●Tawuran & Kesamaan Tapi Berbeda●

3.6K 191 4
                                    

              Beberapa Saat Kemudian.
             Digo dan teman temannya berjalan memasukin kelas.Digo berjalan menghampiri seorang Pria cupu yang sedang mengerjakan tugas.
"Woi Cupu Kerjain tugas gue dan teman teman gue" Ucap Digo melempar 4 buku di atas meja.
"Tapi Digo tugas gue belum selesai" Ucap Pria cupu itu.
"Heh turuti aja omongan Digo kalau lo masih mau hidup" Ucap Galang.
"Tapi kan Digo lebih pintar dari gue" Ucap Pria itu menunduk.
"Tapi gue malas ngerti nggak lo,Kerjain.Awas aja lo sampai Istirahat lo nggak nyelesain tugas gue dan teman teman gue,Habis lo" Ancam Digo menarik Dasi Pria itu.
"Iya Digo" Ucap Pria itu ketakutan.
             Digo dan Ketiga temannya berjalan menuju bangku mereka.Sisi menatap Digo tidak suka.
"Ngapain lo natap gue kayak gitu" Ucap Digo.
              Sisi tidak menghiraukan perkataan Digo.Tapi Dia fokus membaca novelnya.
"Eh Kaku lo dengar omongan gue nggak sich" Ucap Digo Kesal.
"Gue nggak ada waktu ngomong sama orang nggak penting kayak lo" Ucap Sisi Dingin.
"Lo bilang gue nggak penting,Heh kaku lebih baik lo belajar senyum gich,Muka dong kayak robot tau nggak" Ucap Digo Sinis.
"Selamat Pagi anak anak" Ucap Pak Guru memasukin kelas.
              Digo duduk di bangkunya dengan santai.Semua murid bingung melihat Pak Rimba yang seharusnya mengajarkan Matematika bukan sejarah.
"Bapak tau kenapa kalian bingung,
Bapak ada disini bukan Bu Linda,
Karena bu Linda sudah keluar dari sekolah ini karena sebuah masalah,
Jadi sementara pelajaran Sejarah jam kosong dulu,Sampai kita menemukan guru baru,Oke itu yang bapak sampaikan jadi jangan buat kebisingan,Gema tolong jaga kelas ini" Ucap Pak Rimba.
"Baik Pak" Ucap Gema.
          Pak Rimba berjalan keluar dari kelas.Digo tersenyum sinis mengetahui Bu Linda keluar.
"Woi Jam Kosong" Teriak Digo.
             Digo dan Ketiga temannya mengambil meja dan menaruhnya ke depan.Digo dan Ketiga temannya menyusun meja itu.Digo dan temannya menaruh kursi ke atas meja.Mereka berdua menaikin Meja dan Duduk di atas meja.Galang mengambil gitar yang di sediakan di dalam lemari dan menaikin meja.
Digo mengambil gitar itu dan memangkunya.
"Mau dengar gue nyanyi nggak" Teriak Digo.
"Mau" Teriak semua orang kecuali Sisi dan Gema.
"Digo,Jangan bikin keributan" Ucap Gema Marah.
"Diam lo,Lo cuman ketua kelas jadi jangan ngatur gue,Gue mau apain ini kelas itu urusan gue,Mau gue bakar kek atau gue robohkan itu urusan gue" Ucap Digo.
             Gema malas berdebat dengan Digo.Dia memilih duduk di bangkunya.
"Digo,Nyanyikan Lagu yang bikin aku melayang dong" Ucap Seorang gadis berpakaian Seksi.
"Iya,Cantik,Apaan sich nggak buat kamu" Ucap Digo mengedipkan Matanya.
            Gadis itu tersenyum genit melihat Digo menggodanya.Sisi bergidik ngeri mendengar perkataan Digo.Sisi fokus membaca
novelnya.Digo mulai memetik gitarnya.

"Sungguh bahagia saat bersamamu
Oh indahnya
Bercanda dan tertawa saat bersamamu
Kini tiada lagi"
            Digo bernyanyi sambil memetik gitarnya.Mengingat kejadian di mimpinya.Seorang gadis yang melangkah pergi meninggalkan dia lagi.Mengingat Saat dia membakar seluruh barang barang dia bersama seorang gadis di masa kecilnya.

"Dialah menyayangiku
Kini telah jauh dariku
Apa serbanya sungguh ku tak tau
Malang nian nasibku hidup dalam dunia"
             Sisi mendengar lagu yang dinyanyikan Digo.Membuat Sisi merasakan tamparan yang begitu menyakitkan.Dia mengingat Saat dia kecil.Dia meninggalkan seorang yang berarti dalam hidupnya.Mengingat kebersamaannya dengan orang itu.

"Prok,Prok,Prok"
              Semua bertepuk tangan.
        Digo melamun memikirkan hal yang seharusnya dia lupakan.Sisi menangis mengingat kenangan dia bersama seorang yang nggak mungkin dia bisa lupakan.
            Beberapa Saat Kemudian.
        Semua murid sudah berada di kantin.Digo sedang mengisap rokoknya.Galang sedang menonton Film Bokep.Sedangkan Jordan sedang bermain Game dan Machel sedang chat chatan dengan Pacarnya sambil senyum senyum.
"Digo" Teriak Seorang.
          Digo dan Ketiga temannya menoleh memandang orang yang berlari menuju Digo.Semua murid Menoleh memandang orang itu.
"Digo anak Nusa Bangsa ngajak tawuran,Karena lo kemarin hajar salah satu anak nusa bangsa" Ucap Orang itu.
"Iya Lah tuch orang masih belum kapok juga" Ucap Digo.
"Tawuran kapan" Tanya Galang.
"Nanti pulang sekolah Digo" Ucap Orang itu.
"Siapkan pasukan dan suruh anak anak jangan keluar dari sekolah" Ucap Digo.
"Baik Digo" Ucap Orang itu berlari meninggalkan Digo.
"Tuch anak belum kapok ya" Ucap Jordan.
"Itu lah dia pikir gue takut apa sama dia" Ucap Digo menghembuskan asap rokoknya.
              Sisi dan Naya mendengar perkataan mereka.
"Tawuran" Tanya Sisi Bingung.
"Iya Sisi,Anak Moonstar dan Nusa bangsa itu musuhan dari dulu" Ucap Naya.
"Gue pikir sekolah Elit ini,Nggak ada tawuran,Ternyata ada toh" Ucap Sisi.
         Bel Pulang sekolah berbunyi.
      Semua Siswa Moonstar dan Nusa bangsa.Berada di depan Halte dengan dekat Sekolah Moonstar.Digo berdiri di hadapan seorang bernama Ridho.
Digo memegang kayu dan memangku.
Digo berjalan memutar dengan Ridho mereka saling menatap Sengit.
"Gue nggak suka lo ngehajar salah satu anak nusa bangsa" Ucap Ridho.
"Jelas jelas anak buah lo yang murah duluan yang mengatai Nama sekolah Moonstar dengan Monster" Ucap Digo Sinis.
"Emang kenyataan ya sekolah lo monster,Karena memelihara monster seperti lo,Udah beberapa cewek yang lo rusak kesuciannya" Ucap Ridho Sinis.
"Jangan banyak bacot,Bukan urusan lo,Lebih baik kita mulai tawuran ya,Buktiin siapa yang menang sekolah gue atau sekolah pengecut lo" Ucap Digo Sinis.
"Serang" Teriak Ridho.
"Serang" Teriak Digo.
"Brugh"
"Bragh"
"Brugh"     
                Anak nusa bangsa dan Moonstar saling serang.Digo dan Ridho saling menghajar dan Memukul dengan Alat mereka.Ridho mengunakan Pisaunya dan Digo dengan balok kayu.Digo menangkis Serangan Ridho dengan kayunya.
         Semua murid Moonstar berdiri di dalam pagar sekolah Moonstar.Sisi membuka pagar sekolah dan hendak keluar dari sekolah.Tapi di tahan Naya.
"Kamu mau kemana" Tanya Naya.
"Gue harus pulang" Ucap Sisi.
"Tapi kan Masih ada tawuran" Ucap Naya.
"Mungkin tawurannya sudah selesai" Ucap Sisi menghempaskan tangan Naya lembut.
"Sisi" Teriak Naya.
          Sisi berjalan menuju di depan halte.Sisi menelpon supirnya tapi nggak di angkat.Sisi terkejut karena dia berada di tengah pertawuran yang sengit.Sisi berusaha keluar dari Pertawuran ini tapi Dia bingung harus kemana.Tiba tiba ada dua orang menahan tangannya.
"Hy Cantik anak Moonstar" Ucap Orang itu.
"Lepasin gue" Teriak Sisi memberontak.
"Cantik jangan banyak gerak kita main main yok" Ucap Orang itu mendorong Sisi ke aspal.
            Sisi terkejut dan berjalan mundur.
"Jangan mendekat" Ucap Sisi.
"Sayang jangan galak galak dong" Ucap Orang itu.
            Orang itu membungkuk dan Hendak memperkosa Sisi.
"Aaaa" Teriak Sisi menyilangkan wajahnya dengan tangannya.
"Brugh"
             Tiba tiba ada yang memukul kedua orang itu dengan balok kayu.
Sisi terkejut melihat Digo memukul Orang itu dengan Balok kayu dan Menghajarnya.Digo menodongkan Balok kayu itu ke perut Pria itu dan Meninju wajah Pria itu.Sisi mengingat gerakan tinju Digo mirip kayak Prince.
"Jangan sentuh dia" Ucap Digo Dingin dan Menghajar orang itu.
           Sisi mengingat perkataan yang sama di ucapkan Prince.Digo mengulurkan tangannya ke Sisi dan Tangan masih sibuk memukul orang dengan kayu.Sisi mengingat Saat Princenya mengulurkan tangannya.
"Cepat pegang jangan melamun" Ucap Digo.
"Brugh"
            Ada yang menghajar Digo.Digo terjatuh.
"Digo" Teriak Sisi.
"Brugh"
             Sisi berdiri dan Mengambil balok kayu serta memukul orang itu hingga pingsan.Entah kenapa Sisi melakukan apa yang dia lakukan dulu saat Princenya dihajar.Ada orang hendak menyerang Sisi.Digo menahan tangan Orang itu dan Mematahkan Tangan orang itu.
"Putri kaku Minggir" Ucap Digo.
            Sisi berjalan bersembunyi di belakang Digo.
"Brugh"
"Bragh"
"Brugh"
          Digo dan 2 orang itu berkelahi dan menghajar Orang itu.Digo sekali kena hajar Pria itu dan Sisi memukul orang itu dengan balok kayu.Digo mengalahkan mereka berdua.Digo mengenggam tangan Sisi dan Menarik Sisi berlari meninggalkan mereka untuk mencari Perlindungan untuk Sisi.Mereka masih mengejar Sisi dan Digo.Sisi dan Digo bersembunyi di balik tembok dan Tol.Sisi melihat kecoa dia hampir berteriak.Digo membekap mulut Sisi dan menatapnya tajam.Digo juga menginjak kecoa itu.
"Mana anak itu" Ucap Orang itu.
"Mungkin kesana" Ucap Orang itu.
          Mereka berlari meninggalkan daerah itu.Digo melihat mereka sudah pergi.Digo tak sengaja menatap Sisi.Mereka saling menatap.Sisi membelai Pipi Digo yang memar karena dirinya.Sisi meneteskan Air matanya.Air mata Sisi membuat Digo merasa ingin mengusap air matanya.
Jantung mereka berdebar tak karuan.
Sisi mengingat saat dimana dia dan Prince bersembunyi dari kejaran anak nakal.Sisi berpikir kalau Digo dan Prince memiliki kesamaan dari Cara perkelahiannya dan kata kata mereka.Tapi Sisi sadar mereka Berbeda.Prince Ramah,Baik dan Hormat terhadap Wanita bukan Digo yang kasar sama wanita,Nyebeli dan Bad boy.

BERSAMBUNG.

                   Vote And Comment.

       

Taruhan Cinta (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang