3

879 129 12
                                    

"jadi kamu sekolah di sini juga?" tanya amel

bel istirahat pertama baru saja berbunyi dan saat ini lah yang tepat untuk mereka saling mengobrol sadari saat tadi mereka berdua saling mengaduh "kamu?" guru geografi menegur mereka dan menyarankan istirahat pertama saja mereka mengobrolnya jangan  saat jam pelajaran berlangsung

"mmm, aku pindahan dari jakarta" ucap erika mengangguk

"ko bisa ?" tanya amel

"yang harusnya nanya kalimat itu tuh aku sebenernya" ucap erika

"kamu kenapa bisa sekolah disini? bukannya kamu yang di kedai kemarin ya?" tanya erika

amel terkekeh pelan sebelum menjawab

dan kekehan itu hanya di jawab dengan tatapan aneh dari erika

"emang di jakarta gaada istilah partime gitu?" tanya amel

"ada sih tapi yang aku rasa masasih anak SMA bisa kerja part time?" tanya Erika

"bisa ko, ini buktinya aku kan..." ucap amel

"mmm... iya deh iya..." jawab Erika

"eh bay the way, aku belum tau nama kamu" ucap Erika

"aku erika" Erika menjulurkan tangan ke arah amel

"oh iya ya, aku lupa kita belum kenalan... aku amel" jawab amel sambil menjabat tangan Erika,

"salam kenal amel..." ucap erika

"salam kenal juga orang jepang" ucap erika

"loh ko gituu?" erika manyun

"habis kamu kaya orang jepang" jawab amel

"aku memang ada turunan jepang, ibuku orang jepang" jawab erika cuek

"tuhkan aku benerrrr... tebakan aku ga salah..." seru amel girang

"ko girang amat sih..." ucap erika dengan wajah serius

"ya seneng aja tebakan aku benar hehe " jawab amel dengan tawaan

dan yaa... tawaan itu membuat erika kembali terdiam menatap ciptaan tuhan yang begitu indah di hadapannya kini.

"hei... ko ngelamun sih" ucap amel melambai di depan wajah erika

"ehh... " ucap erika kaget

"tuhkan... " ucap amel

"hehe maaf, tadi ada apa?" tanya erika

"kita ke kantin yu aku lapar" ucap amel

"oh.. itu, ayo aku juga lapar nih" jawab erika...

.....

"kamu mau makan apa er?" tanya amel

"aku mau amerikano" ucap erika saat duduk di kursi kantin

amel manatap bingung dan berkata

"disini mana ada amerikano, di kedai kopiku baru ada" jawab amel

"yaudah kalo gitu apa ya aku bingung..." erika mengaruk dahinya begung

tiba tiba saja seseorang datang dan memeluk amel

"haiii..." sapanya memeluk tiba-tiba amel

"indii, ini sekolah jangan peluk peluk" ucap amel pelan namun masih terdengar oleh erika

"ohh, okey deh.. " ucap indy melepaskan pelukan dan duduk di samping amel

tidak perlu waktu yang lama erika sudah tidak suka dengan indy.

"dia, siapa,?"bisik indy pada amel

"oh... indy ini kenalin erika anak baru di kelas aku dan erika ini indy anak kelas sebelah" ucap amel

"indy," sapa indy menjulurkan tangan ke arah erika

"erika," ucap erika singkat dan berdiri

"amel, aku tidak lapar, aku mau ke kelas" ucap erika pergi dari hadapan amel dan indy

"loh er, tungg" sebelum ucapan selesai indy sudah menari tangan amel dan berucap

"udah di sini aja temenin aku makan, aku udah mesen makanan juga untuk kamu" ucap indy

"tapi ndy, erika."

"nurut ga, atau"

"okey okey... aku nurut." ucap amel

tak ada satupun cara yang bisa amel ambil jika indy sudah memaksa. indy adalah teman sejak amel masuk SMA dan sebenarnya indy bukan teman yang baik. indy lebih sering memaksa dan memiliki tenpramen yang tinggi bahkan amel sering menjadi pelampiasan indy.

....

erika lebih banyak diam di dalam ruangan kelas, dia sibuk dengan smartphone di tangganya hingga tiba tiba saja sekotak susu dingin mendarat di pipi erika membuat erika mau tak mau menghentikan aktivitasnya.

amel menempelkan sekotak susu coklat itu di pipi erika, membuat erika menatap dengan tatapan betanya

"untuk kamu, dan ini juga," amel menyerahkan sekotak susu dan roti isi coklat di atas meja erika

"aku ga lapar" jawab erika menolak dan mengembalikan posisi roti dan susu itu di hadapan amel

"jangan bohong aku tau kamu lapar" ucap amel

"aku ga lapar" ucap erika kembali fokus ke smartphone di tangannya

mulut Erika memang berucap tidak lapar tapi perut erika berkata lain...

"bruuukksss..." suara perut erika kencang membuat amel menatap dan segera tersenyum

"tuhkan lapar, jangan tsundere. ayo makan istirahat kedua hanya 15 menit tidak cukup untuk makan lebih baik sekarang kamu makan, maen smartphonenya nanti saja di istirahat ke dua" ucap amel mengambil smarphone di tangan erika, amel membukakan roti isi dan menyerahkan pada erika

"dimakan" ucap amel

tanpa di suruh dua kali erika mengambil roti yang telah amel buka, sebenarnya bukan karna malu juga tapi karna memang lapar erika rasakan.

amel tersenyum dan mengeleng.

"gausah senyum senyum" ucap erika jutek

"iya, iya nga maaf deh" ucap amel

....

Amerikano (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang