●Maaf Sisi & Sebuah Keajaiban●

4.6K 191 15
                                    

             Beberapa Saat Kemudian.
        Galang,Jordan dan Machel pamit pulang.Ana dan Rafis tersenyum bahagia melihat Putranya begitu sangat bahagia bisa bercanda dan Tertawa bareng ketiga temannya.
          Malam Harinya Ketiga teman Digo berada di depan rumah Sisi.
Mereka menekan bel rumah Sisi.Sisi membuka pintu Rumahnya dan Sisi menatap malas mereka bertiga.
"Kalian ngapain kesini" Tanya Sisi.
"Kita mau ngomong tentang Digo" Ucap Galang.
"Kalian udah tau kabar tentang Digo" Tanya Sisi.
"Udah Izinin kita masuk dulu" Ucap Jordan.
"Silahkan masuk" Ucap Sisi.
             Mereka bertiga masuk ke dalam rumah Sisi dan Duduk di sofa rumah Sisi.Sisi duduk di hadapannya.
"Sebenarnya waktu kita kasi Taruhan Ke Digo untuk mendekati Lo,Memacari Lo dan Menghamili Lo,Kita melakukan itu karena ingin mempersatukan Kalian,Karena gue tau sejak awal Digo ketemu,Dia mulai cinta sama lo walaupun Kita nggak tau kalau ternyata Digo Prince sahabat kecil lo dan Dia mencintai Lo dari kecil,Digo emang bajingan Si,Karena dia menyentuh banyak wanita tapi dia nggak pernah menghamili siapapun,Atau memberikan cintanya ke Orang lain,Karena cintanya hanya untuk lo Princessnya,Tapi Digo belum menyadari kalau Dia mencintai lo karena Dia selalu menolak perasaan itu karena dia mencintai Princess,Dia nggak tau kalau Princess itu Lo,Waktu Kami kasi dia taruhan untuk menghamili Lo tanpa pengaman,Dia marah banget dan menolaknya tapi kita memaksanya dan Dia bilang taruhan itu sebagai taruhan terakhir dan dia akan mempertahankan Hubungan dia sama lo setelah 3 minggu kalian melakukan itu dia baru tau kalau Lo Princess dia ngerasa bersalah udah menghancurkan masa depan,Lo tau tentang kata kata kasar ke lo,Dia nggak pernah mau berkata seperti itu tapi dia kepaksa melakukan Rencana itu melakukan Hubungan intim dengan wanita lain dan Berkata ke Lo,Dia lakuin itu biar lo makin membenci dia karena dia ngerasa Dirinya Bajingan dan Dia juga nggak mau lo tau kalau Dia Prince,Dia nggak mau lo tau Kalau Prince udah berubah bukan yang dulu,Waktu dia memutusin Lo dan Lo ninggalin dia di rofftop dia benar benar hancur,Saat Lo pergi ke luar negeri,Dia ke bandara untuk melihat lo dari jauh untuk terakhir kalinya,Saat lo udah pergi dan Dia keluar dari Bandara,Dia tertabrak Mobil dan Berakibat dia koma selama 1 bulan,Saat dia sadar dari Komanya Pandangannya Buram Si,Dia hanya bisa melihat dengan Kacamata,Kata Dokter dia akan Buta cepata atau lama,Allah masih memberi Dia kesempatan untuk melihat selama 1.5 bulan tapi 6 bulan yang lalu pas Acara pertunangan lo,Dia pergi dari acara pertunangan,Saat itu juga untuk terakhir kalinya dia melihat lo dan Sejak Saat itu dia buta Si sampai sekarang,Dia nggak bisa melihat apapun dan Kacamata udah nggak bisa membantu dia melihat lagi" Ucap Galang menangis.
              Sisi menutup mulutnya dan menangis.
"Kenapa dia nggak bilang sama gue soal itu,Gue udah sering bertanya dengannya kenapa dengan matanya tapi dia nggak pernah mau jawab" Ucap Sisi menangis.
"Dia nggak mau lo tau Si,Dia nggak mau jadi Beban lo dan Ratu,Dia merelakan lo untuk Amar,Karena dia ngerasa nggak bisa membahagiakan lo,Makanya dia suruh Mamanya Bilang ke lo dan Kami ke luar negeri,Biar kita nggak tau tentang kondisinya" Ucap Machel.
"Dia salah kalau dia nggak bisa membahagiakan Gue,Gue bahagia kalau dia ada bersama gue,Gue nggak peduli kalau dia Buta atau apapun,Gue nggak peduli,Gue cinta sama dia" Ucap Sisi menangis.
"Sekarang Lo harus memperjuangin Cinta lo ke Digo Si dan Buat Digo percaya kalau lo benar benar tulus mencintainya" Ucap Jordan.
"Gue akan buktiin kalau gue tulus cinta sama Dia" Ucap Sisi.
            Beberapa Saat Kemudian.
        Ketiga sahabat Digo sudah pulang dari tadi.Sisi memeluk Ratu putrinya.
Perkataan Perkataan Digo waktu kecil.
"Kalau Princess masih memilih untuk pergi,Jangan salahkan Prince,Kalau hidup Prince akan lebih hancur dari ini"
             Sisi menangis mengingat mengingat kata kata itu.
"Sayang,Ini semua salah Mama,Seandainya Mama menghiraukan Gertakan papa kamu dulu,Dia nggak akan lebih hancur seperti ini,Seandainya Mama tidak memilih Pergi dia nggak akan seperti ini,Ini semua salah Mama,Mama alasan dari kehancuran Papa kamu sayang dan Mama akan memperbaikin semua ini,Kita akan bersama dengan Papa kamu,Kamu doain semoga mama bisa memperbaikin semua ini" Ucap Sisi menangis memeluk Putrinya.
              Keesokkan Harinya Sisi bersembunyi di balik pohon melihat rumah Digo.Sisi melihat Digo keluar dari rumahnya dan berjalan dengan tongkat sambil meraba raba sekitarnya.
             Beberapa Saat Kemudian.
        Sisi berjalan mengikuti Digo dari belakang.Digo ngerasa ada yang mengikutinya.Tapi dia menghiraukan perasaannya.Digo berhenti melangkah dan Sisi berhenti melangkah.
"Kok gue ngerasa ada yang ngikuti ya,Apa cuman perasaan gue aja" Batin Digo.
             Tiba tiba ada anak kecil hampir menabrak Digo.Sisi langsung menarik Digo menjauh dari anak kecil itu.
"Maaf Bang,Nggak sengaja dan Maaf" Ucap Anak kecil terpotong karena melihat Sisi menatapnya tajam.
             Digo bingung karena tidak mendengar kelanjutan anak kecil itu.
"Nggak apa apa dech,Hati hati" Ucap Digo.
             Anak kecil itu berlari ketakutan melihat Sisi menatapnya marah.Digo bingung karena mendengar suara langkah kaki anak kecil itu terburu buru kayak ketakutan.
"Makasih ya udah nolongin gue" Ucap Digo Hendak meraba raba orang itu.
             Sisi langsung melepaskan tangan Digo dan melangkah mundur.
Digo meraba raba sekitarnya tapi dia nggak menyentuh siapapun dan Digo mendengar suara langkah Kaki yang di timbulkan oleh Sisi dengan kuat seakan akan dia berjalan meninggalkan Digo.
"Oh orangnya udah pergi" Ucap Digo.
          Digo melanjutkan jalannya dengan tongkatnya dan meraba raba sekelilingnya.Sisi berjalan mengikuti Digo lagi.Digo ingin menyebrang tapi dia mendengar suara mobil dan Motor.
"Aduh,Gimana aku nyebrang jalan" Ucap Digo menghela nafasnya.
             Sisi mengenggam tangan Digo dan menuntut Digo menyebrangin jalan.Digo terkejut entah kenapa jantungnya berdetak tak karuan seakan dia mengenal sentuhan tangannya.Sisi sudah menuntut Digo menyebrangin jalan.Sisi melangkah mundur dengan Digo.Digo meraba raba sekeliling tapi dia nggak merasakan apapun.
"Mana orang ya" Ucap Digo Bingung.
           Sisi tersenyum melihat Digo kebingungan.Digo melanjutkan jalannya dengan tongkatnya sambil meraba sekitarnya.
            Digo sampai di depan Mini market.Digo hendak mendorong pintu mini market.Tapi Sisi sudah membukanya.Digo terkejut karena tidak merasakan Pintu minimarket.
"Kok pintunya udah kebuka,Mungkin udah di buka kali" Ucap Digo.
            Digo berjalan masuk ke mini market.
"Aduh dimananya tempat air kaleng yang biasa aku beri" Ucap Digo.
            Sisi mengenggam tangan Digo dan Membawa ke tempat minuman kaleng.Sisi mengarahkan ke tempat air kaleng yang bisa di beli.
"Makasih" Ucap Digo meraba raba mengambil air kalengnya.
           Setelah itu Digo melangkah dengan tongkatnya ke kasir tapi Digo kelewatan.Sisi langsung menariknya mundur.
"Makasih" Ucap Digo membayar pesanannya.
             Sisi selalu mengikuti Digo kemana pun Digo pergi entah ke Warung makan untuk makan.
           Sore harinya Digo berjalan dengan tongkatnya sambil meraba raba sekeliling mencari bangku taman.Digo menemukan Bangku taman dan Duduk di sana.Sisi duduk di belakang Digo.
"Ternyata capek juga ya jalan sendirian,Udah jam berapa ya sekarang ya,Tapi kayaknya gue udah berjalan lama dech,Tapi kok gue Ngerasa ada yang bantuin gue ya,Tapi Siapa" Ucap Digo Bingung.
"Papa" Teriak Anak Kecil memeluk Ayahnya.
             Digo yang mendengar panggilan itu merasa sedih.
"Ratu,Papa kangen banget sama Ratu,Gimana keadaan Ratu sekarang,Papa pengen banget lihat Ratu dan Bermain dengan Ratu,Tapi aku buta aku nggak bisa melihat Sisi atau Ratu,Aku kangen sama Princess,Aku kangen senyum Princess dan tatapan Princess" Ucap Digo menangis.
           Sisi menangis dalam dia mendengar curahan hati Digo.
          Malam Harinya Digo berjalan dengan tongkatnya sambil meraba raba menuju rumahnya.Sisi mengikuti Digo.Sisi melihat Langit udah mau mendung.Digo hendak membuka pintu.
"Prince" Panggil Sisi.
           Digo terkejut mendengar suara Sisi.
"Aku ada di belakang kamu Prince" Ucap Sisi.
            Digo menoleh ke belakang.
"Aku daritadi mengikuti kamu dan Menuntut kamu" Ucap Sisi.
            Digo terkejut mengetahui Sisi yang membantunya dan Mengikutinya daritadi.
"Jadi lo udah tau kalau gue udah buta dan Lo kasihani gue,Gue nggak butuh belas kasihan lo" Ucap Digo.
"Prince,Aku minta maaf sama kamu karena dulu aku meninggalkan kamu,Seandainya aku mendengar gertakan Kamu,Kamu nggak bakal lebih hancur dari masa kecil kamu,Maafin aku" Ucap Sisi.
"Lo tau Princess,Lo alasan dari kehancuran hidup gue,Lo tau saat lo pergi gue benar benar hancur,Gue udah bilang sama lo jangan pergi karena Gue akan menepati apa yang gue ucapkan dan Gue udah tepatin itu,Sekarang lo mau apa hah" Ucap Digo Marah.
"Aku memperbaikin semua hubungan kita yang dulu,Aku ingin bersama kamu Digo" Ucap Sisi.
"Lo gila,Lo mau bersama orang buta dan Lo ninggalin Amar jauh lebih baik dan Jauh lebih sempurna dari pada gue,Lo gila dan Bodoh" Ucap Digo.
"Aku nggak peduli,Aku hanya Cinta sama Kamu Prince,Aku nggak peduli mau kamu buta atau apapun" Ucap Sisi.
"Kalau lo nggak peduli,Gue peduli,Gue akan jadi beban buat lo dan Ratu akan memiliki ayah yang buta kayak gue dan Gue nggak akan bisa bikin lo bahagia,Lindungin Diri gue sendiri gue nggak bisa apalagi lindungin lo" Ucap Digo.
"Aku nggak peduli sama semua itu,Aku hanya ingin bahagia bersama kamu,Aku nggak peduli kamu bisa lindungin aku atau nggak,Aku nggak ngerasa kamu jadi beban buat aku,Aku cinta kamu Prince,Aku cinta kamu" Teriak Sisi di depan wajah Digo.
"Buang perasaan cinta lo terhadap gue,Cari cowok yang lebih baik buat lo,Bukan pria buta seperti gue dan Gue nggak cinta sama lo" Ucap Digo berbohong.
"Kamu bohong" Ucap Sisi.
"Terserah kamu mau percaya atau nggak" Ucap Digo.
"Kita taruhan sebentar lagi akan hujan,Seberapa besar cinta gue ke lo,Gue akan berdiri di tengah hujan sampai lo mau akuin perasaan lo ke gue,Kita lihat seberapa kuat lo atau gue,Lo tetap pendirian lo untuk nggak cinta sama gue atau pendirian gue kalau lo cinta sama gue" Ucap Sisi.
            Digo terkejut mendengar Sisi.
Digo tau Sisi mudah kedinginan kalau di tengah hujan terlalu lama.Tapi Digo yakin Sisi hanya mengancam dia.Digo masuk ke dalam rumahya.
"Gubrak"
             Tiba tiba hujan turun dengan deras.Sisi berdiri di tengah hujan.Digo terkejut suara hujan turun.
"Digo,Taruhan kita udah di mulai kita lihat siapa yang menang pendirian lo atau pendirian gue,Dan lo harus tau ini adalah Taruhan cinta gue buat lo Digo dan Gue akan membuktikannya kalau gue sangat mencintai lo" Teriak Sisi.
                  1 Jam Kemudian.
         Sisi masih berdiri di tengah hujan sambil memeluk tubuhnya.Digo yakin Sisi nggak segila itu.Digo masih berdiri di balik jendela.Dia nggak tau kalau Sisi udah pulang atau belum.
"Dia pasti udah Pulang" Ucap Digo.
                1 Jam Kemudian.
         Wajah Sisi semakin memucat dan Sisi masih memeluk tubuhnya mengigil.Digo panik mendengar suara hujan yang masih deras.Ana melihat itu dari tadi dan Melihat Sisi yang masih berdiri di tengah hujan.
                 1 Jam Kemudian.
          Sisi merasa tubuhnya akan tumbang.Dia berusaha kuat untuk berdiri tegap.Sisi memeluk tubuhnya dengan erat dia merasa sekujur tubuhnya mengigil dan wajahnya semakin Pucat.Ana berjalan menghampiri Digo.
"Digo,Sudah 3 jam Prince berdiri di tengah hujan" Ucap Ana.
            Tiba tiba pintu rumah Digo terbuka.
"Princess" Teriak Digo berjalan dengan tongkatnya sambil meraba raba menuju Sisi.
            Sisi tersenyum melihat Digo berjalan menuju.
"Princess,Kamu dimana" Ucap Digo meraba raba sekitarnya.
             Sisi melihat Digo hendak berjalan melewatinnya.Sisi mengenggam tangan Digo dan Mengarahkan Digo ke hadapannya.
"Prince,Aku disini" Ucap Sisi Mengigil.
            Digo meraba raba ke bahu Sisi.Sisi memegang tangan Digo dan Menaruh ke pipinya.Digo meraba raba wajah Sisi.Dia nggak mempedulikan hujan membasahin tubuhnya.Sisi memegang kedua Pipi Digo.
"Aku menang taruhan Cinta kita,Kamu mencintai aku kan" Ucap Sisi.
"Kamu bodoh,Kenapa kamu melakukan taruhan konyol ini hah,Kamu mau mati hah" Ucap Digo marah dan Memegang Pipi Sisi yang dingin.
"Kamu kan bilang kalau nggak ada taruhan kita nggak mungkin sedekat ini,Mungkin kita udah saling membenci sampai sekarang,Kalau nggak ada taruhan Kita nggak mungkin bisa pacaran dan merasakan cinta kita yang belum pernah kita sadari sejak kecil,Kalau bukan karena taruhan kamu nggak mungkin tau kalau aku Princess kamu,Kamu tau Karena taruhan kita bisa bersama Lagi yang awalnya terpisah begitu lama akhirnya bersatu lagi karena taruhan,Karena taruhan cinta juga bisa membuat kamu mengakui kalau kamu mencintai aku" Ucap Sisi.
"Aku minta maaf selama ini karena aku menjadikan kamu taruhan tapi kamu harus tau Satu hal Cinta ku bukanlah taruhan,Tapi aku memcintai kamu tulus Princess,Aku cinta sama Kamu Princess" Ucap Digo mendekatkan wajahnya dengan Wajah Sisi.
"Aku udah memaafkan semua kesalahan kamu Prince,Aku juga mencintai kamu Prince" Ucap Sisi.
            Sisi mengecup kedua mata Sisi.
Digo memejamkan matanya.
Menikmati sentuhan Sisi.Bibir Sisi mendarat ke bibir Digo.Sisi mengecup Bibir Digo dan Melumatnya.Digo menikmati sentuhan Bibir Sisi.Digo membalas ciuman Sisi dan Lumatan Sisi.Digo dan Sisi berciuman di tengah hujan.Setelah itu Mereka berpelukan.
Digo masih memejamkan matanya sambil memeluk Sisi erat.
"Aku cinta sama kamu Princess,Apa kamu tulus memaafkan aku dan mau menerima aku apa adanya" Ucap Digo.
"Aku sangat mencintai kamu Prince,Aku tulus memaafkanmu dan aku mau menerima kamu apa adanya" Ucap Sisi dengan tulus.
              Digo membuka kedua matanya.Digo terkejut karena dia bisa melihat Semuanya.Digo menangis haru keajaiban.Dia bisa melihat Lagi.
Digo melonggarkan pelukannya.Digo memegang kedua Pipi Sisi.Digo menangis bahagia karena dia bisa melihat Lagi wajah Sisi dan Melihat tatapan Sisi lagi.Sisi terkejut melihat Tatapan Digo.Digo terkejut melihat wajah Sisi begitu pucat
"Princess aku bisa melihat lagi" Ucap Digo tersenyum bahagia.
"Kamu bisa melihat lagi,Makasih ya allah udah mengembalikan penglihatan Prince aku" Ucap Sisi tersenyum bahagia.
            Sisi memegang kepalanya Pusing dan Badannya sangat kedinginan karena kelamaan Di tengah hujan.Sisi pingsan di pelukan Digo.
"Princess,Princess" Ucap Digo panik merasakan tubuh Sisi sangat Dingin dan Wajah Sisi yang semakin Pucat.
             Digo mengendong Sisi ala Bridal style dan Berlari memasukin rumah.Ana terkejut melihat Putranya bisa melihat lagi sambil mengendong Sisi yang mengigil kedinginan berjalan menaikin tangga.
"Makasih ya allah,Kamu telah mengembalikan penglihatan Putra aku,Aku tau karena ketulusan Cinta Sisi dan Maaf Sisi yang tulus yang membuat Allah memaafkan Putraku dan mengembalikan penglihatannya"
         


BERSAMBUNG.


                  Vote And Comment.

Taruhan Cinta (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang