●Titik Terang & Kemarahan Sisi●

3.4K 183 0
                                    

                    3 Bulan Kemudian.
        Sudah 3 bulan Sisi bersekolah di sekolah.Sisi sudah pernah merasakan perkemahan Di moonstar yang begitu menyenangkan dan mempunyai teman baru bernama Naya.Sisi sering bertengkar dan berdebat dengan Digo.Karena Sisi tidak suka dengan Digo yang semena mena sama orang dan Digo nggak suka dengan Sisi yang terlalu ikut campur urusannya.Setiap Sisi berangkat ke sekolah lebih awal.
Sisi sering mendengar suara desahan kenikmatan yang Sisi nggak tau siapa yang berbuat mesum di sekolah.
           Keesokkan Harinya Digo sedang mencari minuman kaleng untuk persediaan di rumahnya.Dia melihat wanita tua yang sedang sibuk memilih sayuran.Digo berjalan menghampiri Wanita tua itu.
"Bik Santi" Panggil Digo.
             Wanita tua itu menoleh ke belakang melihat Digo karena merasa namanya di panggil.
"Siapa ya" Tanya Bik Santi.
"Saya Prince Bik sahabat kecil Princess dan Saya sering ke rumah,Minta bibi memasak rendang" Ucap Digo Tersenyum.
"Ya ampun Den Prince udah makin besar dan Makin tampan aja" Ucap Bik Santi.
"Bibi bisa saja,Bibi juga makin cantik,Apa kabar Bi" Tanya Digo Tersenyum.
"Den Prince ini nggak pernah berubah ya Masih suka ngodain Bibi,Kabar Bibi baik kok" Ucap Bik Santi.
"Nggak baik Bi,Sejak Princess ninggalin Prince" Ucap Digo Lirih.
"Oh Iya Den,Non" Ucap Bibi terpotong karena mendengar suara hp Digo berdering.
             Digo mengambil hpnya dan melihat No telpon pacar ke 40 ya.
"Tunggu sebentar ya Bi" Ucap Digo.
             Digo berjalan menjauh dari Bibi.Digo mengangkat telponnya.
"Iya sayang,Aku bakal datang kok dandan yang seksi ya,Aku nggak sabar untuk menikmati tubuh kamu" Ucap Digo tersenyum.
"..............................................."
"I Love You" Ucap Digo tersenyum malas.
            Digo mematikan telponnya.
"Dasar bego di jadikan barang taruhan mau,Lo pikir gue cinta sama lo,Nggak,Sama sekali gue nggak cinta sama lo" Ucap Digo Tersenyum Sinis.
       Digo berjalan menghampiri Bibi.
"Bik,Saya pulang dulu ya,Udah di tungguin" Ucap Digo menyalim tangan Bibi.
         Digo berjalan meninggalkan Bibi.
"Tapi Den Prince,Bibi kan mau bilang Kalau Non Princess alias Non Sisi udah pulang" Ucap Bibi lesu melihat Digo memasukin Mobilnya dan Mengemudikan Mobilnya.
           Beberapa Saat Kemudian.
       Bibi sampai di dapur dan melihat Sisi yang sedang memotong sayur
"Non Sisi,Bibi ketemu Den Prince" Ucap Bibi.
            Sisi terkejut mendengar perkataan Sisi.Jari Sisi tergores.
"Aw" Ucap Sisi melihat Darah keluar dari jarinya.
"Ya ampun Non Sisi harusnya hati hati" Ucap Bibi memegang jari Sisi dan mengambil plester.
            Bibi memplester Luka di jari Sisi.
"Bibi yakin Dia Prince" Ucap Sisi.
"Awalnya Bibi nggak kenal non,Soalnya wajahnya makin ganteng dan Dia makin keren Non,Tapi Dia kenal Bibi dan Dia bilang Dia Prince,Udah itu dia bilang kalau Dia sering Meminta Bibi masakin Rendang dan Menggoda Bibi,Itu kan kebiasaan Non Prince" Ucap Bibi.
            Sisi mengingat Saat Prince mengoda Bibi untuk memasakin Rendang.

           Prince dan Sisi bergandengan tangan memasukin rumah dan berjalan ke dapur.Melihat Bibi sedang memasak.
"Bik Santi yang cantik masakin Prince rendang dong,Prince lapar" Ucap Prince menggoda Bibi santi.
"Den Prince ini masa bibi di godain,Iya bibi masakin rendang untuk Den Prince" Ucap Bibi mencubit pipi Prince yang tembem.
"Makasih Bi,Prince makin cinta sama Bibi" Ucap Prince tersenyum girang.
          Sisi hanya tersenyum melihat Prince yang mengoda Bik Santi.
 
"Bibi ketemu Prince dimana" Tanya Sisi.
"Di supermarket Non" Ucap Bibi.
"Ciri ciri Prince kayak gimana Bik" Tanya Sisi.
"Dia makin ganteng Non dan Dia pakai Kaos warna merah di balut Jaket warna Merah dan Celana Jeans warna hitam" Ucap Bibi.
"Bibi yang masak ya,Sisi mau pergi dulu" Ucap Sisi.
"Mau kemana Non" Tanya Bibi.
            Sisi tidak menghiraukan perkataan Bibi.Sisi menaikin tangga ke kamar untuk menganti pakaian.
           Beberapa Saat Kemudian.
       Sisi berada di taksi dengan gelisah dan Mengenggam kalungnya.Taksi sampai di depan supermarket.Sisi keluar dari taksi dan Berlari masuk ke dalam supermarket.Sisi menunjuk kasir.
"Mbak,Tau nggak Pria tampan yang makai Kaos Merah di balut jaket merah serta celana panjang hitam,Serta mengobrol Dengan wanita tua yang memakai Daster" Ucap Sisi.
"Oh Pria tampan itu saya lihat tapi di udah pergi sejak ngobrol dengan Wanita itu" Ucap Kasir.
"Mbak kenal dia" Tanya Sisi.
"Kenal loh Mbak,Dia itu pria yang sangat tampan dan Ramah lagi,Dia juga sering kesini untuk beli minuman kaleng" Ucap Kasir.
"Apa besok dia datang kesini lagi" Tanya Sisi.
"Nggak Mbak,Setiap hari minggu aja dia kesini" Ucap Kasir itu.
"Berarti aku harus menunggu satu minggu lagi untuk bertemu Prince tapi nggak apa apa dech,Satu minggu nanti kan pas ulang tahun aku,Moga saat ulang tahun aku adalah saat bahagia buat aku ketemu Prince" Batin Sisi tersenyum bahagia.
"Makasih Mbak" Ucap Sisi berjalan keluar dari supermarket.
                Sisi berdiri di depan supermarket.
"Kalau aku bertemu kamu Lagi Prince,Aku nggak bakal lepasin kamu lagi" Batin Sisi.
        Keesokkan Harinya Sisi berjalan di lorong sekolah.
"Faster Honey Ahh shh ahhh yeah ahh"
          Sisi bergidik ngeri mendengar suara desahan menjijikkan dari arah gudang.Sisi hendak berjalan menuju gudang.Dia menoleh ke belakang untuk memastikan tidak ada yang melihat dia memergoki seorang nanti.
Saat Sisi memandang ke depan.
"Ahhhh" Ucap Sisi terkejut melihat Digo di hadapannya.
"Apa yang lo lihat" Tanya Digo Sarkatik.
        Digo berjalan mendekatin Sisi.
Sisi berjalan mundur ketakutan dan punggungnya menabrak tembok.Digo menaruh kedua tangannya di sisi kanan dan Kiri Sisi.Digo mendekatkan  wajahnya dengan Sisi.Sisi ketakutan dan memejamkan matanya ketakutan.Digo melihat Gadis yang di nikmatinya keluar dari gudang.Digo menggunakan tangannya mengisyaratkan dia pergi.Sebelum mereka ketahuan Oleh orang lain karena telah berbuat mesum di sekolah.
             Gadis itu berjalan meninggalkan Digo dan Sisi.Digo menatap Wajah Sisi dan Bibir Sisi yang mengodanya.Entah kenapa jantungnya berdetak 2× lipat lebih kencang.Digo merasa ingin mencium Bibir Sisi yang sudah dia cium saat dia Menolong Sisi.
"Cup"
            Digo mencium Bibir Sisi dan Melumat Bibir Sisi yang membuat Dia merasa nyaman berbeda dengan Ciuman dia dengan gadis yang lain.
Ciuman dengan Sisi membuat jantungnya berdetak lebih cepat.Sisi membuka matanya dan meneteskan Air matanya melihat Digo yang begitu menikmati bibirnya.Sisi berpikir seharusnya bibir di cium Prince bukan Digo.
"Plak"
            Sisi menampar Pipi Digo.
Digo terkejut atas tamparan Sisi.Sisi mendorong Digo.Digo termundur.
"Bibir gue hanya boleh di cium untuk orang yang berarti buat gue,Bukan lo,Lo nggak berarti buat gue dan Lo hanya perusak buat gue" Ucap Sisi marah dan Menangis.
            Sisi mengusap Bibirnya yang basah karena ciuman Digo.Digo mengepal tangannya entah kenapa dia merasa sakit saat Sisi bilang Dia nggak berarti buat hidup Sisi dan Digo merasa menyesal karena telah membuat Sisi menangis.Sisi berlari meninggalkan Digo dengan tangisan.
Digo terdiam membeku dia merasa menyesal udah buat Sisi menangis.
"Digo lo kenapa,Lo harus ingat tujuan lo,Lo hanya menyakiti hati wanita dan menjadikan wanita yang mencintai lo sebagai taruhan,Lo harus ingat itu" Ucap Digo.

BERSAMBUNG.

                  Vote And Comment.
        

Taruhan Cinta (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang