●Menganggap Mati & Fitnah Digo●

3.6K 185 2
                                    

            Malam harinya Digo pulang dalam keadaan Mabuk.Badannya pegal semua karena melakukan One Night Stand dengan Pacarnya yang sudah dia ambil kehormatannya dan Dia putusin.Digo menekan bel rumahnya.Tiba tiba Pintu rumahnya terbuka.
"Ya ampun Den Digo,Sini bibi bopong" Ucap Bibi merangkul bahu Digo.
"Mama dan Papa mana Bi" Tanya Digo berusaha sadar dalam keadaan mabuknya.
"Lagi di luar kota den,Den mau sampai kapan seperti ini" Ucap Bibi Lirih.
          Digo hanya terdiam mendengar perkataan Bibi.Dia memegang kepalanya yang pusing karena kebanyakkan minum alkohol.
            Beberapa Saat Kemudian.
     Bibi membaringkan tubuh Digo di kasur.Bibi membuka jaket Digo dan Membuka sepatu Digo.Bibi menarik selimut sampai dada Digo.Digo sudah tertidur.Bibi berdiri dari kasurnya dan berjalan keluar dari kamar Digo.
Bibi mematikan lampu kamar Digo dan menutup pintu kamar Digo.
           Disisi lain Sisi memikirkan pesanan Digo di balkon.
"Nasi goreng tanpa udang,Udang adalah Alergi kamu Prince,Ternyata Pangeran berhati Iblis itu juga nggak suka udang sama seperti kamu Prince" Ucap Sisi meneteskan air matanya dan mengenggam kalung di lehernya.
           Sisi mengingat sebuah masa lalu.
  
           Seorang Gadis kecil bersama Anak kecil laki laki sedang duduk di bangku taman sekolah SD.Mereka sedang membuka kotak bekal mereka.
Si anak kecil laki laki menyuapi sandwich miliknya ke gadis kecil itu.
Gadis kecil itu menerima suapan anak kecil laki laki itu.
"Enak Prince,Mau coba nggak nasi gorengnya" Ucap Gadis kecil itu hendak menyuapi Anak kecil laki laki itu.
            Anak kecil laki laki itu melihat ada udang.
"Nggak Princess" Ucap Anak kecil laki laki itu.
"Kenapa,Prince nggak sukanya nasi gorengnya" Ucap Gadis kecil itu.
"Bukan gitu Princess,Soalnya Prince alergi Udang dan Waktu itu Prince coba makan udang,Prince hampir mati karena sesak nafas dan Di rawat berhari hari" Ucap Prince.
          Gadis kecil itu membuang Udang dari nasi goreng itu ke tanah.
"Kenapa kok di buang" Ucap Anak Kecil laki laki itu.
"Karena Princess nggak mau Prince kenapa kenapa karena udang ini,Berarti udang ini jahat karena udah mau membuat Prince pergi dari Princess" Ucap Gadis kecil itu.
            Anak kecil laki laki itu tertawa dan Mencubit Pipi Chubby gadis di sampingnya.Gadis itu membalas mencubit pipi Chubby anak kecil laki laki itu.

"Kamu dimana Prince,Aku pengen banget ketemu kamu" Ucap Sisi mencium kalung itu.

"Dalam hatiku hanyalah kamu
Dalam mimpiku hanyalah kamu
Tujuan hati kau yang aku cinta
Hati bertanya siapa dirimu"
                Seorang gadis bernyanyi sambil berjalan di taman dengan pakaian putihnya.Gadis itu merentangkan tangannya.Gadis itu memegang tiang Dermaga dan Bersandar di tiang Dermaga.

"Datanglah kasih walau sekejap
Pengobat rindu tak tertahan
Mengapa kita harus bercinta
Dalam hayalan oh semata"
            Digo bernyanyi sambil berjalan menuju gadis itu.Digo tersenyum memandang gadis itu.Walaupun wajah gadis itu bercahaya membuat Digo kesulitan melihat wajahnya.Digo memegang Leher gadis itu sambil tersenyum.Gadis itu memegang kedua pipi Digo.Digo membelai rambut gadis itu.Gadis itu membelai bahu Digo.

"Semoga mimpi menjadi nyata
Semoga cinta jadi nyata"
            Digo dan Gadis itu bernyanyi bersama.Digo memeluk gadis itu dengan kerinduan.Digo membalas pelukan gadis itu.

               Gadis itu melepaskan pelukannya dengan Digo.
"Kamu nggak mau lihat wajah aku di dunia nyata" Ucap Gadis itu.
"Nggak mau,Tapi kenapa kayaknya aku pernah dengar suara kamu tapi Dimana" Ucap Digo bingung.
"Di dunia nyata" Ucap Gadis itu.
"Nggak mau,Aku ingin kamu selalu datang dalam mimpiku,Kalau di dunia nyata aku nggak akan bisa ketemu kamu" Ucap Digo.
"Aku harus pergi" Ucap Gadis itu melangkah mundur.
         Digo menahan tangan gadis itu.
"Kamu mau pergi lagi,Kamu nggak lihat hidup aku udah sangat hancur karena kepergian kamu" Ucap Digo Lirih.
"Aku harus pergi ini bukan dunia aku" Ucap Gadis itu melangkah menjauh dari Digo dan Membelakangin Digo.
"Kalau kamu nggak berhenti jangan harap kamu bisa kembali dalam hidup aku lagi" Ucap Digo.
"Gertakan kamu masih sama seperti dulu,Tapi aku akan melakukan hal yang sama seperti dulu" Ucap Gadis itu melangkah semakin menjauh.
"Terserah kamu kalau kamu mau pergi lagi,Tapi aku anggap kamu udah mati dan jangan kembali lagi di mimpi aku atau di dunia nyata,Karena aku membencimu,Aku membencimu" Teriak Digo menangis.
            Gadis itu tetap melangkah pergi meninggalkan Digo.Digo menangis untuk ke sekian kalinya.

              Digo terbangun dari mimpinya dan tidurnya.Digo menjambak rambutnya.Digo menoleh melihat bingkai Foto dua anak kecil yang tersenyum bahagia.Satu perempuan dan satu anak laki laki.
"Kamu pergi ninggalin aku lagi,Kamu tau hidup aku hancur saat kamu pergi dari aku,Kamu udah memilih pergi ninggalin aku dan aku sudah menganggap kamu mati" Ucap Digo menangis penuh kemarahan.
           Digo berdiri dari kasurnya dan mengambil semua pigura Foto dua anak kecil itu dan Digo membuka lacinya.Digo mengambil kotak di dalam lemari dan membukanya.
Terdapat Foto anak kecil dan Kalung separuh hati berwarna Hitam.

Terdapat Foto anak kecil dan Kalung separuh hati berwarna Hitam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


           Digo mencium kalung itu dengan tangisan.Digo berjalan keluar dari kamarnya.
           Beberapa Saat Kemudian.
       Digo melempar Pigura foto itu ke dalam tol sampah dan Merobek Foto dua anak kecil itu.Digo memegang kalung itu dan Melemparnya ke tol sampah.Digo mengeluarkan korek apinya.Dia menyalakan korek api itu.
"Sejak kepergian lo seharusnya gue udah anggap lo mati,Bukan menunggu lo kayak orang bodoh" Ucap Digo penuh kebencian.
            Digo melempar korek api itu semuanya terbakar.Bibi terkejut melihat itu dan Menghampiri Digo.
"Den kenapa Aden bakar semua kenangan Non" Ucap Bibi terpotong karena mendapat tatapan tajam dari Digo.
"Jangan sebut nama dia lagi Bi,Sekali Bibi sebut nama dia,Bibi saya pecat" Ucap Digo Kasar.
            Digo berjalan memasukin rumah.Bibi mengambil selang Air dan Memadamkan Api itu.Bibi melihat Semua foto sudah terbakar menyisakan selembar Foto dan Kalung Digo.Bibi mengambil kedua benda itu.
"Karena Bibi yakin suatu hari nanti Den Digo akan mencari benda ini" Ucap Bibi.
              Keesokkan Harinya Digo bersama ketiga temannya melihat Ibu Linda yang menangis di ruang kepala sekolah.Digo yakin Ibu Linda menangis karena Foto yang Digo kirim ke Kepala sekolah.Foto Bu Linda bersama Seorang Siswa berciuman yang sebenarnya itu Editan Dari Digo.
"Saya berani sumpah Pak,Saya nggak pernah melakukan hal mesum dengan seorang siswa Pak di sekolah" Ucap Bu Linda menangis memohon.
"Tapi Ibu itu Foto sudah membuktikannya,Ibu seorang Guru tapi Ibu telah melakukan hal mesum dengan salah satu Siswa" Ucap Kepsek.
"Saya berani bersumpah saya nggak pernah melakukan itu Pak" Ucap Ibu Linda.
"Maaf Bu,Dengan terpaksa Pihak sekolah memecat Ibu dari sekolah ini" Ucap Kepala sekolah.
              Digo tertawa bahagia mendengar Bu Linda di keluarkan dari sekolah.Ketiga teman Digo malah merasa Kasihan dengan Bu Linda.
Digo berjalan menjauh dari Ruang kepala sekolah.Di ikuti ketiga temannya.
"Lo keterlaluan Digo" Ucap Machel.
"Tapi setidaknya gue memenangkan taruhan ini" Ucap Digo Santai dan menghembuskan asap rokoknya.
"Tapi lo itu keterlaluan tau nggak pakai Cara Fitnah kayak gini" Ucap Galang.
"Tapi setidaknya gue menang" Ucap Digo Santai.
"Tapi cara lo memenangkan taruhan ini keterlaluan lo udah menginjak harga diri Bu Linda,Kita emang nggak suka sama Bu Linda tapi Kita nggak seperti lo yang melakukan hal kotor seperti ini" Ucap Jordan.
"Terserah lo bertiga dech,Lo nggak bisa lihat gue senang sedikit apa" Ucap Digo Marah dan menjatuhkan asap rokok.
          Digo menginjak putung rokok itu dan berjalan meninggalkan mereka bertiga.Mereka bertiga masih bertahan berteman dengan Digo karena mereka tau Hidup Digo benar benar hancur.Tapi Mereka tidak tau Alasan kehancuran hidup Digo.
Karena Digo terlalu tertutup.

BERSAMBUNG.


                     Vote And Comment.
              
              

Taruhan Cinta (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang