tuk tuk tuk...
ketukan pintu kamar terdengar membuat sang punya mau tak mau membukakan pintu...
"sebentar" ucapnya
"nona erika," ucap seorang lelaki tubuh tegap di depan pintu
"iya ada apa pak jon?" tanya erika
"ini kunci mobil, tuan berpesan bahwa mulai sekarang mobil nona erika bisa nona erika kemudikan sendiri, saya di pindah tugaskan menjadi supir pribadi tuan besar mulai hari ini." ucap lelaki itu
"oh baik lah, ayah dimana sekarang?" tanya erika
"tuan besar di kantor tidak ada ursan mendadak katanya" ucap pak jon..
"baik lah, terimakasih pa jon" ucap erika
"sama sama nona" jawab pa jon
erika kembali masuk ke dalam kamar, di hempaskannya tubuh ke atas tempat tidur menatap atap kamar dengan mata lirih...
"bunda... erika rinduu..." ucap erika pelan dan pada akhirnya air mata tidak bisa di bendung kembali, turun dengan deras membasahi pipi manis milik erika...
erika tertidur dengan suasana hati yang bersedih...
siang berganti menjadi malam. erika tebangun dengan kepala sedikit pening.
"aduuh... " gumamnya pelan
"ini sih karna kebanyakan nangiss... " ucap erika memegang sisi kepalanya
"beli sesuatu yang menyegarkan enak nih kayanya" ucap erika bernajak dari tempat tidur ke arah washtafle di dalam kamar mandi, membasuh muka dan menarik jaket di atas nakas sisi tempat tidur.
erika berjalan menyusuri trotoar kota, dia sengaja memilih toserba yang cukup jauh dari rumahnya hanya untuk menikmati hembusan angin malam, erika mengambil sebotol minuman penyegar dan sekotak coklat, setelah erika membayar dia duduk di tempat yang di sediakan toserba untuk duduk. erika meminum sebotol minuman penyegar itu dalam sekali teguk, pusing masih di rasakan erika namun tak seberat awal iya bangun, berangsur-angsur pusing itu menghilang.
erika mengeluarkan smartphone di tangganya dan memainkannya, di buka beberpaa aplikasi media online mengecek pesan masuk dan melihat time line, saat asik mengscrol time line tiba-tiba saja mata Erika menangkap sesuatu yang janggal, bukan dari smartphone di tanggannya tapi dari sebrang jalan tempat duduknya sekarang.
seorang gadis di seret seret paksa oleh seorang gadis yang lain, awalnya erika tidak akan peduli dengan hal itu karna erika bukan tipe orang yang suka ikut campur dengan urusan orang lain tapi saat dirasa dia mengenal sosok yang di tarik paksa itu segera Erika berdiri dan mengejar..
"stop ada apa ini?" tanya erika saat berdiri di samping gadis yang di tarik pasa itu
"erika tolong aku, aku gamau ikut indy" jawab gadis yang di tarik paksa itu ternyata itu adalah amel yang di tarik paksa indy
"ini bukan urusan kamu erika, pergi saja. ini urusan aku dengan amel" seru indy ketus
erika merasa ada yang berubah dari indy tindakannya tatapannya dan perlakuannya bukan indy yang Erika kenal.
selama sebulan Erika sekolah di tempat dia dan amel sekolah lambat laun erika tau ada apa dengan indy, erika kini tau indy suka memaksa amel dan mejadikan amel pelampiasan indy. dan itu yang sedang indy lakukan sekarang.
"indy stop, jangan memaksa. amel ga mau ikut kamu" ucap erika menahan tangan indy yang menarik tangan amel
"sudah aku bilang bukan urusanmu" ucap indy sambil mendorong erika hingga terjatuh
KAMU SEDANG MEMBACA
Amerikano (end)
Fanfictiontentang cinta, kopi, dan persahabatan bagiku kamu bagaikan beberapa ml air yang di tumpahkan ke segalas expreso kamu menyeimbangkanku dari hidupku yang begitu pahit. -amel kita bagikan amerikano yang sempurna saat satu dengan yang lainnya menyatu...