●Rencana Yang Terpendam●

3.6K 183 5
                                    

             Keesokkan Harinya Digo mengemudikan mobilnya menuju sekolah bersama Sisi di sampingnya.
"Kenapa sich nggak jemput di rumah kamu aja" Tanya Digo.
"Aku masih malu Digo,Soalnya aku nggak pernah bawa cowok selain dia" Ucap Sisi.
"Dia siapa pacar kamu,Mantan kamu atau gebetan kamu" Tanya Digo entah kenapa dia cemburu kalau Sisi nyebut cowok lain selain dia.
"Dia sahabat kecil aku,Aku sama dia udah nggak ada hubungan apa apa,Aku kan pacar kamu,Jadi jangan cemburu ya" Ucap Sisi membelai pipi Digo.
"Siapa bilang aku cemburu" Ucap Digo.
"Benar nich nggak cemburu" Ucap Sisi.
"Benaran,Aku nggak cemburu,Aku cuman bete Cowok lain bawa ke rumah,Sedangkan aku nggak kamu bawa ke rumah,Aku kan pengen lihat rumah kamu" Ucap Digo.
"Cup"
            Sisi mencium Pipi Digo tiba tiba.Jantung Digo berdetak tak karuan karena Sisi mencium sangat berbeda Saat dia di cium banyak wanita tapi Jantungnya tidak berdebar sama sekali.Tapi Saat Sisi menciumnya rasanya jantungnya mau copot.
"Sayang,Nanti ya kalau aku udah Siap,Aku akan bawa ke rumah" Ucap Sisi membelai Pipi Digo.
"Maafin Aku Digo,Aku belum Siap untuk membawa Kamu ke rumah Aku,Karena rumah aku penuh Foto kenangan Aku dan Prince,Aku nggak ingin kamu tau tentang Prince" Batin Sisi.
"Iya Dech,Aku bakal nunggu kamu siap bawa aku ke rumah kamu,Tapi aku bawa kamu ke rumah aku nanti sore boleh kan" Ucap Digo mengacak rambut Sisi.
"Boleh kok" Ucap Sisi tersenyum Bahagia dan Menyandarkan kepalanya di bahu Digo.
            Digo tersenyum dan Fokus mengemudikan mobilnya.
            Beberapa Saat Kemudian.
        Mobil Digo sampai di depan Sekolah.Sudah banyak murid berjalan masuk ke sekolah.Digo turun dari mobilnya dan berjalan ke tempat Sisi.
Digo membuka pintu mobilnya dan Mengulurkan tangannya ke Sisi.Sisi menerima uluran tangan Digo.Digo dan Sisi mengandengan tangan.
Mereka berjalan memasukin sekolah.
Semua murid murid terkejut melihat Sisi dan Digo bergandengan tangan sambil berjalan di lorong sekolah.

"Itu Digo Sisi kok gandengan Tangan"
"Apa mereka udah pacaran"
"Mereka kan musuhan kenapa Bisa sedekat itu"
                Ucap Semua Murid murid di sana memperhatikan mereka.Sisi risig dengan mereka yang memandangnya.Digo yang melihat Sisi risih karena di perhatiin terus oleh mereka.
"Sayang,Kamu kenapa" Tanya Digo.
"Aku risih aja sama mereka yang natap aku kayak gitu" Ucap Sisi.
"Kamu kan cantik makanya di pandangin" Ucap Digo menggoda Sisi.
"Apaan sich kamu ngombal" Ucap Sisi.
"Biar kamu nggak bete aku ada sesuatu buat kamu" Ucap Digo.
"Apa" Ucap Sisi memandang Digo.
"Cup"
          Digo mencium bibir Sisi di depan semua murid.Sisi terkejut atas tindakan Digo.
"Omg Digo nyium Sisi"
"Omg aku nggak terima kalau Digo nyium Sisi"
"Potek Hatiku Babang Digo"
              Ucap Semua Siswi yang patah hati karena Digo mencium Sisi.Sisi mencubit perut Digo.
"Aw sayang,Sakit,Mending cubit cubit nanti di ranjang" Ucap Digo.
"Digo,Kamu ini mesum ya" Ucap Sisi kesal.
"Jangan bete dong Sayang" Ucap Digo mengelitik Perut Sisi.
"Digo,Cukup,Geli Digo" Ucap Sisi kegelian dan Membuat tubuh menempel ke tubuh Digo.
            Digo dan Sisi saling menatap.
Digo menyingkirkan beberapa helaian rambut Sisi yang menutupin wajah Sisi.Digo mendekatkan wajahnya dengan Wajah Sisi.Sisi memejamkan Matanya karena tau Digo akan menciumnya.Digo mendekatkan Kening dengan Kening Sisi.Digo hendak mencium Bibir Sisi.
"Sisiiii" Teriak Naya berlari menghampiri Digo.
              Sisi dan Digo terkejut mendengar teriakan Naya.Sisi mendorong tubuh Digo menjauh darinya.Digo kesal dengan Naya yang sudah merusak suasana aja.
"Sisi,Benar kamu pacaran Sama Digo" Tanya Naya.
"Nanti ya gue cerita sama lo,Sekarang kita ke kelas yuk" Ucap Sisi.
"Sayang,Aku ke kelas dulunya" Ucap Sisi.
"Cup"
           Sisi mencium bibir Digo sekilas.
Digo terdiam karena ciuman mendadak Sisi.Naya terkejut melihat Sisi mencium bibir Digo.Sisi tersenyum malu dan Merangkul bahu Naya.Mereka berjalan menuju kelas mereka meninggalkan Digo.Digo tersenyum dan memegang bibirnya yang habis di cium.Entah kenapa jantungnya berdetak kencang.Digo tersadar dengan tujuannya.
"Nggak Digo,Lo nggak boleh sampai jatuh Cinta sama Sisi,Karena Sisi hanya taruhan buat lo" Batin Digo.
           Digo berjalan menuju rofftop sekolah untuk menemui ketiga temannya.
            Beberapa Saat Kemudian.
        Digo sampai di rofftop sekolah melihat Ketiga temannya sedang melakukan kegiatan mereka masing masing.Digo berjalan menghampiri Mereka dan Digo melempar DVD di atas meja.Digo duduk di samping Galang.
"Itu bukti Kalau gue udah memenangin taruhan itu untuk memacari Sisi" Ucap Digo mengeluarkan seputung Rokok dan Mengisapnya.
"Oke,Kita percaya,Ini kunci motor Kita bertiga" Ucap Galang melempar ketiga Kunci Ke Digo.
            Digo menerima ketiga kunci itu.
"Kira kira hubungan lo sama Sisi" Tanya Jordan.
"1 Minggu" Ucap Digo Santai.
"Kita punya taruhan buat lo" Ucap Marcel.
"Apa" Tanya Digo.
"Lo pacarin Sisi sampai Kelulusan Sekolah dan Saat kelulusan sekolah lo putusin dia" Ucap Galang.
"5 bulan,Gila lo bertiga kasi gue taruhan Pacaran sama Dia 5 bulan,Gue kan ngampang Bosan" Ucap Digo Gugup.
"Sebenarnya Gue takut aja jatuh Cinta benaran Sama Sisi,1 Hari dekat Sisi udah Bikin jantung gue berdetak tak karuan,Gimana 5 Bulan" Batin Digo menghembuskan Asap rokoknya.
"Berarti lo takut Jatuh Cinta sama Sisi kan,Makanya lo nolak taruhan ini" Ucap Jordan.
"Eh gue nggak takut jatuh cinta sama Sisi" Ucap Digo Ragu.
"Kalau lo nggak takut Lo bakal menerima taruhan ini dan berarti Lo pengecut" Ucap Machel.
"Heh jaga bicara lo,Gue bukan pengecut,Oke Gue terima taruhan Ini tapi Kalau Gue bisa memenangin taruhan ini,Lo bertiga jadi Babu gue mau" Ucap Digo.
"Oke kita mau" Ucap Mereka bertiga.
"Deal,Awas lo bertiga Lari dari gue,Habis kalian sama gue" Ucap.Digo berjabat Tangan ke mereka bertiga.
"Deal" Ucap Mereka bertiga.
            Digo berdiri dan Berjalan meninggalkan mereka.
"Sebentar Lagi rencana ini bakal berhasil" Ucap Galang.
"Lo yakin Rencana ini bakal berhasil" Tanya Jordan.
"Gue yakin Rencana kita akan berhasil" Ucap Machel.
             Mereka bertiga tersenyum dengan senyuman yang sulit di artikan.
             Disisi lain Di kelas Sisi sudah menceritakan ke Naya.Tentang Digo yang menembaknya.
"Jadi kamu benaran Pacaran sama Digo,Tapi kamu harus hati hati Sama Digo,Digo dulunya Playboy dan Suka mainin cewek" Ucap Naya duduk di bangku Digo.
"Itu kan dulu bukan sekarang,
Mungkin aja dia udah berubah" Ucap Sisi.
"Iya juga sich,Kamu tau nggak waktu 3 bulan yang lalu,Digo mutusin semua cewek ceweknya,Kayaknya dia serius banget dech untuk dapat Cinta kamu Si" Ucap Naya.
"Ehem,Kalau ngegosip bisa nggak,Nggak usah duduk di bangku" Ucap Seorang.
            Naya menoleh ke belakang melihat Digo yang menatapnya tajam.
"Eh Digo" Ucap Naya berdiri dari bangku Digo dan menepuk bangku Digo.
"Sisi,Pacar kamu menakutkannya" Ucap Naya pelan.
            Sisi menahan tawanya.
"Gue masih dengar Cupu,Sekarang keluar lo dari kelas gue" Ucap Digo Tajam.
       Naya berjalan meninggalkan Digo dan Sisi.Digo duduk di bangkunya dan Memandang Sisi.Digo menopang dagunya menatap Sisi.
"Kamu ini nggak boleh gitu dong sama Naya,Dia kan sahabat aku" Ucap Sisi.
              Digo masih menatap Kecantikkan Sisi.Sisi melihat Digo bingung.
"Kamu itu ngapain sich natap aku seperti itu" Tanya Sisi.
"Baru 30 menit aku nggak lihat,Aku udah rindu duluan,Gimana bertahun tahun,Bisa mati merindu aku" Ucap Digo.
"Ngombal kamu dasar" Ucap Sisi menoyor pelipis Digo pelan.
"Kok toyor sich,Harusnya cium disini" Ucap Digo memegang bibirnya.
"Apaan sich kamu ini di kelas" Ucap Sisi.
              Tiba tiba Pak Guru berjalan memasukin kelas.Sisi mencium kedua Jarinya dan menempelkan ke Bibir Digo.Digo tersenyum dan Digo berbalik badannya ke depan.Digo memandang depan.
             Beberapa Saat Kemudian
Bel Istirahat Berbunyi.Digo dan Sisi berjalan bergandengan tangan memasukin Kantin.Digo dan Sisi memesan makanan setelah itu Sisi duduk di bangkunya.Digo duduk di samping Sisi dan Merangkul bahu Sisi.Tiba tiba ketiga teman Digo datang dan Duduk di hadapan mereka.
"Cie lah Ya baru pacaran mojok terus" Ucap Galang.
"Apaan sich lo,Bilang aja lo bertiga iri kan sama gue" Ucap Digo mencium Pipi Sisi.
"Digo,Kamu apaan sich nyium aku terus" Ucap Sisi tersenyum malu.
"Hey Digo,Gue udah Punya pacar jadi ngapain gue iri sama lo" Ucap Machel.
"Tapi sayang Pacarnya Ldr an,Pacarnya Di koreo,Cowoknya di sini,Nanti lo di selingkuhin baru tau Rasa lo,Karena opa opa di korea lebih ganteng" Ucap Digo meledek Machel.
"Rese lo" Ucap Machel melempar Kulit kaca Ke Digo.
"Ngapain sich harus mikir Pacaran,5 Bulan lagi kita udah selesai Bro" Ucap Jordan.
"Ya elah Sok Bijak lo jo" Ucap Digo melempar Kulit kaca ke Jordan.
"Woi Digo sudah sombong mentang mentang punya pacar Baru,Pokok lo harus pj kita Digo" Ucap Galang.
"Enak aja malesin gue traktir,Mending gue traktir pacar cantik gue,Sayang jadi kan ke rumah" Ucap Digo membelai rambut panjang Sisi.
"Iya sayang" Ucap Sisi.
"Wah,Lo mau apain Sisi di rumah lo,Orang tua lo kan di luar kota" Ucap Machel.
"Eh jangan sembarangan lo ngomong,Gue udah taubat" Ucap Digo keceplosan.
"Taubat maksudnya,Kamu udah pernah melakukan itu" Tanya Sisi terkejut mendengar perkataan Digo.
"Mati gue kalau Sisi tau kalau gue nggak perjaka lagi gimana atau seandainya dia tau gue dulu pernah niduri banyak cewek bisa mati gue" Batin Digo Panik.
"Maksud Digo dia udah Taubat jadi Playboy kan dia cintanya sama lo Si" Ucap Galang.
"Aku pikir kamu pernah melakukan hal itu sayang,Soalnya aku nggak suka sama Pria bajingan" Ucap Sisi.
            Digo terdiam mendengar perkataan Sisi.Digo merasa hatinya begitu sakit mendengar perkataan Sisi.Seharusnya dia nggak sakit karena Dia hanya menjadikan Sisi sebagai Taruhan.Tapi kenapa Dia ngerasa sakit.Pesanan mereka datang.
Digo mengaduk makanan dengan melamun dan memikirkan perkataan Sisi.Ketiga teman Digo memandang Digo yang melamun.Sisi sedang fokus menyantap Baksonya jadi tidak memperhatikan Digo yang sedang melamun.

BERSAMBUNG.




                 Vote And Comment.
      

Taruhan Cinta (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang