●Dia Kembali & Pembalasan●

3.5K 173 4
                                    

                 4 Bulan Kemudian.
          Sudah 4 Bulan Sisi dan Amar berpacaran.Amar selalu membantu Sisi merawat Ratu dan Setelah itu bersama Ratu mereka berjalan keliling London seakan akan seperti satu keluarga.Amar selalu berniat berciuman dengan Sisi tapi Sisi selalu menolak.Sisi juga sudah tidak di hantui Bayangan Digo dan Suara Digo.
Entah kenapa Sisi merasa sangat kehilangan.Jelas jelas dia udah memiliki Amar.Tapi kenapa hati dan Otaknya hanya untuk Digo.Digo selalu bermimpi tentang Anak kecil perempuan bernama Ratu.Tapi dia nggak tau Siapa anak itu.Tapi dalam mimpinya dia selalu akrab dengan anak itu yang memanggil Papa.
           
          Digo sedang duduk di ayunan dan melihat taman yang indah.
"Papa" Panggil Seorang.
        Digo menoleh mendengar suara panggilan anak kecil.Anak kecil itu memeluk dan Digo mengangkat Anak kecil itu.Serta mendudukkan di pangkuan Digo.
"Papa,Hari ini kita terakhir bertemu,Karena Ratu nggak bisa bertemu Papa lagi" Ucap Ratu.
          Digo merasa hatinya begitu sedih mendengar perkataan Ratu.Entah kenapa tetesan air mata mengalir dari Pipinya.
"Papa nggak boleh nangis,Karena kita akan bertemu lagi tapi bukan disini" Ucap Ratu menggunakan tangan mungilnya mengusap air mata Digo.
"Maksudnya" Tanya Digo bingung.
"Papa juga akan bertemu Mama tapi Nanti Papa bertemu Ratu masih bayi" Ucap Ratu.
"Maksudnya papa nggak ngerti" Ucap Digo Bingung.
"Yang Papa lihat sekarang gambaran Ratu 7 tahun yang akan datang" Ucap Ratu.
             Digo mulai mengerti perkataan Ratu.Kalau Dia bermimpi bertemu Ratu masa depan.Bukan Ratu yang sekarang.Ratu mencium Pipinya.Digo tersenyum.Digo memeluk Ratu sambil mengerakkan ayunannya.

        Digo terbangun dari mimpinya.
Digo mengambil kacamatanya dan memakai Kacamata.Digo turun dari kasurnya dan berjalan masuk ke kamar mandi.
            Beberapa Saat Kemudian.
        Seorang Gadis seksi berjalan di lorong kampus.Gadis itu memakai Tanktop di balut jaket kulit berwarna hitam dan Celana pendek di atas Paha serta sepatu Boot di kakinya.Semua mahasiswa terpesona atas kecantikkan gadis itu.Apalagi rambut Gadis itu keriting bergelombang yang membuat Semua pria semakin terpesona Atas kecantikkan dan Keseksian gadis itu.
"Gila tuch Mahasiswi baru cantik banget"
"Badan aduhai seksi banget kayak gitar Spanyol"
"Rambut panjang indah banget"
         Seru seruan para Pria memuji gadis itu.Digo berjalan berlawanan dengan Gadis itu.Digo sedang memainkan game di hpnya.Dia dan Gadis itu tak sengaja bertabrakan.
Membuat Kacamata Digo terlepas.Digo membungkuk dan Meraba raba mencari Kacamata.
Karena Digo nggak bisa melihat apa apa.
"Maaf,Gue nggak sengaja" Ucap Gadis itu.
            Gadis itu membungkuk di hadapan Digo.Gadis itu terkejut melihat Digo.Digo tidak bisa melihat siapa orang di depannya karena pandangannya buram.
"Digo" Ucap Gadis itu Lirih.
            Digo merasakan pernah mendengar suara gadis itu.Digo mendapatkan Kacamatanya dan Memakai kacamatanya.Digo kembali bisa melihat semuanya.Digo terkejut melihat Gadis di hadapannya.Digo dan Gadis itu saling menatap dan Mereka berdiri tapi tatapan mereka masih saling bertemu.
"Setelah setahun Kita berpisah ternyata lo udah berubah banyaknya,Sudah berapa cewek yang lo tiduri setelah lo hamili gue" Ucap Gadis itu Menatap Digo penuh kebenciaan tapi Ada tatapan Cinta buat Digo.
"Siapa lo,Apa kita saling mengenal" Tanya Digo.
          Gadis itu terkejut mendengar perkataan Digo yang tidak mengenalnya.
"Iya lo lupain gue,Karena yang lo pikirin hanya barang taruhan lo,Setelah lo jadikan Cinta,Kehormatan dan Tubuh gue sebagai taruhan lo,Lo sekarang berpura pura tak mengenal gue,Apa karena penampilan gue berubah" Ucap Gadis itu Sinis.
"Arah bicara lo semakin aneh,Gue nggak tau Siapa lo,Gue nggak kenal sama lo" Ucap Digo Dingin.
            Gadis itu bingung mengapa Digo tak mengenal.Ketiga teman Digo berjalan menghampiri Digo dan mereka terkejut melihat Gadis itu.
"Sisi" Panggil Mereka bertiga.
            Gadis itu adalah Sisi.
      Sisi menatap mereka Sinis.
"Tengok teman teman lo aja masih ingat sama gue,Kenapa lo nggak ingat sama gue,Berapa Banyak Cewek yang lo tiduri sampai lo bisa lupain gue" Ucap Sisi Sinis.
"Sisi,Jaga bicara lo" Ucap Machel marah dengan Sikap Sisi.
"Mereka bukan teman teman gue dan Lo siapa gue nggak kenal lo" Ucap Digo Dingin.
              Digo berbalikkan badannya dan Berjalan membelakangin mereka.
"Bohong,Kalau aku nggak mengenal kamu Si,Kamu selalu ada di pikiran dan Otak aku,Tapi aku harus berpura pura tak mengingat kamu karena aku tau kamu sangat membenci aku,Dari tatapan kamu udah membuktikan kamu sangat membenci aku,Tapi aku bahagia bisa melihat kamu sebelum gue kehilangan penglihatan gue" Batin Digo Meneteskan air matanya.
            Sisi menahan air matanya memandang Digo dari jauh.Digo benar benar tidak mengenalnya.
"Segitu ngampangnya kamu melupakan aku Digo,Setelah kamu bikin hidup aku hancur karena Taruhan kamu,Aku pastiin kamu akan merasakan apa yang aku rasakan Digo" Batin Sisi menangis.
            Beberapa Saat Kemudian.
        Semua mahasiswa dan Mahasiswi memasukin kelas Mereka dan duduk di bangku mereka.Dosen berjalan memasukin salah satu kelas di ikuti seorang gadis berpakaian Seksi.
"Oke,Semuanya selamat pagi" Sapa Dosen itu.
"Pagi" Ucap Mereka semua.
"Kita hari ini kedatangan Mahasiswi dari London silahkan perkenalkan Diri kamu" Ucap Dosen itu.
"My Name Is Sisi Astrinda From London" Ucap Sisi.
          Digo terkejut mendengar nama Sisi.Digo mengingat saat pekenalan Sisi dulu.Saat Digo dengan perkataan yang sinis.Sisi dengan tegas melawan perkataan Digo.Sampai Digo marah besar karena Sikap berani Sisi.Sampai muncullah Panggilan Pangeran berhati Iblis dan Putri kaku.Sisi juga masih mengingat Kejadian itu.
"Silahkan Duduk Sisi" Ucap Dosen.
            Sisi berjalan hendak melewatin Digo tapi kakinya menyenggol Kaki meja dan Sisi hampir jatuh.Tapi Digo berdiri dan Menangkap tubuh Sisi.Rambut panjang Sisi bertebangan.
Mereka saling menatap dan Mengingat Saat Digo menyekal Kaki Sisi dan Sisi jatuh ke pangkuan Digo.
"CIeeee" Teriak Mereka menggoda Digo dan Sisi.
           Sisi berdiri tegap dari tangan Digo.Digo duduk kembali di bangkunya.Sisi duduk di belakang Digo.Mereka merasakan debaran jantung mereka yang masih sama seperti dulu.
           Beberapa Saat Kemudian.
       Sisi berjalan di lorong kampus menuju Kantin.Tiba tiba ada 3 Gadis menghalangin jalan Sisi.
"Lo Sisi kan Mahasiswi baru dari London" Ucap Gadis itu.
"Kalian bertiga siapa" Tanya Sisi.
"Gue Ratna dan ini kedua teman gue Gweny dan Hana,Kita mau menjadikan lo anggota genk gue" Ucap Ratna.
"Oke,Gue mau" Ucap Sisi.
"Oke,Sebagai peresmian lo maksud Genk kita,Lo harus ikuti permainan taruhan Kita,Gue punya Taruhan buat lo" Ucap Ratna.
"Taruhan ya Apa" Tanya Sisi.
"Taruhan ya Adalah lo cium bibir Pria itu di depan semua anak kampus" Ucap Gweny menunjuk Digo yang sedang bersandar di tiang sambil membaca bukunya.
           Sisi menoleh ke arah tunjuk Gweny.Sisi melihat Digo.Sisi tersenyum sinis.Kesempatan untuk menjadikan Digo barang taruhan.
"Digo Adelardo Pria Dingin dan Banyak mahasiswi disini mengejarnya tapi dia selalu menolak mereka,Termaksud gue selalu di tolak dia mentah mentah,Gue mau lo bikin dia malu" Ucap Ratna.
"Oke Deal,Tapi kalau gue menang,Gue mau Pria bernama Digo itu jadi taruhan kita" Ucap Sisi mengulurkan tangannya ke hadapan Ratna.
"Oke Deal" Ucap Ratna menerima uluran tangan Sisi.
            Sisi berjalan menuju Digo.
Sisi sebenarnya Ragu apa dia bisa melakukan Hal ini ke Digo.Tapi Sisi harus bisa melakukan ini.Sisi sampai di hadapan Digo.Sisi menempelkan Tubuh Digo di tembok.Digo terkejut atas apa yang di lakukan Sisi.Sisi menghimpit tubuh Digo dan Mencium bibir Digo serta melumat Bibir Digo.Digo terkejut atas apa yang di lakukan Sisi.Semua Mahasiswa dan Mahasiswi memandang Digo dan Sisi.
"Itu Sich Mahasiswi nggak tau malunya Nyium Digo"
"Dasar kegatelan"
"Dasar nggak tau malu"
               Sisi menahan air matanya mendengar hina hinaan para mahasiswi.Digo tau Sisi sebenarnya tidak ingin melakukan ini dari tatapan sudah menunjukkan.Digo membalik Tubuh Sisi dan menempelkan tubuh Sisi ke tembok.
Digo membalas ciuman Sisi dengan bernafsu dan Membalas lumatan Sisi dengan sangat bernafsu.Digo memegang kepala Sisi dan menekan kepala Sisi untuk memperdalam ciuman mereka.Biar seakan akan Digo yang memaksa Sisi menciumnya.
"Kok jadi Digo yang bernafsu Sich,Berarti Digo yang memaksa gadis itu mencium"
"Tampang di luar Alim tapi ternyata bajingan"
"Gue kira Digo nggak akan tergoda sama Cewek berpakaian Seksi tapi Ternyata Munafik"
           Ratna dan Kedua temannya tertawa melihat Digo di Hina oleh semus orang.
"Digo,Sisi,Apa yang kalian lakukan" Teriak Dosen yang melihat mereka berciuman.
            Beberapa Saat Kemudian.
        Sisi dan Digo duduk di hadapan Dekan.
"Apa yang kalian lakukan,Melakukan hal mesum di lingkungan kampus,Apa kalian nggak punya etika dan Kamu Sisi kamu mahasiswi baru di sini tapi kamu udah melakukan hal tercela seperti ini" Ucap Dekan Marah.
"Bukan salah dia Pak,Saya yang memaksa dia berciuman dengan saya" Ucap Digo.
            Sisi terkejut mendengar perkataan Digo yang membelanya.
"Digo,Saya tau kamu anak pemilik kampus,Tapi kamu nggak bisa bersikap seenaknya,Kamu mahasiswa berprestasi di kampus ini,Jadi saya mohon jangan ulangin lagi hal ini dan Nilai etika kamu saya Kurangin" Ucap Dekan Tegas.
"Iya Dekan,Saya minta maaf" Ucap Digo.
            Beberapa Saat Kemudian.
      Digo dan Sisi berjalan keluar dari Dekan.Sisi hendak berjalan melewatin Digo.
"Seharusnya lo minta maaf" Ucap Digo Dingin.
           Sisi membalikkan badannya dan Berjalan menghampiri Digo.Sisi mencekram baju Digo mendekati wajah Digo dengan wajah Sisi.Mereka saling menatap.
"Apa yang gue lakuin ke Lo,Itu masih ringan atas apa yang lo lakuin Ke Gue,Lo udah menghancurkan kehidupan gue" Ucap Sisi marah dan Menatap Digo penuh kebencian.
"Apa yang gue lakuin ke Lo" Tanya Digo Berpura pura tidak ingat.
"Lo nggak ingat apa yang lo lakuin ke Gue,Lo udah menghamili gue dan Menjadikan gue taruhan lo,Setelah lo menang dari taruhan,Lo campakkin gue layaknya sampah,Cinta itu bukanlah Taruhan,Tapi lo udah menjadikan Cinta sebagai taruhan,Lo nyuruh gue minta maaf sama lo,Nggak akan pernah gue lakuin itu,Karena lo pantas di permalukan" Ucap Sisi Penuh kebencian.
          Sisi berjalan membelakangin Digo sambil menangis.Dia sebenarnya tak kuat mengatakan hal itu Ke Digo.
Tapi dia harus ngelakuin biar Digo ngerasain apa yang dia rasa.Digo menatap Sisi dengan Lirih.Digo juga nggak kuat harus bersikap Dingin kepada Sisi.Tapi dia harus lakukan ini semakin Sisi membencinya.Semakin Sisi mendapatkan kebahagiaannya dan Kebahagiaan Sisi bukan Dia.Dia hanya beban buat Sisi.Air mata Digo menetes di pipinya.

BERSAMBUNG.

                    Vote And Comment.

Taruhan Cinta (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang