●Mantan Yang Saling Mencintai●

3.4K 160 7
                                    

              Beberapa Saat Kemudian.
     Semua mahasiswa dan Mahasiswi berjalan keluar dari Kampus menuju Parkiran.Sisi memasukin sebuah mobil di sampingnya ada seorang Pria  yaitu Amar.
"Gimana kampus baru ya" Tanya Amar.
"Lumayan" Ucap Sisi singkat dan Memikirkan pertemuan dengan Digo di kampus.
"Kamu kenapa kok melamun" Tanya Amar.
"Aku nggak apa apa" Ucap Sisi.
"Si,Kita jalan yuk" Tanya Amar.
"Nggak ah,Aku capek,Aku pengen cepat cepat ketemu Ratu" Ucap Sisi.
"Oke,Tuan Putri" Ucap Amar.
         Amar mengemudikan mobilnya meninggalkan Kampus Sisi.
           Beberapa Saat Kemudian.
       Mobil Amar sampai di depan rumah Sisi.Sisi hendak turun tapi Amar menahan tangan Sisi dan Amar mendekatkan wajahnya dengan Sisi.
Amar hendak mencium bibir Sisi.Sisi memalingkan Wajahnya dari Amar.
"Maaf,Amar aku nggak bisa" Ucap Sisi menyesal.
          Amar merasa kecewa dengan Sisi tapi dia berusaha tersenyum.
"Nggak apa apa Sisi" Ucap Amar.
          Sisi membuka pintu mobil Amar dan Berjalan meninggalkan Mobil Amar.Sisi masuk ke dalam rumahnya.
Amar masih menatap Sisi kecewa.
"Selama 4 Bulan kita berpacaran Si,Aku selalu ngerasa aku hanya memiliki Raga kamu,Tapi Jiwa dan Hati kamu untuk orang lain,Yang sama sekali belum aku ketahui,Tapi aku yakin Orang itu mantan Kamu Si" Ucap Amar Kecewa.
           Amar mengemudikan Mobilnya meninggalkan Rumah Sisi.
         Sisi berjalan memasukin rumah Dia melihat Bella sedang mengendong Ratu.Sisi berjalan menghampiri Mereka.
"Ma,Biar Sisi gendong Ratu dan Membawanya ke kamar" Ucap Sisi mengulurkan kedua tangannya.
         Bella memberikan Ratu ke Sisi.
Sisi mengendong Ratu dan Menaikin tangga membawanya ke Kamar.
           Beberapa Saat Kemudian.
       Sisi membawa Ratu masuk ke dalam kamar.Sisi menaruh tasnya di atas meja.Sisi menaikin kasur dan Membaringkan Ratu di kasur.Sisi berbaring di samping Ratu.Sisi mengusap kepala Putrinya.
"Ratu sayang,Kamu tau Tadi Mama ketemu Papa kamu,Papa kamu tidak mengenal Mama termaksud kamu Nak" Ucap Sisi menahan Air mata.
"Pa Pa A ngen" Ucap Ratu Menangis.
            Sisi mengambil selembar Foto Digo dan Memperlihatkan Foto itu ke Ratu.Ratu berhenti menangis Ratu menyentuh Foto itu dengan tangannya sambil kesenangan.
Sebenarnya Sisi tidak ingin Ratu tau tentang Papanya.Tapi Dari kecil Ratu selalu menangis tak Henti.Udah di kasi Mainan,Udah di kasi susu tapi dia nggak berhenti Nangis.Amar dan Kedua orang tuanya sudah berusaha membuat Ratu berhenti menangis.Tapi Dia nggak berhenti menangis.Sampai Sisi dengan Iseng memperlihatkan Foto Dirinya dan Digo di hpnya.Ratu langsung berhenti menangis.Sisi tau Putrinya Sangat merindukan Ayahnya.Sisi mencium kening Putrinya sambil menangis.
"Mama tau,sayang kamu merindukan Papa kamu,Tapi dia nggak pantas buat jadi papa kamu" Ucap Sisi menangis dan memeluk bayinya.
            Disisi lain Digo berdiri di balkon sambil memandang Langit.
Digo membuka kacamatanya dan Membersihkan Lensa kacamatanya.
Tiba tiba Pandangan sedikit mengelap.Digo langsung memakai Kacamatanya.Setelah itu Dia membukanya Lagi dan Pandangan masih sedikit mengelap.Digo benar benar nggak bisa melihat Cahaya matahari dengan Jelas.Digo memakai kacamatanya Lagi.Digo melamun Memikirkan Sisi dan Ketiga teman temannya.Dia merasa dirinya jahat membohongin mereka dengan berpura pura hilang ingatan.
             Tiba tiba Ana berjalan menghampiri Digo.Ana merangkul bahu Digo.Digo tersenyum memandang Mamanya.
"Kamu kenapa sich melamun terus" Tanya Ana.
"Digo nggak melamun Mama,Digo lagi melihat seluruh Pemandangan indah ini sebelum Digo nggak bisa melihat pemandangan ini lagi" Ucap Digo Tersenyum Lirih.
"Digo,Mama mohon kamu mau ya Di Operasi" Ucap Ana menangis.
"Mama Digo malas bahas ini lagi,Digo nggak mau di operasi,Digo ingin menikmati Semua ini walau hanya sebentar,Mungkin nanti dengan kebutaan Digo,Digo bisa menebus semua kesalahan Yang telah Digo perbuat" Ucap Digo memandang Langit.
"Digo,Kesalahan apa yang kamu perbuat sampai kamu Nggak pernah menceritakan ke Mama dan Papa" Ucap Ana penasaran.
"Digo belum siap Menceritakan semuanya" Ucap Digo.
"Sekarang ayo Kita ke Dokter check Up kondisi mata kamu" Ucap Ana menarik Tangan Putranya.
"Digo bosan lihat lihat Dokter itu terus,Lebih baik Mama dan Papa fokus bikin anak" Ucap Digo tertawa.
"Lebih baik kamu ya fokus Bikin anak nanti kalau sudah menikah dengan Pilihan kamu sendiri" Ucap Ana.
             Digo terdiam mendengar perkataan Ana.
"Lebih baik Mama aja sama Papa aja Bikin Anak yang sempurna atau Tidak mengadopsi anak" Ucap Digo.
"Kamu ngomong apaan sich kan ada kamu" Ucap Ana.
"Nanti kalau Digo buta,Digo nggak bisa ngelawan Mama dan Papa,Tapi Mama dan Papa ngerawat Digo,Nanti kalau Digo buta siapa ngurusin perusahaan Papa,Masa orang buta yang ngurusin" Ucap Digo tertawa hambar.
            Ana membalikkan badannya dan menangis mendengar perkataan Digo.Digo memeluk Mamanya dari belakang.
"Mama jangan nangis,Digo udah menerima takdir Digo,Untuk hidup dalam kegelapan,Jadi Digo mau memanfaatkan Kesempatan tuhan yang memberikan penglihatan Ke Digo,Digo ingin melihat senyum Mama,Jadi Digo mohon jangan Nangis,Prince sayang Mama" Ucap Digo menahan air matanya.
              Ana membalikkan badannya dan menghadap Digo.Ana memegang kedua Pipi Digo.
"Digo,Nggak boleh pantang semangat,Mama yakin akan ada keajaiban buat mengobatin kedua mata Digo" Ucap Ana.
"Semangat" Ucap Digo dan Ana mengangkat tangannya ke atas.
            Digo memeluk Mamanya.
Ana membalas pelukan Digo.Digo menangis dalam diam.
          Keesokkan Harinya Digo berjalan di lorong kampus.Semua Mahasiswa dan Mahasiswi menatap Digo Sinis.Digo tau maksud dari tatapan Mereka.Pasti soal kejadian Dia dan Sisi berciuman kemarin.
"Mukanya kayak orang Alim tapi Naif"
"Mentang mentang anak pemilik kampus bisa seenaknya melakukan hal mesum dengan cewek di kampus"
"Gue pikir Digo baik,Ternyata dia nggak sekedar Cowok Bre****K"
         Kalau Digo yang dulu udah dia pastiin mereka yang ngomongin Digo udah dia keluarkan dari kampus Ini.
Tapi Digo nggak mau seperti dulu.Dia hanya bisa bersabar dan Tak menghiraukan perkataan mereka.
        Digo berpapasan Dengan Ratna the genk dan Sisi.Ratna mendekatin Digo dan hendak mencium Digo.Tapi Digo memalingkan wajahnya.
"Digo,Lo kenapa sich selalu nolak ciuman gue,Selain sama Sisi lo mau,Apa sich kurang gue buat lo,Gue bakal berikan apapun buat lo,Asalkan lo mau jadi pacar gue" Tanya Ratna Memegang dagu Digo.
"Lo bisa ambilkan gue matahari di atas langit,Nggak bisa kan,Semahal apapun lo berikan ke Gue,Sebesar apa lo berikan ke gue,Gue nggak akan nerima cinta lo Ratna" Ucap Digo.
"Sok jual mahal,Dulu aja lo dinikmati setiap pujian cewek dan Tubuh cewek" Ucap Sisi Sinis.
"Gue nggak kenal sama lo,Kenapa lo sesinis itu sama gue" Ucap Digo Berbohong.
"Lo nggak ingat apa yang lo lakuin ke Gue" Tanya Sisi Kesal dengan Digo yang melupakan semuanya.
"Kalau gue benaran ngehamilin lo,Kenapa perut lo nggak membesar" Tanya Digo ngejebak Sisi.
            Digo sebenarnya ingin tau keberadaan bayinya.
"Udah gue ngugurin anak itu sesuai permintaan lo" Ucap Sisi berbohong.
            Digo terkejut mendengar perkataan Sisi yang telah mengugurkan anak mereka.Digo terdiam dia hendak berjalan melewati Sisi.Sisi menyekal kaki Digo.
Digo memegang tangan Sisi.Mereka terjatuh ke lantai.Sisi di atas tubuh Digo.Digo dan Sisi saling menatap penuh kerinduan dan Hidung mereka saling bersentuhan.Degup jantung mereka berdetak sangat kencang.Para mahasiswa dan Mahasiswi memotret mereka.
"Sisiiii" Teriak Ratna cemburu.
           Sisi hendak berdiri tapi kalungnya menyangkut sesuatu.Digo mengingat sesuatu.Dia memakai kalungnya.Sisi hendak melepaskan kalungnya.Tapi Digo menahannya dan Digo menutupin kalungnya serta membuka kalung Sisi.Sisi berdiri dari tubuh Digo.Digo berdiri dari lantai.
Ratna menarik Sisi menjauh dari Digo di ikuti ketiga temannya.
           Mereka membawa Sisi ke gudang.
"Gue kesal sama Digo yang selalu menjauhin gue dan Kayaknya Digo suka sama lo Si" Ucap Ratna Kesal.
"Gue udah punya dan Beberapa bulan lagi gue akan bertunangan dengan Pacar gue" Ucap Sisi.
"Apa benar Digo Dulu ngehamili lo Si" Tanya Ratna.
"Gue pamit ke kelas dulu" Ucap Sisi mengalihkan pembicaraannya.
            Ratna dan kedua temannya bingung melihat Sisi.
"Ada hubungan apa Sisi sama Digo" Tanya Ratna.
"Nggak tau" Ucap Mereka berdua.
            Beberapa Saat Kemudian.
        Digo sedang menyantap nasi gorengnya.Tiba tiba ketiga temannya datang dan Duduk di tempat mejanya.
"Sumpah,Ya Sisi itu banyak berubah" Ucap Galang.
"Dulu tuch Sisi baik,Tapi sekarang Dia ikut genk Ratna Cs" Ucap Jordan.
"Itu lah mau aja sahabatan sama Cabe cabean itu,Digo emang lo Nggak ingat sama Sisi Princess lo" Ucap Machel.
"Dia bukan Princess gue,Princess gue belum pulang" Ucap Digo berbohong.
"Digo,Lo tau nggak besok kita kemah hore" Ucap Galang.
"Iya gue nggak sabar buat ngejailin anak anak" Ucap Jordan.
"Gue nggak ikut kemah" Ucap Digo.
"Ayo lah Digo ikut kemah,Di perkemahan,Di hutan banyak kebiasaan lo yang bisa membuat lo ingat" Ucap Machel.
          Digo melihat ketiga temannya begitu terus terhadapnya.
"Oke,Gue ikut" Ucap Digo Dingin.
"Yes" Ucap Mereka bertiga berdiri dan Memeluk Digo.
            Digo ingin membalas pelukan mereka.Tapi Digo mendorong Mereka.
"Satu syarat jangan bersikap Aneh,Gue nggak kenal lo tapi Lo bersikap aneh di depan gue" Ucap Digo Dingin.
            Beberapa Saat Kemudian.
        Sisi berada di mobil Amar.Amar sedang mengemudikan mobilnya.
"Kamu lusa bakal ikut kemah" Tanya Amar.
"Iya" Ucap Sisi.
"Aku temani ya" Ucap Amar.
"Nggak perlu Amar,Aku bisa jangan diri aku sendiri,Aku hanya pengen kamu menjaga Ratu dengan baik" Ucap Sisi.
"Iya,Aku bakal jaga Ratu dengan baik" Ucap Amar.
"Makasih Amar" Ucap Sisi.
"Nanti sore kita beli keperluan Kemah" Ucap Amar.
"Kamu kan Nanti sore ada Kuliah" Ucap Sisi.
"Oh iya aku lupa" Ucap Amar menepuk dahinya.
"Nggak apa apa,Aku sendirian aja beli nya" Ucap Sisi.
"Tapi aku antar ya" Ucap Amar.
"Oke" Ucap Sisi.
             Sore harinya Sisi sudah membeli Tenda dan keperluan kemah lainnya.Tinggal tasnya aja belum.Sisi melihat Tas Ransel di rak paling atas.
Sisi berusaha mengambil tas itu tapi Rak yang terlalu Tinggi.Sisi meloncat tapi Sisi hampir terjatuh.Tiba tiba ada yang melengkuh Pinggangnya.Sisi terkejut melihat Orang itu adalah Digo.Mereka saling menatap dan jantung mereka berdetak dengan cepat.Sisi tersadar apa yang di lakukan.Dia mendorong tubuh Digo.
Digo terkejut.
"Tas ya mana" Tanya Digo Dingin.
"Tas warna ungu" Ucap Sisi.
"Dari dulu lo suka warna ungu" Ucap  Digo mengambil Tas berwarna Ungu
"Lo bilang lo nggak kenal gue,Kenapa lo ingat gue suka warna ungu" Ucap Sisi.
            Digo dengan sengaja menjatuhkan tas itu ke atas kepala Sisi.Biar Sisi tidak bertanya lagi.
"Aw" Ucap Sisi Kesakitan.
"Aduh,Gue nggak sengaja tangan gue licin" Ucap Digo berpura pura.
"Lo sengaja ya,Dasar mantan ngeselin" Ucap Sisi kesal dan mendorong Digo ke rak.
             Tiba tiba Digo memegang kepalanya yang terbentur Ke rak yang mengenal lukanya yang dulu ma
"Eh Sayang,Kamu kenapa" Ucap Sisi memanggil Digo sayang dan mengusap kepala belakang Digo.
             Digo terkejut mendengar Sisi memanggilnya sayang.Digo dan Sisi saling menatap.
"Gue udah nggak sakit lagi,Jadi udah nggak apa apa" Ucap Digo Gugup.
           Sisi memukul kepala Digo.
"Jangan di pukul kepala gue masih ngilu,Habis kecelakaan" Ucap Digo mengosok ngosok kepalanya sakit.
"Kecelakaan apa" Tanya Sisi bingung.
           Digo tidak mempedulikan perkataan Sisi dan mengambil tas Sisi memasukin Keranjang belanjaan Sisi.
Digo mengambil tas ranselnya dan memasukinnya ke keranjang Belanjaannya.Digo mendorong keranjang itu.Sisi ikut mendorong keranjang itu bersama Digo.
           Tiba tiba hujan turun dengan deras.Digo sedang membayar belanjaannya.
"Kecelakaan apa" Tanya Sisi.
"Nggak ingat" Ucap Digo Bohong.
"Apa kecelakaan itu penyebab lo pakai kacamata,Emang ya mata lo kenapa" Tanya Sisi.
"Kenapa lo harus tau tentang gue" Tanya Digo.
"Gue kan Mantan Lo dan Dulu kita pernah pacaran walaupun hanya taruhan" Ucap Sisi.
"Berarti gue mantan yang masih ada di otak dan hati lo dong" Ucap Digo.
           Sisi terdiam mendengar perkataan Digo.Digo mengambil kantong belanjaan dan Berjalan meninggalkan Sisi.Sisi tersadar dan Membayar belanjaannya.Sisi mengambil belanjaannya dan Berjalab keluar dari Tempat penglengkapan kemah.
"Cepat amat tuch orang pergi" Ucap Sisi.
           Sisi melihat masih hujan.Tanpa Sisi sadari Digo di balik tiang melihat Sisi.Sisi berusaha menghubungin Amar.
"Akhh gue lupa Amar kan Lagi kuliah,Gimana caranya gue pulang pasti Ratu Nangis di rumah,Apalagi Mama dan Papa nggak ada di rumah,Cuman ada Bibi aja" Ucap Sisi menepuk jidatnya.
            Sisi hendak berjalan menerobos Hujan.Tiba tiba ada yang memayungin pakai Jaket.Sisi terkejut melihat Orang itu.Mereka saling menatap dan Orang itu adalah Digo.
"Gue antar nggak ada penolakan" Ucap Digo.
            Digo dan Sisi berjalan menuju mobil Digo.Digo Memasukin Barang barang Sisi dan Dia ke dalam mobil.
Sisi sudah memasukin mobilnya dan Digo masuk ke dalam mobilnya.Digo mengemudikan Mobilnya.

BERSAMBUNG.


                 Vote And Comment.
     



Taruhan Cinta (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang