"ayah..." ucap amel pelan
"biar amel aja ya yang bawa mobil, ayah masih emosi" ucap amel menatap yons yang mengendarai mobil dengan sedikit emosi
"maafkan ayah yons Mel" ucap yons menepikan mobil ke sisi jalan
"maafkan ayah udah misahin kamu sama erika" ucap yons lagi
"gapapa ayah amel mengerti, sekarang ayah pindah ya biar amel yang bawa mobil" ucap amel
yons menganguk lalu membuka setbals dan pintu mobil, amel segera keluar pintu mobil berpindah tempat dengan yons. mobil kembali melaju
"mel, apakah ayah terlalu keras kepada vino?" tanya yons
amel tidak menjawab amel diam.
"amel ga bisa menyimpulakan apapun yah, amel ga tau duduk permasalahannya seperti apa?" ucap amel
amel dan yons memang sudah begitu dekat sama seperti saat di apartemen dulu tanpa perlu menunggu waktu yang lama mereka sudah begitu akrab, amel dan yons kini sudah terlihat seperti anak dan ayah yang sesungguhnya.
"apakah aku salah ingin mewujudkan cita-cita kami bertiga?" tanya yons
"aku cuma ingin membuat papihmu bangga mel, aku merasa aku gagal membuat papihmu bangga selama aku hidup. aku gagal mewujudkan impian kita tentang perusahaan berteknologi canggih, aku gagal menjadi bagian dari perusahaan papih kamu dan vino."
"dan hal ini lah yang aku rasa bisa membuat papihmu bangga dengan aku" ucap yons
"melaksanakan perjodohan yang pernah kita rencanakan dulu, perjodohan di antara anak anak kami bertiga" ucap yons
amel membulatkan mata namun masih bisa menahan emosi dan menstabilkan kendaraan.
"ayah tau ini gila amel, tapi maukan kamu bantu ayah untuk membuat papih kamu bangga? ayah merasa punya beban sendiri kepada papihmu karna terlalu sering ingkar janji" ucap yons
amel masih terdiam
"tapi kalo amel tidak mau, tidak apa apa. ayah memang selalu terobsesi dengan suatu hal dan memaksakan nya tanpa berfikir panjang" ucap yons
"ayah..." ucap amel pelan
"amel ikut baiknya aja gimana" ucap amel
"ayah pasti tau yang terbaik untuk amel, Erika, ayah vino dan diri ayah sendiri" tambah amel
"amel ga akan nolak kalo emang harus menjalani perjodohan itu, amel sudah terbiasa dengan erika, bukan hal yang buruk jika memang ayah ingin menjodohkan kami" ucap amel
"tapi amel gamau kalo sampe harus membuat ayah yons dan ayah vino bertengkar seperti tadi" ucap amel
"papih juga pasti sedih waktu dengar ayah yons memutuskan untuk mengakhiri persahabatan kalian" ucap amel
yons terdiam mengingat sebegitu jahatkah dia hingga berucap seperti itu
"ayah memang sedikit berlebihan tadi, tapi ayah juga tidak akan bisa membiarkan persahabatan kita yang terjalin sejak sekolah dasar harus berakhir seperti ini" ucap yons
"biar ayah pikirkan lagi ya mel, terimaksih sudah memberikan masukan kepada ayah. kamu memang anak yang baik" ucap yons
"sama-sama ayah" ucap amel
....
"kamu kemana aja baru nelvon aku?" suara amel terdengar kencang saat sambungan terlvon baru saja tersambung
tentu saja amel marah besar kepada erika sejak siang tadi amel menunggu smartphonenya berdering dengan nama erika tertera di sana namun hingga malam hari erika tak kunjung menghubungi amel membuat amel berfikir yang tidak-tidak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amerikano (end)
Fanfictiontentang cinta, kopi, dan persahabatan bagiku kamu bagaikan beberapa ml air yang di tumpahkan ke segalas expreso kamu menyeimbangkanku dari hidupku yang begitu pahit. -amel kita bagikan amerikano yang sempurna saat satu dengan yang lainnya menyatu...