●Persahabatan Yang Hancur & Sebuah Alasan●

3.1K 141 12
                                    

Beberapa Saat Kemudian.
Digo sadar dari pingsannya.Sisi bingung melihat Digo tidak terkejut menatapnya yang berada di depan wajah Digo.Digo nggak tau dia ada dimana pandangannya buram semuanya.Digo bangun dari posisi tidurnya.Sisi berdiri menjauh dari Digo.Digo meraba raba mencari kacamatanya.Sisi bingung melihat Digo meraba raba Kacamatanya.Jelas jelas Kacamata Digo ada tidak jauh darinya.Sisi mengambil kacamata Digo yang ada di meja yang tadi Digo raba raba.
"Nich kacamata lo" Ucap Sisi memberikan kacamata Digo di depan Digo.
Digo hendak mengambil kacamata itu tapi Dia salah Arah.
Sisi bingung melihat Digo ke arah Kanan.Jelas jelas Sisi memberikan Kacamatanya ke Arah kiri.Sisi membuka Kacamatanya dan Memakaikan kacamata itu ke Kedua mata Digo.Digo kembali bisa melihat lagi dan Terkejut melihat Sisi.
"Sejak kapan lo ada disini" Tanya Digo.
"Dari tadi di depan lo,Kenapa lo nggak lihat gue" Ucap Sisi Bingung.
Digo terdiam Mendengar perkataan Sisi.Digo bingung harus jawab apa.
"Pala gue masih pening,Jadi penglihatan gue nggak jelas" Ucap Digo Berbohong.
"Tapi nggak ada apa apa kan sama mata Lo" Tanya Sisi.
"Nggak ada apa apa kok" Ucap Digo.
Digo melihat sekelilingnya.
Dia baru sadar.Dia berada di tenda kesehatan.Digo hendak turun dari brangkar tapi Sisi menahannya.
"Lo mau kemana" Tanya Sisi.
"Gue bosan disini,Gue mau ke air terjun" Ucap Digo.
"Gue temani nanti lo tiba tiba ngedrop lagi" Ucap Sisi.
Digo turun dari brangkar tapi tiba tiba tubuhnya lemas.Digo refresh merangkul bahu Sisi dan Sisi memeluk Digo untuk menahan Digo tumbang.Mereka saling menatap.Digo memutuskan pandangannya dengan Sisi.Sisi merangkul bahu Digo dan Membopong Digo berjalan keluar dari tenda.
Beberapa Saat Kemudian.
Digo dan Sisi sampai di pinggir air terjun.Sisi membantu Digo duduk di batuan besar.Digo tersenyum melihat pemandangan air terjun yang begitu indah dan Digo mencelupkan kedua kakinya di air terjun yang jernih dan Dingin.
"Pemandangan air terjun ini indahnya,Indah banget lebih indah dari Pemandangan di luar negeri,Air ya juga jernih banget" Ucap Digo tersenyum melihat Sekeliling air terjun.
Digo mengambil hpnya dan memotret Pemandangan air terjun yang akan dia lihat setiap hari sebelum dia kehilangan Penglihatannya.
"Lo kenapa Sich,Kayak senang banget lihat pemandangan air terjun,Seakan akan lo nggak akan bisa lihat lagi air terjun" Tanya Sisi Penasaran dengan Sikap Digo.
Digo terdiam mendengar pertanyaan Sisi.
"Kehidupan orang itu nggak ada yang kekal,Apa yang kita miliki,Pada akhirnya akan di ambil sang pencipta dan Kita nggak mungkin Bisa memiliki selamanya" Ucap Digo melihat Air terjun itu.
"Gue makin bingung arah bicara lo Digo,Lo beda banget sama Digo yang dulu" Ucap Sisi.
"Digo yang dulu maksud lo kayak apa" Tanya Digo Pura pura nggak tau.
"Lo yang dulu nyebeli,Sombong,
Tukang Bully dan Kasar sama Cewek dan Sama orang lebih tua dari lo" Ucap Sisi.
"Kadang orang seperti itu ada Alasannya,Mau tau Alasan yang paling umum orang bersikap seperti itu,Kehilangan,Kehilangan orang yang berarti dalam hidupnya" Ucap Digo menatap Sisi.
Sisi menatap Digo bingung.
Digo benar benar berubah.Digo yang sekarang Jadi Lebih bijak dan Dewasa dari pada Digo yang dulu yang kekanak kanakkan.Membuat Jantung Sisi berdetak kencang setiap kali menatap Mata yang terhalang kacamata itu.Sisi yang tau dari tatapan Digo menunjukkan dia memendam sesuatu hal yang Sisi tidak ketahui.Tiba tiba Digo mencipratkan air Terjun ke wajah Sisi.
"Digo" Ucap Sisi terkejut dan Membalas menciprat Digo.
Mereka saling cipratan air terjun hingga mereka tertawa.Mereka teringat saat Dulu mereka sering ciprat cipratkan air kolam renang.
Sisi berdiri dan Memukul Digo.Digo menahan Tangan Sisi dan Sisi Terpeleset.Sisi hampir terjatuh ke air terjun.Tapi Digo memeluk Pinggang Sisi.Mereka saling menatap dan Degup jantung mereka berdetak tak karuan.Sisi tersadar dari tatapannya dan Duduk kembali kebatuan.Digo duduk di samping Sisi.
"Tengok nich baju gue basah,Kita kan mau pulang hari ini" Ucap Sisi Kesal.
"Pulang" Tanya Digo terkejut.
"Iya,Soalnya cuaca di hutan udah nggak mendukung untuk melanjutkan perkemahan,Jadi kita nanti sore pulang" Ucap Sisi.
"Oh" Ucap Digo
Beberapa Saat Kemudian.
Teman teman Digo sedang mengemaskan barang barang mereka.Galang sedang membereskan Barang Digo dan Memasukin ke dalam tas Ransel.Galang tak sengaja melihat selembar kertas yang tertulis.Galang mengambil Selembar kertas itu.Kedua temannya menghampiri Galang.
"Kertas apa itu Lang" Tanya Machel.
"Nggak tau,ketemu di tas Digo" Ucap Galang membaca kertas itu.
"Kita baca yok kepo gue" Ucap Jordan.
Mereka membaca kertas itu.

Taruhan Cinta (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang