29

484 90 25
                                    

"erika bangun dulu buruan" ucap amel mengoyang goyang tubuh erika

"ennngghhh..." erika mengerkan tubuhnya namun tanpa membuka mata

"erika bangun" ucap amel

"enngghh apa sih masih pagi" ucap erika membuka sedikit matanya

"loh ko ada kamu disini?" tanya erika

sudah hampir sebulan amel dan erika berpisah amel tinggal dirumah yons dan erika tinggal di rumahnya sendiri.

"buruan bangun" ucap amel tanpa menjawab pertanyaan erika

"ada apa mah?" tanya erika

"hari ini kita jalan jalan temenin aku ya" pinta amel

"ko tumben, bukannya kamu ga boleh pergi sama ayah yons?" tanya erika

"boleh koo yuu temenin aku," ucap amel

"yaudah ayo, emang mau jalan jalan kemana? aku temenin. tapi mandi dulu yaa" ucap erika beranjak dari tidurnya dan berdiri di samping erika

"iya aku tunggu di sini yaa, jangan lama lama mandinya aku kangen" ucap amel menarik tangan erika dan kecupan lembut mendarat di pipi erika.

erika menatap amel dan ikut tersenyum

"iya aku ga akan lama-lama tunggu ya" ucap erika berjalan ke arah kamar mandi.

tubuh erika sudah hilang masuk ke dalam kamar mandi, amel menjatuhkan tubuhnya ke atas tempat tidur. setetes air mata menetes bigitu saja dari mata amel.

"mengapa sesakit ini" ucap amel menekan dadanya sendiri

dua hari yang lalu vino yons dan amel  bertemu tanpa mengajak erika. vino berniat melepaskan perusahaan milik keluarga amel kepada amel. perdebatan hebat kembali terjadi di antara vino dan yons.

Flashback

"kamu tidak bisa seenaknya saja seperti itu vino" ucap yons sedikit emosi

amel, vino dan yons sedang berada di ruang kerja vino di kantor pusat.

"amel sudah dewasa sekarang dan amel sudah waktunya memegang kembali perusahaan" ucap vino

"kamu kira amel sudah punya bekal apa vin? dia baru saja menyelesaikan jenjang masa SMAnya bahkan hasil ujian nya pun belum keluar" ucap yons emosi

"apa yang kamu fikirkan sebenarnya vino?" tanya yons

vino terdiam vino melirik amel lalu kembali menatap yons

"jika kamu memang marah sama aku karna pertengkaran kita kemarin kamu marah saja sama aku. jangan bawa-bawa amel yang gatau apa-apa" ucap yons

"lebih baik aku mengakhiri semua ini sebelum semua terlambat" ucap vino

amel menatap vino, seakan tidak percaya dengan apa yang vino ucapkan tadi.

"stop! apa maksudmu vino?" tanya yons

"aku tidak akan pernah membiarkan anakku menikahi amel" ucap vino

mata amel memanas dan setetes air mata mengalir dari matanya

"lebih baik kita akhiri persahabatan kita daripada aku harus melawan takdir anak semata wayangku." ucap vino

"kamu egois vino! kamu yang memulai semuanya ini. membiarkan mereka saling berkegantungan satu dengan yang lain. membuat mereka sulit untuk di pisahkan tapi pada akhirnya kamu malah membuat mereka terluka." ucap yons

Amerikano (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang