INDONESIA.
Beberapa Saat Kemudian.
Ana dan Rafis selesai nengobrol dengan dokter dan Membuka pintu ruang rawat Digo.Mereka melihat Digo sedang duduk di brangkar.
Mereka berusaha tersenyum dan berjalan Menghampiri Digo.Digo mendengar asal suara mamanya dan menoleh ke samping.Melihat kedua orang tuanya dengan Buram.Digo berusaha menahan air matanya dan Tersenyum.Ana mengusap rambut Putranya dan melihat dahi Putranya yang masih di perban.
"Sayang,Kata dokter,Kamu sementara memakai kacamata dulu,Soalnya kamu baru sadar dari koma,Makanya Penglihatan kamu buram karena kelamaan tidur" Ucap Ana memegang Tangan Digo dan menaruh kacamata itu di tangan Digo.
Ana dan Rafis saling menoleh dan Mereka berusaha menguatkan Diri mereka.Digo masih belum memakai kacamatanya.Karena dia tidak ingin melihat Air mata kedua orang tuanya.Dia hanya bisa melihatnya dengan buram.
"Sampai kapan Mama dan Papa berusaha kuat di depan Digo,Sampai kapan Mama dan Papa mau menyembunyikan keadaan Digo" Ucap Digo Dingin.
Mereka berdua terkejut mendengar perkataan Digo.
"Maksud kamu apa,Sayang" Tanya Ana.
"Digo,Sudah tau tentang kondisi Digo,Cepat atau lama Digo akan buta,10% Digo bisa melihat Lagi dengan Normal tapi 90% Lagi Digo akan buta,Kemungkinan besar Digo akan Buta dan Kemungkinan kecil Digo bisa melihat lagi dengan Normal,Iya kan Pa,Ma.Cepat atau lama Digo nggak akan bisa melihat Mama atau Papa,Digo nggak akan bisa melihat Princess dan Dunia lagi,Hidup Digo akan benar benar gelap" Ucap Digo Lirih.
"Sayang,Dengar Mama kamu akan bisa melihat lagi,Kalau seandainya kamu buta kita akan membawa kamu ke luar negeri untuk melakukan pengobatan" Ucap Ana mengenggam kedua pipi Putranya.
"Digo nggak mau ikut pengobatan dan Digo menerima kalau Digo buta,Apa yang harus Digo lihat udah nggak ada lagi" Ucap Digo Lirih.
"Kamu mau buta Hah,Kamu mau bikin malu keluarga hah" Ucap Rafis Marah mendengar perkataan Digo.
"Papa" Teriak Ana tidak suka dengan perkataan Suaminya.
"Papa nggak mau mempunyai anak Buta,Kalau Papa nggak mau punya anak buta,Bunuh Digo Pa,Bunuh Digo,Biar Digo nggak bikin malu Papa dan Mama" Ucap Digo meraba raba meja di sampingnya dan mengambil pisau buah.
Ana menahan tangan Digo.
"Kamu mau ngapain" Tanya Ana.
"Digo mau papa bunuh Digo,Biar Digo nggak bikin malu kalian,Digo hanya pengen menjalani hukuman Digo aja,Bunuh Digo Pa" Ucap Digo mengambil Pisau itu tapi di tahan Ana.
Rafis menyesal atas perkataannya.Dokter udah bilang emosi Digo belum stabil.Dia bisa kapan saja memilih mengakhiri hidupnya.Saat dia benar benar putus asa.Rafis melepaskan tangan Ana dan memeluk Digo.Digo menangis di pelukan Rafis.
"Digo,Maafin Papa Nak,Papa nggak maksud berbicara seperti itu,Papa nggak ingin kehidupan kamu semakin hancur" Ucap Rafis.
"Papa nggak seharusnya minta maaf sama Digo,Digo yang salah ini keputusan Digo Pa,Digo ingin menjalani hukuman ini,Digo nggak mau pakai mata orang lain hanya untuk melihat semua ini" Ucap Digo menangis.
Rafis melihat Ana.Ana menganggukkan kepalanya sambil menangis.
"Iya,Apapun itu keputusan kamu,Papa ikuti" Ucap Rafis.
Digo melepaskan pelukannya dan meraba raba wajah Rafis.Rafis menangis.
"Digo di beri kesempatan untuk melihat walau hanya sebentar pakai kacamata,Tapi Digo ingin melihat kalian tersenyum dan bahagia,Sebelum penglihatan Digo di renggut,Senyum Ma,Pa.Digo mohon" Ucap Digo berusaha tersenyum.
Ana dan Rafis mengusap air matanya dan berusaha tersenyum.
Digo memakai kacamatanya.
Semuanya yang di lihat awalnya buram sekarang jelas.Digo membuka kacamatanya lagi dan Kembali melihat semuanya buram lagi.Digo memakai lagi kacamatanya.Melihat semua dengan jelas.Digo melihat sekelilingnya dengan jelas dan melihat Mama dan Papanya yang berusaha tersenyum.Digo memegang Pipi Ana dan Rafis.
"Walaupun Digo di beri kesempatan melihat lagi dalam waktu nggak lama tapi Digo merasa bahagia bisa lihat senyum Mama dan Papa,Ganteng nggak Digo pakai kacamata" Ucap Digo berusaha tersenyum.
"Kamu terlihat ganteng,Sampai kapanpun pangeran Mama akan selalu ganteng mau dia pakai kacamata atau nggak" Ucap Ana tersenyum.
"Pangeran berkacamata" Ucap Digo tersenyum.
Tiba tiba ketiga sahabat Digo membuka pintu.Mereka berjalan menghampiri Digo bersama Naya.
Mereka bingung melihat Digo memakai kacamata.Mereka menyalim tangan kedua orang tua Digo.Digo melihat mereka bingung.
"Hy Digo akhirnya lo sadar juga,Gue kangen sama lo" Ucap Galang memeluk Digo.
"Lo siapa,Gue nggak kenal lo" Ucap Digo mendorong Galang.
Galang dan Lainnya terkejut mendengar pertanyaan Digo.Ana dan Rafis juga terkejut mendengar perkataan Digo yang tidak mengenal mereka.
"Digo,Lo nggak ingat kita,Kita semua sahabat lo,Gue Jordan,Ini Galang,Machel dan Naya,Kita ini sahabat lo,Jordan,Gue,Galang dan Machel sering bikin taruhan,Lo ingat taruhan kita" Ucap Jordan Bingung.
"Gue nggak kenal kalian siapa dan Sahabat gue hanya Princess jangan ngaco dech,Taruhan apaan itu gue nggak ngerasa buat taruhan sama kalian" Ucap Digo.
"Princess itu Sisi kan" Tanya Machel.
"Siapa Sisi,Princess Ya Princess,Siapa lagi Sisi,Kalian jangan bikin gue pusing dech,Gue nggak kenal kalian" Ucap Digo.
Mereka semua bingung mendengar perkataan Digo.
"Sisi itu Pacar lo dan Dia sedang mengandung anak lo" Ucap Naya.
"Gue nggak punya pacar dan Gue nggak pernah menghamili anak orang,Gila lo" Ucap Digo.
"Lo yang gila Digo,Masa lo nggak kenal kita" Ucap Jordan.
"Emang iya gue nggak kenal kalian" Ucap Digo.
Ana dan Rafis memilih keluar memanggil Dokter.Dokter datang bersama Ana dan Rafis ke ruangan Dokter.Mereka semua keluar dari ruang rawat membiarkan Dokter memeriksa Digo.
Beberapa Saat Kemudian.
Dokter keluar dari ruang rawat Digo.Ana dan Rafis berdiri dari kursi mereka dan berjalan menghampiri Dokter.Ketiga sahabat Digo dan Naya menghampiri Dokter.
"Dok,Bagaimana keadaan Anak saya,Mengapa dia tidak mengingat mereka tapi Mengingat saya,Suami dia dan Sahabat kecilnya" Tanya Naya.
"Digo mengalami amnesia Bu,Pak.Ada benturan di kepalanya yang membuat dia hanya mengingat Namanya,Kedua orang tua Dan Sahabat kecil yang selama ini dia nanti" Ucap Dokter.
Mereka terkejut mendengar perkataan Dokter kalau Digo amnesia.
1 Bulan Kemudian.
Sudah 1 Bulan Sisi tinggal Di London.Dia selalu di hantui Bayangan Digo dan Suara Digo.Membuat Dia kesal dan Bingung.Bingung apa karena dia merindukan Digo makanya Bayangan Digo menghantuinya dan Suara Digo juga menghantuinya serta kandungan Sisi sudah mencapai 3 Bulan.Disisi lain 2 Minggu yang lalu Digo di rawat di rumah sakit dan Dia sudah 2 minggu di rumah.Ketiga sahabat Digo sering menjenguk Digo dan Datang ke rumah Digo.Hanya untuk mengingat Digo tentang mereka dan Sisi.Tapi Digo tetap tak kenal mereka dan Sisi.Selama 1 bulan mereka berusaha membuat Digo ingat semuanya tapi Digo tak mengingat Apapun dan tidak mengenal mereka.LONDON.
Keesokkan Harinya Sisi sedang berbelanja Di supermarket.
Sisi melihat ada susu ibu hamil di rak atas.Sisi berusaha mengapainya tapi dia nggak bisa.Dia hampir terjatuh.
Sisi memejamkan matanya dan Tiba tiba ada yang memeluk pinggangnya.
Sisi ketakutan.Dia takut bayi yang di kandungnya kenapa kenapa.Pria itu terpesona melihat kecantikkan Sisi.
Sisi merasa tubuhnya melayang.Sisi membuka matanya dan melihat Pria itu.Seperti dia mengenal Pria itu.Pria itu menatap Sisi dengan terpesona.
"Amar" Ucap Sisi mengenal Pria itu Pria yang menolongnya waktu tasnya di curi.
Amar mendirikan tubuh Sisi tegap.Sisi memegang perutnya.
"Kamu nggak apa apa kan sayang,Hampir aja Mama mencelakai kamu sayang,Maafin Mama kamu yang ceroboh ini,Mama janji akan merawat kamu dengan lebih baik" Batin Sisi melihat perutnya yang agak membuncit.
"Are you okay and you still remember me? (Kamu nggak apa apa dan kamu masih ingat sama aku ?)" Tanya Amar.
"I am fine, yes I remember you, you were the one who tried me 1 month ago and now you are missing me again, thank you.(Aku nggak apa apa,Iya lah aku ingat kamu,Kamu kan yang nolong aku 1 bulan yang lalu dan sekarang kamu nolongin aku lagi,Terima kasih ya)" Ucap Sisi tersenyum.
"Where do you come from ? (Kamu berasal darimana ?)" Tanya Amar.
"Indonesia" Ucap Sisi.
"Gue juga dari Indonesia,Kita sesama Indomesia,Jadi pakai bahasa indonesia aja ya" Ucap Amar.
"Gue nggak tau kalau lo dari Indonesia juga,Oh iya makasih ya lo udah 2 kali nolongin gue" Ucap Sisi tersenyum.
"Cuman makasih nich,Nggak ada traktiran" Ucap Amar bercanda.
"Lo mau gue traktir ayo" Ucap Sisi.
"Kalau soal ini gue nggak bisa jaim,Gue lapar soalnya" Ucap Amar.
Sisi tertawa mendengar perkataan Amar.
Sisi dan Amar berjalan keluar dari supermarket.Mereka berjalan sambil mengobrol dan tertawa.
Beberapa Saat Kemudian.
Amar dan Sisi sampai di sebuah restoran di London.Mereka duduk di salah satu kursi dan memesan makanannya.Mereka sedang menunggu makanan datang.
"Maaf,Kalau lancang tadi gue lihat lo ambil susu ibu hamil,Untuk nyokap lo kan" Tanya Amar.
Tiba tiba pesanan mereka datang.Mereka memulai memakan pesanan mereka.
"Bukan,Untuk gue" Ucap Sisi memakan dengan Santai.
"Uhuk Uhuk"
Amar terbatuk batuk karena terkejut mengetahui Sisi sedang mengandung dan Amar meminum minuman.Sisi melihat Amar bingung.
"Sory,Gue nggak tau lo udah punya suami,Bisa bisa suami lo marah sama gue" Ucap Amar.
"Nggak,Gue belum punya suami,Bayi ini atas kepolosan gue,Gue terlalu bodoh karena memberikan tubuh dan kehormatan gue ke Pacar gue yang sangat gue cintai,Gue dan Pacar gue melakukan hubungan itu,Saat gue di nyatakan hamil,Dia nggak mau bertanggung jawab malah dia menyuruh gue mengugurkan janin ini,Gue nggak mau membunuh bayi gue,Makanya gue mutusin untuk pindah Ke London" Ucap Sisi menangis mengingat semua perkataan Kasar Digo terhadapnya.
"Air mata lo terlalu berharga untuk lo tangisin cowok bajingan itu,Cowok itu bego karena telah mencampakkan lo,Lo terlalu sempurna dan Baik buat cowok bajingan itu" Ucap Amar memberikan sapu tangan ke Sisi.
Sisi menerima sapu tangan Amar dan mengelap air matanya.
"Makasih,Udah mau dengar curhat gue" Ucap Sisi.
"Berarti Gue ada kesempatan untuk mendekatin lo Si,Gue janji setelah gue dapatin lo,Gue nggak akan lepasin lo dan Gue akan bikin lo bahagia,Gue bakal ngelepasin lo kalau lo menemukan Kebahagiaan lebih dari gue" Batin Amar tersenyum memandang Sisi.
"Jadi kita berteman nich" Ucap Amar.
Sisi tersenyum dan mengganggukkan kepalanya.Sisi dan Amar mengobrol sambil tertawa.Tiba tiba Sisi melihat bayangan Digo yang menatapnya sendu.Entah kenapa Sisi merasa rasa sakit saat melihat Digo menatapnya sendu.Sisi rasanya ingin menghampiri Digo dan memeluk Pria itu.Tiba tiba bayangan Digo melihat.
"Jujur Digo,Selama 2 bulan aku Di London,Aku nggak bisa melupakan bayangan kamu,Aku masih mencintai kamu Digo tapi aku masih sakit mengingat kamu hanya menjadikan aku taruhan" Batin Sisi tersiksa.
Sisi merindukan Digo sangat merindukan Digo.Dia ingin memeluk Pria itu dan mengatakan ke Digo dia mencintainya berkali kali.Tapi Sisi sakit mengingat perkataan Digo yang menjadikan Cinta Sisi sebagai taruhan buat Digo.BERSAMBUNG.
Vote And Comment.
KAMU SEDANG MEMBACA
Taruhan Cinta (END)
FanficDigo Adelardo Pria tampan yang kaya raya dan Popoler tapi sangat sombong,Suka membully,Bad boy dan Playboy yang suka gonta ganti.Dia dan Temannya sering mencari Target untuk menjadi barang taruhan Mereka. Digo di suruh temannya untuk menjadikan seor...