●Kejadian Di Hutan & Penasaran●

3.4K 156 14
                                    

            Beberapa Saat Kemudian.
         Semua Mahasiswa dan Mahasiswi berkumpul dengan Tas ranselnya.
"Semuanya sudah siap kan untuk melakukan jerit Malam" Ucap Dosen.
"Sudah" Ucap Semuanya.
"Oke,Kalian ikuti ketua regu masih kelompok" Ucap Dosen.
           Semuanya berjalan memasukin hutan.Hutan yang begitu sangat gelap dan menyeramkan.
            Mereka sudah berada di tengah hutan.Sisi merasa ingin ke Wc.
"Ratna,Gweny,dan Indah tungguin gue ya,Gue ke belet nich" Ucap Sisi.
"Ya udah cepat" Ucap Ratna.
             Sisi berjalan ke arah toilet umum dengan hutan.Ratna,Gweny dan Indah menunggu Sisi.
"Aduh,Tempat ini kok serem banget merinding banget" Ucap Ratna ketakutan.
"Iya,Ratna kita pergi aja yok,Gue takut nich" Ucap Indah merangkul lengan Ratna ketakutan.
"Tapi kan Sisi masih di toilet,Kita mana mungkin ningalin dia" Ucap Gweny ketakutan.
"Iya,Walaupun gue kesal sama Sisi,Karena dia udah dekat sama Ayang Digo,Tapi kan dia tetap sahabat kita" Ucap Ratna.
"Gue takut banget disini" Ucap Indah ketakutan.
"Auuuuuuuuu"
               Ratna,Indah dan Gweny terkejut mendengar suara Lolongan.
"Aaaaaaaa" Teriak Mereka lari ketakutan meninggalkan Sisi.
            Beberapa Saat Kemudian.
         Sisi kembali ke tempat tadi.
Sisi terkejut melihat ketiga temannya nggak ada.
"Gweny,Indah,Ratna" Teriak Sisi berjalan mencari mereka.
"Gubraaak"
           Tiba tiba terdengar suara petir dan hujan yang sangat deras.Sisi berjalan mencari mereka sambil memeluk tubuhnya yang kedinginan karena hujan.
             Beberapa Saat Kemudian.
       Semua Mahasiswa dan Mahasiswi kembali ke perkemahan karena hujan dan Badai.Semua mahasiswa dan Mahasiswi memeluk tubuh mereka Dingin.
"Untuk sementara jerit malamnya kita tunda untuk besok Malam,Karena cuaca tidak mendukung" Ucap Dosen.
"Pak,Sisi nggak ada di regu kami" Ucap Ketua regu.
             Semua orang terkejut mendengar perkataan ketua regu itu.
Digo yang berdiri paling belakang terkejut mendengar perkataan ketua itu.
"Bagaimana bisa Sisi hilang" Tanya Dosen terkejut.
"Ini semua karena kesalahan kami Pak,Tadi Sisi izin ke toilet dan nyuruh kami nungguin dia,Kami tungguin dia,Tiba tiba Ada lolongan serigala kami ketakutan langsung lari ninggalin Sisi di tengah hutan" Ucap Ratna menangis merasa bersalah meninggalkan Sisi.
            Mereka semua panik.
Digo berjalan memasukin Tenda menaruh Pakaian untuk Dia dan Sisi.
Digo memangku tas ranselnya.Digo berjalan keluar dari tenda.Dia berjalan di belakang mereka tanpa sepengetahuan mereka.Digo berjalan meninggalkan mereka mengunakan senter.
"Kalian jangan Panik,Kita akan mencari Sisi menunggu cuaca sudah membaik" Ucap Dosen.
              Machel yang menoleh ke belakang melihat Digo terkejut melihat Digo tidak ada.
"Digo,Mana" Tanya Machel ke Kedua temannya.
"Mungkin di tenda kali" Ucap Jordan.
        Galang mencari Digo ke tenda dan Galang tidak melihat Digo.
"Di tenda nggak ada" Ucap Galang Panik.
"Pak,Digo nggak ada,Mungkin dia nyari Sisi Pak" Ucap Machel mengulurkan tangannya ke atas.
"Kenapa dia nekat Sich ke hutan sendirian,Sudah tau cuaca tidak memungkinkan" Ucap Dosen.
        Mereka semua panik karena Sisi dan Digo nggak ada di perkemahan.
Digo berjalan ke tengah hutan mencari Sisi.Tidak mempedulikan hujan membasahin tubuhnya.Digo membersihkan lensa kacamatanya yang terkena air hujan.Digo menggunakan senter Mencari Sisi.
"Sisi,Sisi,Sisiiiii" Teriak Digo.
           Sisi berjalan semakin dalam di tengah hutan.Dia bingung dia berada dimana.
"Tolong,Tolong,Tolong" Teriak Sisi.
          Tiba tiba Angin topan menerpa tubuhnya.Sisi terjatuh ke jurang dan berpegangan ke ranting pohon.Sisi mengingat Ratu Putrinya.Dia nggak mau mati meninggalkan Ratu.
"Tolong,Tolong,Tolong" Teriak Sisi.
           Digo masih mencari Sisi.
"Princess,Kamu dimana,Tolong kamu kasi pertunjuk buat aku untuk menemui kamu" Batin Digo mengenggam kalungnya.
               Tiba tiba Kalung Sisi bercahaya.Sisi masih berteriak dan Mengenggam Ranting pohon itu.Digo melihat Cahaya itu.Digo berlari ke arah cahaya itu.
"Tolong,Tolong,Tolong" Teriak Sisi tangan Kirinya terlepas.
              Tangan kanannya hampir terlepas.Tiba tiba ada yang mengenggam tangannya.Orang itu adalah Digo.
"Si,Pegang tangan gue" Ucap Digo.
           Sisi memegang tangan Digo.
Digo menarik Sisi ke atas tebing.Sisi dan Digo berdiri di atas tebing.Sisi memeluk Digo.Digo membalas pelukan Sisi dan Membelai rambut gadis itu.
"Gue takut Digo,Takut" Ucap Sisi menangis.
"Lo tenang ya ada gue" Ucap Digo.
          Tiba tiba Tubuh Sisi melemah.
Digo menahan tubuh Sisi.Digo terkejut melihat wajah Sisi sangat pucat dan Sisi mengigil.
"Dingin" Ucap Sisi mengigil.
"Lo jangan nutup mata lo,Gue gendong lo" Ucap Digo.
            Digo membungkuk membelakangin Sisi.Sisi dengan lemah naik ke atas punggung Digo.
Digo berdiri sambil mengendong Sisi.
Sisi memeluk Leher Digo.
           Beberapa Saat Kemudian.
        Digo masih berjalan di hutan.
    Digo ngerasa dia tersesat.Karena keadaan gelap gurita dan Hujan yang masih deras.Tiba Tiba Pandangan Digo buram.Digo hampir terjatuh.Sisi terkejut.Digo berusaha menahan dirinya.
"Aku mohon ya Allah jangan ambil penglihatan aku sekarang,Aku masih ingin melihat lagi walau hanya sebentar" Batin Digo cemas karena Pandangannya buram.
             Jelas jelas dia memakai kacamatanya.
"Digo,Lo kenapa,Turunin gue aja" Ucap Sisi semakin pucat.
"Gue nggak apa apa" Ucap Digo memejamkan matanya sebentar.
             Digo membuka Matanya.
Penglihatannya kembali lagi dengan Normal.Digo merasa bersyukur karena Yang maha atas masih mau mengabulkan Doanya walaupun hanya sebentar.Digo berjalan lagi sambil mengendong Sisi.
            Digo melihat Gubuk.Digo berjalan ke gubuk.Digo memasukin gubuk dan Mendudukkan Sisi di gubuk.Sisi mengigil dan Digo mengeluarkan selimut yang sengaja dia bawa.Digo menyelimuti tubuh Sisi dengan selimut.Digo berdiri dan hendak keluar.Tapi Sisi menahan tangannya.
"Lo mau kemana" Tanya Sisi.
"Gue mau keluar cari Kayu bakar" Ucap Digo Dingin.
            Digo berjalan meninggalkan Sisi.Sisi mengigil sambil memeluk tubuhnya.
            Beberapa Saat Kemudian.
        Digo kembali dengan membawa banyak Ranting.Digo menyusun ranting itu dan menggunakan korek api.Api menyala.Sisi masih kedinginan walaupun ada Api Unggun.Digo melihat wajah Sisi masih pucat.Digo berjalan menghampiri Sisi dan Digo merangkul bahu Sisi.Digo memeluk Sisi dari Samping.Sisi menyandarkan kepalanya di dada Digo.
"Masih dingin" Ucap Digo.
"Enggak lagi" Ucap Sisi.
          Digo dan Sisi saling menatap di sinarin api unggun.Sisi membelai Pipi Digo.Digo membelai rambut panjang Sisi.Wajah mereka saling bersentuhan.Digo mencium bibir Sisi dan melumat bibir Sisi.Sisi menikmati sentuhan bibir Digo.Sisi membalas ciuman Digo dan Lumatan.
Mereka berciuman dengan begitu mesra dan Digo membaringkan tubuh Sisi ke lantai.Digo menindih tubuh Sisi.Sisi dan Digo saling menatap penuh kerinduan dan Cinta.Sisi rela kalau Digo menyentuhnya lagi.

Taruhan Cinta (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang