34

578 85 54
                                    

"tok,tok,tok" ketukan pintu kamar erika diketuk seseorang

"ya siapa? masuk," ucap amel yang masih sibuk memasukan barang barangnya ke dalam tas

"bibi nona amel. nona amel, tuan besar vino dan tuan yons sudah menunggu di bawah untuk sarapan" ucap bibi sambil membuka pintu kamar erika

"iya bi, sebentar lagi amel dan erika turun, erika masih sibuk pake baju di dalam ruang baju. tolong sampaikan ke ayah ya bii, terimakasih" ucap amel tersenyum ke arah bibi

"baik nona" ucap bibi dan kembali menutup pintu kamar erika

hari ini hari keberangkatan ayah vino ke australia, dan semenjak pulang dari perkemahan itu amel sudah kembali ke rumah erika dan tinggal bersama vino.

"siapa mah?" tanya erika saat dirinya sudah keluar dari ruang baju

"bibi, katanya ayah udah nungu kita buat sarapan" ucap amel mendekat ke arah erika

"masih jam 07.15 kan? nyubuh banget sarapannya" tanya erika

"kan ayah yons harus ada di bandara 1 jam sebelum keberangatan pah, pah kamu ini gimana sih pake kemeja tuh yang bener" ucap amel membenarkan kerah baju erika.

"sengaja biar kamu benerin maah hehe," ucap erika

"hmmm modus..." ucap amel menekan wajah erika menjauh

"biarin lah mah namanya juga calon istri kan harus siap siaga" ucap erika

"emang siapa istrinya? kamu kan? aku sih gamau ya" ucap amel menjauh dari erika

erika terkekeh pelan, erika berjalan mengejar amel dan hug di peluk amel dari belakang.

"jadi gamau nih jadi istri aku?" tanya erika menaruh dagunya di bahu amel

"menurut kamu?" tanya amel menatap wajah samping erika

"mau, secara siapa sih yang gamau sama Erika ebisawa yang bakal menjadi ceo besar perusahaan teknologi canggih dari jepang" ucap erika sombong

"maaf maaf nih ya bapak eriq ebisawa yang katanya bakal jadi ceo besar perusahaan teknologi canggih dari jepang. ini wanita yang ada peluk sekarang juga kelak akan menjadi ceo besar sebuah perusahaan nih, maaf maaf aja ya bapak jangan terlalu sombong" ucap amel sebal sambil mencubit tangan erika yang memeluk dirinya

bukannya merasa kesakitan sebab cubitan amel erika malah terkekeh gemas

"nah kan cocok dong kalo gitu sama-sama ceo terus nikah. pokoknya kalo kita udah nikah aku mau punya 12 anak" ucap erika

"ngawur kamu, mau bikin club sepak bola emangnya?" tanya amel

"haha, bukan club sepak bola tapi... mau bikin idol grup" ucap erika

"ko idol grup? kalo idol grup cewe semua dong?" tanya amel

"ya gapapa biar aku yang paling ganteng" ucap erika

"dih ko makin ngawur... udah ah ayo pah, ayah udah nunggu kita di bawah" ucap amel melepaskan pelukan erika dan menarik tanggan erika keluar kamar.

"pagi ayah yons, pagi ayah vino" ucap amel

amel memang bukan sosok pendendam dan mudah memaafkan pantas saja dulu amel menginginkan erika hidup dengan tanpa rasa dendam dengan ayahnya.

"pagi, duduk mel er kita makan" ajak vino

amel dan erika duduk di kursi sebrang yons dan vino.

setelah mereka selesai sarapan amel berucap

"ayah sudah siap semua kan?"

yons menganguk

"ayah disana jangan lupa makan" ucap Erika

Amerikano (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang