●Berusaha Melepaskan & Keraguaan●

3.1K 153 15
                                    

             Keesokkan Harinya Digo sedang di ruang rawat.Tiba tiba pintu ruang rawat terbuka.Digo menoleh melihat seorang Pria yang menatapnya tersenyum.Pria itu berjalan memasukin ruang rawat Digo.
"Hy Digo,Gimana kabar lo" Tanya Orang itu.
            Digo menatap bingung orang ini jelas jelas dia nggak kenal orang ini siapa.Tapi mengapa orang ini tau namanya.Tapi Digo seperti mendengar namanya.
"Siapa lo,Apa kita saling mengenal" Tanya Digo Bingung.
           Orang itu terkejut mendengar perkataan Digo.
"Lo nggak tau siapa gue,Gue Amar Pacar Sisi yang kemarin Lo lihat Gue di gandeng Sisi pas Lo di aniaya ketiga teman Lo,Jelas jelas gue lihat lo mandang Ke arah gue dan Sisi" Ucap Amar Bingung.
             Digo terdiam Pasti Pria ini berpikir kalau Dia melihatnya.Jelas jelas Digo nggak bisa melihat apapun.
Dia hanya mendengar suara Sisi ada di hadapannya.Tapi Dia nggak tau Wajah Pacar Sisi.Karena dia nggak memakai Kacamata.
"Sory Bro,Gue lupa,Oh iya gue ingat sesuatu,Makasih ya lo udah bawa gue ke rumah Sakit" Ucap Digo Tersenyum Ramah.
"Sama sama,Gue mau ngomong sama lo tetap Sisi" Ucap Amar.
          Digo mengambil kursi rodanya karena tubuhnya masih lemas untuk berjalan.Digo turun dari brangkar dan duduk di kursi roda.
"Lo mau kemana" Tanya Amar Bingung.
"Ngobrol ya di taman aja" Ucap Digo mendorong kursi rodanya.
             Amar membantu Digo mendorong kursi Roda Digo menuju taman.
            Beberapa Saat Kemudian.
      Digo dan Amar sampai di taman rumah sakit.Amar duduk di bangku taman.Digo melihat sekeliling taman.
"Lo mau ngomong apa sama gue" Tanya Digo.
"Gue dan Sisi akan bertunangan minggu depan dan Kita akan menikah 1 bulan" Ucap Amar.
"Selamat semoga pertunangan lo dan Sisi lancar,Jangan lupa undang gue" Ucap Digo mengulurkan tangannya ke Hadapan Amar dengan Lirih.
"Lo jangan bohong Digo,Dari tatapan Lo udah membuktikan lo masih mencintai Sisi" Ucap Sisi.
"Cinta itu harus bisa melihat Orang yang kita cintai bahagia,Gue yakin Sisi bahagia sama lo bukan gue,Gue hanya menjadikan Dia taruhan buat gue,Dia nggak bakal bahagia sama gue" Ucap Digo Lirih.
"Tapi Sisi masih mencintai Lo Digo,Kalau kalian saling mencintai,Gue akan mundur dan lepasin Sisi" Ucap Amar.
"Jangan lepasin Sisi,Cukup gue lepasin Sisi,Sisi akan bahagia sama lo,Gue mohon bahagiain Sisi,Gue nggak pantas buat dia" Ucap Digo Lirih.
"Tapi Sisi nggak cinta sama gue Digo,Dia cinta sama lo" Ucap Amar.
"Bikin dia mencintai lo dengan Gitu dia akan melupakan gue" Ucap Digo Lirih.
"Gue udah berusaha bikin Sisi mencintai gue tapi Dia mencintai Lo Digo,Dia nggak akan bisa nerima gue" Ucap Amar.
"Gue ada Cara membuat Sisi nerima lo dan Melupakan gue,Lo tau kan tentang Prince" Ucap Digo.
"Iya,Sisi sering menceritakan Tentang Prince sahabat kecil Sisi yang selama ini dia cari termaksud Cinta pertama dia waktu kecil" Ucap Amar.
"Gue Prince sahabat kecil Sisi dan Cinta pertama Sisi sejak kecil,Lo mau tau Alasan kenapa gue memutusin Sisi,Karena setelah 3 Minggu kita melakukan hubungan itu,Gue tau Sisi adalah Princess gue,Gadis yang telah meninggalkan Gue dan Menjadi alasan Dari kehancuran gue,Gue yang saat itu mengetahui Sisi adalah Princess,Gue sangat terpukul dan Merasa bersalah udah menjadikan Princess gue yang selama ini Gue tungguin kehadirannya ternyata Dia Sisi gadis yang gue jadikan dia taruhan,Gue ngerasa Bersalah dan Ngerasa diri gue bajingan yang nggak pantas buat Sisi Princess gue,Gue mutusin Biar dia mendapatkan Pria jauh lebih baik dari gue,Dan dia mendapatkan lo,Cuman lo yang bisa berikan kebahagiaan yang nggak bisa gue berikan untuk Dia,Gue hanya Pria bajingan Menjadikan Cinta tulusnya,Kehormatan dan Masa depan jadi taruhan,Gue nggak pantas buat dia,Jadilah Prince di depan Sisi" Ucap Digo Lirih.
"Maksud lo" Ucap Amar terkejut dan Bingung.
"Di depan Sisi lo ngaku sebagai Gue Prince cinta pertama" Ucap Digo.
"Lo gila,Sama aja gue bohongin Sisi dan Mengaku diri gue sebagai lo" Ucap Amar.
"Itu satu satunya cara,Biar Sisi bisa menerima lo dan Melupakan gue,Dia selalu menganggap kalau Prince lebih baik dari gue,Tapi dia nggak tau Kalau Prince adalah gue,Kalau Dia tau Prince adalah Gue Digo seorang bajingan Yang menjadikan segala hal sebagai Taruhan,Dia akan kecewa,Gue mohon jadilah Prince dia,Gue mohon jadilah gue dan Bahagiain Dia serta Sayangilah anak gue,Gue mohon sama lo Amar,Gue mohon" Ucap Digo memohon.
"Oke,Gue bakal turutin keinginan lo dan Gue janji akan membahagiakan Sisi serta menyayangi anak kalian" Ucap Amar.
"Gue yakin lo pasti bisa" Ucap Digo membuka kalung di lehernya.
"Pakai kalung ini Biar Sisi tau kalau lo Princenya" Ucap Digo mengambil tangan Amar dan menaruh Kalungnya ke tangan Amar sambil menahan Air matanya.
"Nanti sore lo ke taman,Gue akan mempersatukan lo dan Sisi" Ucap Digo menahan Air matanya.
            Digo mendorong kursi rodanya sambil meneteskan Air matanya.
Amar melihat Kalung pemberian Digo.Dia nggak yakin bisa melakukan hal ini tapi Dia melihat Digo penuh putus asa.Amar memakai Kalung Digo.
          Sore harinya Digo sedang menunggu Sisi tanpa kursi roda karena keadaan Digo sudah membaik.
Digo sedang berada di pohon kenangan.Sisi sampai di pohon kenangan karena suruhan Digo.
"Lo kenapa tau tentang Pohon ini" Tanya Sisi.
"Dari Prince lo" Ucap Digo memperbaikin kacamatanya dan Berbohong.
"Kenapa lo nggak beritahu gue kalau lo kenal Prince,Lo sengaja ya memisahkan gue dengan Prince" Ucap Sisi.
"Lo nggak cerita tentang Prince ke gue,Mana gue tau" Ucap Digo sesantai Mungkin.
"Oke,Jangan basa basi dech,Sekarang beritahu gue mana Prince" Ucap Sisi kesal.
"Princess" Panggil Amar.
             Sisi menoleh ke belakang mendengar Amar memanggilnya Princess.
"Dia Prince lo Si" Ucap Digo Lirih.
           Sisi berjalan menghampiri Amar.
"Amar,Jadi selama ini kamu Prince,Kenapa kamu nggak beritahu aku Amar,Kalau kamu Prince aku" Ucap Sisi memegang Pipi Amar sambil tersenyum bahagia.
"Maafin aku,Nggak beritahu kamu kalau Aku Prince" Ucap Amar berbohong.
"Aku merindukan kamu Prince,Aku sangat merindukan kamu Prince" Ucap Sisi tersenyum Bahagia.
           Sisi mencium Bibir Amar.
Amar terkejut atas ciuman Sisi dan Memandang Digo tidak enak.Digo tersenyum hambar dan Meneteskan.
Sisi bingung mengapa Kata hati kecilnya mengatakan Amar bukanlah Prince.Jelas Amar memakai Kalung Prince.Amar membalas ciuman Sisi.
Mereka berdua berciuman di depan Digo.Setelah itu Mereka berpelukan.
Digo membalikkan badannya karena tidak kuat melihat Kejadian itu.Digo berjalan meninggalkan mereka sambil menangis.Sisi bingung mengapa dia masih merasa Kehilangan,Jelas Jelas Princenya ada di hadapannya.Sisi mencari Digo tapi nggak ada.Entah kenapa Dia ngerasa kalau Digo adalah Prince.Sisi mengelengkan kepalanya mungkin karena cintanya ke Digo terlalu kuat makanya perasaan ke Prince jadi nggak kuat.
              Beberapa Saat Kemudian.
        Sisi dan Amar duduk di bawah pohon kenangan.
"Prince kamu tau nggak,Kamu dulu pernah berjanji sama aku di pohon ini,Kamu masih ingat" Ucap Sisi.
           Amar tidak tau apa janji Digo terhadap Sisi.
"Aku masih ingat" Ucap Amar berbohong.
"Bagus dech kalau kamu ingat,Nanti kalau kita udah nikah kamu harus kabulkan Janji kamu ke aku" Ucap Sisi   menyandarkan kepalanya di bahu Amar.
"Iya" Ucap Amar Ragu.
            Kenapa Sisi nggak yakin kalau Amar adalah Prince mungkin itu hanyalah perasaannya.Tapi dia bahagia bisa bertemu lagi dengan Prince.
           Disisi lain Digo menatap Langit yang sudah agak gelap di pandangan Digo.Jelas jelas ini belum malam.
"Janji aku ke kamu Princess adalah Setelah kita menikah,Aku akan membangun istana yang besar buat kamu" Ucap Digo menangis mengingat Janjinya ke Sisi.
          Keesokkan Harinya Sisi dan Amar ke Butik untuk mencari Kostum untuk Tunangan mereka.Sisi melihat Jas ala Pangeran.Dia tersenyum mengingat Perjanjian dengan Prince.
     
            Prince dan Princess duduk di bawah pohon.
"Nanti kalau kita udah besar dan menikah,Aku mau dari kostum dan semuanya bertema kerajaan,Prince harus bangun Kerajaan yang besar sekali buat Princess" Ucap Princess.
"Iya Princess,Nanti Princess akan makai baju pengantin layaknya putri kerajaan yang sangat cantik dan Prince akan memakai Jas layaknya Pangeran yang sangat tampan" Ucap Prince.
"Janji" Ucap Princess mengulurkan jari kelingkingnya ke hadapan Prince.
"Janji" Ucap Prince mengaitkan jari kelingkingnya dengan Princess.
            Mereka berdua tersenyum bahagia.
       
             Sisi tersenyum mengingat kejadiaan itu.Sisi mengambil jas Ala Pangeran.Sisi melihat Amar yang lagi memilih jas.
"Prince,Prince,Prince" Panggil Sisi berkali kali.
          Tapi Amar tak menyahutnya.
Seingatnya Setiap Sisi memanggil Prince sekali dia akan menoleh.
"Amar" Panggil Sisi.
             Amar menoleh dan menghampiri Sisi.Sisi bingung mengapa saat dia memanggilnya Prince dia nggak menyahutnya.
"Ada apa Princess" Tanya Amar tersenyum sambil memegang jasnya.
"Ini Jas nya keren buat kamu" Ucap Sisi memberikan Jas Ala Pangeran Istana.
"Maaf sayang,Aku nggak suka Jas kayak gitu,Kayak kerajaan Dongeng aja,Aku lebih suka kayak gini" Ucap Amar menunjukkan Jasnya.
             Sisi terkejut melihat Amar menolak pilihannya.Sisi bingung mengapa Prince menolak Memakai jas Ala pangeran.Sisi mengingat saat dia berpacaran dengan Digo waktu SMA.
           
                Digo dan Sisi bergandengan tangan di mall.Digo tak sengaja melihat pakaian Ala pangeran.Digo tersenyum melihat itu.
"Kamu suka pakaian ala pangeran" Ucap Sisi.
"Aku suka sama semua berbau pangeran,Makanya nama belakang Aku Adelardo yang artinya Pangeran" Ucap Digo.
"Kamu mirip kayak seorang,Dia juga menyukai hal yang berbau pangeran" Ucap Sisi.
"Siapa mantan kamu atau selingkuhan kamu,Aku memang tampan,Makanya banyak yang bilang aku tanpa seperti pangeran" Ucap Digo merangkul bahu Sisi sambil tersenyum kepedean.
"Kepedean kamu" Ucap Sisi.
"Tapi kamu suka kan" Ucap Digo.
"Dasar Pangeran Berhati Iblis" Ucap Sisi.
"Dasar Putri kaku" Ucap Digo.
               Sisi dan Digo tertawa mengingat julukan mereka berdua.
 
             Sisi terdiam mengingat kenangan itu.
            Beberapa Saat Kemudian.
         Sisi dan Amar selesai membeli baju untuk pertunangan mereka.Sisi masih bingung Mengapa Dia ngerasa Amar bukanlah Prince.Sisi dan Amar sedang menyantap pesanan mereka.
Sisi terkejut melihat Amar dengan santai memakan nasi goreng yang ada udang.
"Prince,Kok kamu makan udang" Tanya Sisi Panik.
"Emang kenapa,Aku kan dari dulu suka Udang" Ucap Amar.
          Sisi terkejut mengetahui Amar suka udang.Sisi mengingat Prince yang dulu tidak menyukai Udang karena dia Alergi.Dia bisa sesak nafas dan Di rawat di rumah sakit berhari hari.Kenapa Amar biasa biasa aja memakan udang.Sisi mengingat Saat dia dan Digo selesai melihat Baju ala pangeran.
         
               Digo dan Sisi sedang menunggu pesanan mereka.Digo sedang mengacak rambut Sisi sambil tersenyum.Tiba tiba pelayan membawa pesanan mereka.Digo terkejut melihat Nasi goreng ada Udang.Sisi sedang memakan pesanannya.
"Brak"
            Digo mengebrak meja dan Sisi terkejut mendengar Gebrakan meja Digo.Semuanya juga terkejut memandang Digo.
"Pelayan" Teriak Digo penuh kemarahan.
                 Pelayan itu berjalan menghampiri Digo.
"Ada apa Mas" Tanya Pelayan.
"Lo tuli atau apa hah,Gue udah bisa sama Lo nasi goreng tanpa udang kenapa lo kasi gue nasi goreng ada udangnya,Lo bunuh gue hah" Bentak Digo.
"Maaf Mas,Saya tidak akan mengulanginnya lagi" Ucap Pelayan itu menangis.
"Digo,Kamu kenapa sich marah marah" Ucap Sisi.
"Dia ajak kerja ya nggak becus,Sekarang ganti yang baru awas lo pakai udang,Gue tuntut nich cafe" Ucap Digo Kasar.
            Beberapa Saat Kemudian.
        Digo mengejar Sisi yang berjalan cepat meninggalkan Digo.Sisi kesal dengan Digo yang bersikap semena semena.Nggak di sekolah,Nggak di tempat lain selalu semena mena.
"Sayang,Sayang,Putri Kaku,Putri kaku aku nggak bisa makan udang,Karena aku alergi Udang Sayang,Kalau aku makan udang aku bisa sesak nafas dan Di rawat di rumah sakit berhari hari,Kamu mau aku di rawat di rumah sakit berhari hari,Putri kaku jangan ngambek dong" Teriak Digo ke Sisi.
             Sisi terkejut mendengar perkataan Digo kalau Dia alergi udang juga seperti Prince.Sisi menghentikan langkahnya.Digo berjalan menghampiri Sisi dan merangkul bahu Sisi.
"Kamu benaran Alergi udang" Tanya Sisi.
"Iya,Aku benaran Alergi udang dari kecil malah" Ucap Digo.
              Sisi terdiam mendengar perkataan Digo.Lama lama Sisi ngerasa Digo kayak Prince tapi sayang sikap mereka sangat bertolak belakang.
  

          Malam Harinya Digo sedang makan malam dengan kedua orang tuanya.Digo sedang menyedot nasi sambil melamun dan Mengambil udang.Digo hampir Memakan Udang.
Ana menahan tangan Digo.Digo terkejut.
"Kamu mau di rawat di rumah sakit lagi,Gara gara udang" Ucap Ana.
"Maaf Ma,Digo nggak fokus" Ucap Digo.
"Kamu kenapa Prince,Kok melamun" Tanya Rafis.
"Digo nggak apa apa Kok,Papa dan Mama bisa nggak,Nggak usah Manggil Digo,Prince,Anggap Prince udah mati dan Di depan kalian adalah Digo bukan Prince" Ucap Digo Lirih.
"Kamu kok ngomong gitu sayang,Oh ya kalung kamu mana" Tanya Ana.
"Udah di berikan ke Orang yang pantas memiliki kalung itu,Digo ke kamarnya" Ucap Digo lesu.
           Digo berjalan meninggalkan mereka dan Berjalan menaikin tangga.Ana dan Rafis bingung dengan Sikap Digo dari kemarin Sore.Digo sampai di kamarnya dan Duduk di kasurnya.Digo melihat Album Foto yang di berikan Sisi saat ulang tahun dia dan Saat dia belum tau siapa Princessnya.Digo membuka per lembar lembar album Foto itu terdapat Foto dia dan Princess.Tiba tiba padangan mulai mengelap.Digo menangis melihat dia kesulitan melihat Foto masa kecilnya.Digo masih pakai kacamata.Dia sudah yakin sebentar lagi kacamatanya sudah nggak berfungsi.
"Kasi Aku kesempatan untuk melihat lagi,Aku ingin melihat Sisi saat dia bertunangan,Aku ingin melihatnya terakhir kalinya,Setelah itu kamu boleh mengambil penglihatan aku,Aku akan ikhlas memberikannya,Aku mohon tuhan kasi aku kesempatan untuk melihat Sisi bertunangan sebentar aja"  Batin Digo menangis memeluk Album Foto itu.

BERSAMBUNG.

                    Vote And Comment.
 

Taruhan Cinta (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang