●Memilih Di Antara 2 Pilihan●

3.1K 157 11
                                    

              Digo sedang mengemudikan mobilnya.Sisi memeluk tubuhnya mengigil dan melihat luar jendela masih terlihat hujan yang sangat deras.Digo menghentikan mobilnya.
Sisi terkejut.
"Mobil ya kenapa berhenti,Lo mau memperkosa gue lagi,Gue tau lo ketagihan sama tubuh gue" Ucap Sisi ketakutan.
            Digo tidak menghiraukan perkataan Sisi.Digo mengambil selimut di kursi belakang dan Digo menyelimuti tubuh Sisi dengan selimut.Sisi menatap Digo.Digo menatap Sisi.Sisi mengingat saat dulu Dia dan Digo pacaran.Digo menyelimutinnya kedinginan di mobil saat hujan turun.Digo menjauhkan wajahnya dari Sisi.
Digo menyalakan mesin mobilnya dan mengemudikan mobilnya.Sisi memandang luar jendela dengan degupan jantung yang tak karuan.
"Rumah lo dimana" Tanya Digo berpura pura tidak tau dan Dingin
            Digo tidak ingin Sisi tau kalau Digo mengingat semuanya.
"Lo benar benar nggak ingat rumah gue" Tanya Sisi.
"Tinggal jawab rumah lo dimana" Tanya Digo Dingin.
             Sisi memberitahu Digo arah rumahnya.Sisi bingung dengan Digo yang sekarang terkesan dan datar berbeda 180' dengan Digo yang dulu yang Sombong dan nyebeli.
Penampilannya juga berubah dari Digo yang dulu.Digo yang dulu penampilannya sangat urakan berbeda dengan sekarang dia memakai kacamata.Digo yang dulu selalu tersenyum sekarang jarang tersenyum.Satu lagi yang membuat Sisi bingung mengapa Digo tak mengingatnya.Apa yang terjadi dengan dia selama setahun ini Sisi meninggalkan Digo.Sisi masih menatap Digo bingung.
"Mau sampai kapan lo natap gue kayak gitu" Ucap Digo Dingin.
             Sisi memalingkan wajahnya dari Digo dan menatap luar jendela.
Dulu saat mereka pacaran selalu mengobrol banyak hal dan bermesraan tapi sekarang mereka jadi mantan benar benar canggung.
Karena taruhan hubungan mereka hancur.
            Beberapa Saat Kemudian.
         Mobil Digo sampai di depan rumah Sisi.Sisi turun dari mobil Digo dengan jaket Digo.Sisi mengetuk kaca jendela Digo.Digo membuka jendela mobilnya.
"Ayo masuk,Hujan nich" Ucap Sisi.
"Nggak usah" Ucap Digo.
"Nggak apa apa masuk aja,Orang tua gue lagi ke luar kota" Ucap Sisi.
            Digo membuka pintu mobilnya dan Berjalan ke Bagasi mobilnya.Digo membukanya dan Mengambil barang barang Sisi.Mereka masuk ke dalam rumah Sisi.Digo melihat Rumah Sisi masih sama seperti dulu walaupun udah di tinggal selamat setahun.
"Lo duduk disana,Gue ke kamar dulu mau ganti baju,Lo mau minum apa" Tanya Sisi mengambil barang barangnya yang berada di tangan Digo.
"Nggak perlu" Ucap Digo Dingin dan duduk di sofa rumah Sisi.
"Oke,Coklat panas" Ucap Sisi berjalan menaikin tangga menuju kamarnya.
             Digo terkejut mendengar perkataan Sisi.Tadi kan dia bilang nggak perlu.Mengapa Sisi malah bilang coklat panas.Entah kenapa Digo ngerasa Sisi banyak berubah.
Dari pakaiannya yang seksi beda dengan Sisi yang dulu sederhana.Dari sikap Sisi dulu dan sekarang sangat berbeda.Digo melihat Sekeliling rumah Sisi sambil tersenyum.
"Setidaknya sebelum gue kehilangan penglihatan gue,Gue bisa melihat sekeliling rumah ini yang penuh dengan kenangan masa kecil gue dengan Sisi adalah Princess gue,Itu udah bikin gue bahagia" Batin Digo memperbaikin letak kacamatanya.
            Beberapa Saat Kemudian.
        Digo sedang menunggu Sisi keluar dari rumah sambil merekam sekeliling rumah Sisi di otaknya.
"Oeeek Oeeeek Oeeek"
          Digo terkejut mendengar suara tangisan bayi.
"Suara tangisan bayi siapa,Kayaknya dari atas,Apa itu anak aku,Tapi Sisi bilang dia udah mennggugurkan anak aku" Batin Digo Bingung.
          Digo penasaran dengan tangisan bayi itu.Digo berjalan menaikin tangga dan Digo berjalan di lorong lantai atas rumah Sisi Sambil mencari asal suara itu.Digo mendengar suara tangisan bayi itu semakin kencang di sebuah kamar.Digo membuka pintu kamar itu dan Melihat bayi berusia 4 tahun yang sedang menangis.Digo melihat sekeliling kamar itu.Digo berjalan memasukin kamar dan berjalan menghampiri bayi itu.Digo memangku bayi itu di bahunya.Digo mengelus punggung bayi itu.
"Cantik,Jangan nangis ya" Ucap Digo tersenyum.
            Digo mengangkat bayi itu di depan wajahnya sambil tersenyum.
Bayi itu berhenti menangis dan tertawa.
"Pa Pa" Ucap Bayi itu berceloteh.
            Digo terdiam entah kenapa hati yang menghangat mendengar bayi itu memanggil dia Papa.Tanpa Digo sadari Sisi melihat itu di balik pintu.
"Ratu,Mama,Tau kamu pasti bahagia banget bisa lihat papa kamu dan Digendong papa kamu" Batin Sisi menangis haru melihat Digo tersenyum bahagia sambil mengendong Ratu dan Mengambil boneka Ratu serta mendekati boneka itu ke Ratu.
"Tengok boneka lucu ya,Lucu seperti kamu" Ucap Digo mengecup Pipi Ratu.
            Sisi mengusap air matanya.
    Sisi berjalan memasukin kamarnya.
"Eh ngapain lo di kamar gue,Mau macam macam ya" Ucap Sisi pura pura marah.
"Ini anak lo,Katanya bayinya udah lo ngugurin" Tanya Digo.
"Bukan itu keponakan gue" Ucap Sisi berbohong.
"Maafin Mama sayang,Harus membohongin papa kamu" Batin Sisi.
           Digo menaruh bayi itu ke keranjang Bayi.
"Salah lo sendiri,Keponakan nangis malah lo cuekin,Tante macam apa lo" Ucap Digo Dingin.
"Heh,Jangan asal ngomong lo ya" Ucap Sisi kesal dan berjalan menghampiri Digo.
             Sisi memukul Digo.Digo kesakitan.
"Woi sakit" Ucap Digo menahan tangan Sisi.
             Sisi memberontak dan hendak memukul Digo lagi tapi Digo menahan tangan Sisi.Mereka terjatuh di kasur dengan posisi tangan mereka berpegangan.Mereka saling menatap.
Digo dan Sisi mengingat saat mereka sering melakukan hubungan itu di kasur.Digo berdiri dari kasur Sisi.Dia nggak mau sampai kebablasan nyentuh Sisi lagi.Digo memperbaikin kacamatanya.
"Gue pulang dulu,Besok kita udah kemah dan Gue belum menyiapkan keperluannya" Ucap Digo canggung.
"Sana pulang lo" Ucap Sisi canggung.
            Digo berjalan keluar dari kamarnya.Sisi memegang dadanya yang berdetak begitu cepat.
"Aku merindukan detakan ini,Detakan yang selalu berdetak saat bersamamu" Batin Sisi.
            Sisi berdiri dari kasurnya dan berjalan ke Balkon melihat Digo yang memasukin mobilnya dan mobil Digo sudah berlalu meninggalkan rumah Sisi.
            Digo mengemudikan mobilnya sambil mengingat tatapan Sisi.
"Saat gue kehilangan penglihatan gue,Hal yang paling gue rindukan nanti adalah tatapan Lo Sich" Ucap Digo Lirih.
             Beberapa Saat Kemudian.
               Digo dan Sisi selesai mempersiapkan keperluan mereka.
Digo sedang berbaring di kasurnya sambil mengingat kejadian tadi bersama Sisi sambil tersenyum.Sisi sedang menidurkan Ratu tapi Sisi tersenyum memikirkan kejadian tadi dan Mengingat saat Digo sedang mengendong Ratu.Entah kenapa mereka sangat bahagia mengingat kejadian tadi.

"Mengapa diriku ini selalu memikirkanmu
Ku tak tau ku tak tau
Mengapa aku begini"
              Sisi bernyanyi sambil duduk di pinggir dermaga.Digo berjalan menghampiri Sisi dan Duduk di samping Sisi.Sisi membela wajah Digo.
Sisi menyandarkan kepalanya di dada Digo.Digo membelai rambut Sisi.

"Mengapa diriku ini selalu memikirkanmu
Ku tak tau ku tak tau
Mengapa aku begini"
             Digo bernyanyi sambil berjalan di pinggir dermaga menuju Sisi.Sisi berjalan menuju Digo.Digo berjalan melewati Sisi sambil memegang tangan Sisi.Sisi menoleh dan membalikan badannya.Digo juga membalikkan badannya ke hadapan Sisi.

"Mengapa aku begini"
              Sisi dan Digo bernyanyi bersama.Digo memegang pinggang Sisi dan Sisi memegang leher Digo.
Mereka saling menatap.

"Betapa aku bahagia
Andaikah kita berdua
Saling menjalin cinta"
               Sisi bernyanyi dan Digo merangkul bahu Sisi.Sisi merangkul pinggang Digo dan menaruh tangannya di dada Digo.Digo mengenggam tangan Sisi sambil berjalan di pinggir dermaga.

"Salahkan diriku ini
Bila aku menyayangmu
Berdosakah bila aku
Oh mencintai dirimu"
              Digo bernyanyi dan Berdiri berhadapan dengan Sisi.Sisi membelai Pipi Digo dan Digo membelai pipi Sisi.
Sisi berjalan menjauh dari Digo dan Digo berjalan mengikuti Sisi.Digo memegang kedua bahu Sisi dari belakang dan Melingkarkan tangannya di pinggang Sisi dari belakang.Sisi tersenyum dan mengenggam tangan Digo.

           Keesokkan Harinya Amar mengemudikan mobilnya menuju kampus untuk mengantar Sisi ke kampus.
"Oh iya gimana Ratu" Tanya Amar.
"Tenang aja,Mama udah pulang jadi Mama aku yang jaga Ratu" Ucap Sisi.
          Mobil Amar sampai di depan Kampus Sisi.
"Kamu jaga diri baik baik ya,Nanti kalau ada apa apa telpon aku" Ucap Amar Memegang kepala Sisi.
"Iya Amar,Makasih ya" Ucap Sisi.
          Amar hendak mencium Bibir Sisi.Tapi Sisi memalingkan wajahnya dari Amar.Entah kenapa Sisi belum Siap untuk di cium Amar.
"Maafin aku Amar,Aku belum bisa berciuman dengan kamu" Ucap Sisi merasa bersalah.
"Aku ngerasa selama kita menjalin hubungan 4 bulan ini,Aku hanya memiliki Raga kamu,Hati dan Jiwa kamu hanya untuk orang lain" Ucap Amar kecewa.
"Maafin aku Amar yang selalu mengecewakan tapi aku nggak bisa melakukan itu" Ucap Sisi merasa bersalah.
"Jujur sama aku,Apa kamu masih mencintai mantan kamu" Tanya Amar.
"Maafin Aku Amar,Tapi walaupun aku mencintainya dia sudah melupakan aku dan Aku akan tetap bersama kamu sampai pertunangan kita" Ucap Sisi.
"Tapi aku nggak ingin menjalin hubungan ini sampai pertunangan kalau Hati kamu masih untuk mantan kamu,Si,Aku kasi kamu waktu untuk berpikir,Kamu memilih siapa aku atau mantan kamu,Kalau kamu memilih mantan kamu,Aku bakal lepasin kamu,Karena yang terpenting buat aku adalah kebahagiaan kamu,Jadi aku mohon kamu mengambil keputusan kamu dari hati kamu,Karena hati selalu berkata dengan jujur bukan kebohongan,Tapi kamu harus tau aku sangat mencintai kamu,Tapi Aku nggak bisa memaksa kamu untuk mencintai kamu dan aku nggak bisa memaksa kamu untuk menjadi milik aku,Kalau hati dan Jiwa kamu hanya untuk orang lain" Ucap Amar.
             Sisi terdiam mendengar perkataan Amar.
"Udah jangan di pikirin,Sekarang kamu have Fun selama pekemahan kamu,Soal Pilihan kamu,Kamu mikir ya nanti aja,Aku akan menunggu jawaban kamu" Ucap Amar tersenyum.
          Sisi hanya terdiam dan turun dari mobil Amar.Amar mengemudikan mobilnya meninggalkan kampus Sisi.Sisi bingung dia harus memilih siapa Amar atau Digo.Kalau di suruh memilih dari hatinya.Hatinya hanya memilih Digo.Tapi Sisi tidak tau apa Digo memiliki perasaan untuknya dan Kalau Amar dia tau Amar sangat mencintainya.Amar adalah Pria yang baik dan tidak pantas untuk dia sakitin.Tapi hatinya mencintai Digo Pria yang memiliki sifat yang sangat sulit dia teman.Sisi benar benar bingung harus memilih siapa dan Dia berada di antara Dua pilihan.Amar dan Digo.Sisi berjalan memasukin kampus Sambil memikirkan perkataan Amar yang menyuruhnya memilih antara Dia dan Digo.Sisi melihat Digo yang bersandar di tiang kampus sambil membaca bukunya dan mendengar headset.Digo sedang menunggu Mahasiswa dan Mahasiswi berkumpul.Sisi merasa jantungnya berdetak sangat kencang saat menatap Digo.Berbeda saat dia bersama Amar.Dia nggak merasakan detakan itu.Digo merasa ada yang menatapnya.Dia tak sengaja menatap Sisi.Pandangan mereka saling bertemu

BERSAMBUNG.

                 Vote And Comment.

Taruhan Cinta (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang