih enggan untuk bangun dan Dia merasa betah dengan Tidur panjangnya.

BERSAMBUNG.

                   Vote And Comment.
            

Taruhan Cinta (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang