33

557 85 28
                                    

"amell...!!!" teriak erika lebih keras lagi dengan air mata kian mengalir di matanya

"dimana kamu mel, please jangan tinggalin aku" ucap erika terduduk lemas di tanah yang erika pijak

"mell..." ucap erika menekan dadanya yang begitu sakit, rasa sakit saat erika harus kehilangan sang bunda kembali erika rasakan

kenangan kehilangan sosok bunda hadir dalam benaknya membuat erika kembali berucap.

"mengapa kembali aku rasakan kehilangan orang yang begitu berharga hiks..." erika kembali menangis

"kenapa sesakit ini hiks" ucap erika menekan dadanya

dalam pikiran erika kini amel sudah menghilang di gengam erat senter di tanggan erika mencoba menstransfer rasa sakit yang erika rasakan.

"erika!!" ucap amel sambil berlari perlahan menyusuri jalanan setapak, vino dan yons tertinggal di belakang amel

amel terus berjalan cepat, tidak memperdulikan susasana gelap dan mencekam di sekelilingnya sekarang yang amel mau hanya erika.

"erikaaa...." amel kembali memanggil erika

erika tersadar ada seseorang memanggil namanya dengan keras membuat erika segera berdiri dari duduknya.

"amel...." teriak erika mengelegar

"erika..." teriakan itu kembali terdengar oleh erika dan membuat erika segera berlari ke arah suara

"amel...." ucap erika masih mencoba mencari pertanda suara seseorang itu yang erika tau itu adalah suara amel

"erikaaa...." jawab amel kini mata amel ikut menyusuri gelapnya hutan pinus itu

secercah cahaya senter membuat amel yakin itu adalah erika, amel berlari sambil memangil nama erika

"erika...." ucap amel

"ameell...." ucap erika saat sadar suara itu berada di hadapannya dan mengarah kan senter itu ke arah amel

erika berlari ke arah amel, amel juga ikut berlari saat menyadari sosok itu adalah erika...

"hug" erika memeluk tubuh amel posesif

erika mengangis sendu di pelukan amel. namun emosi kembali erika rasakan, erika melepas pelukan di tubuh amel

"kamu dari mana!" tanya erika membentak amel

amel terdiam sejenak.

"kamu mau ninggalin aku?! hah! jawab!" ucap erika emosinya tidak stabil

amel hanya menunduk

"aku sudah tau semuanya, ini.... aku tau dari sini!" ucap erika emosi sambil mengangkat smartphone amel di tangan erika

amel menatap benda di tanggan erika matanya membulat.

"aku bisa jelasin er, dengerin dulu penjelasan aku. ijinkan aku buat menjelaskannya dulu" ucap amel

"aku ga nyangka mel... kamu mau meninggalakan aku?! kamu kira aku masih main main?! aku udah ngajak kamu nikah 2 kali amel, tapi kenapa kamu berfikir untuk meninggalkan aku?!" tanya Erika

"dengerin dulu penjelasan aku erika" ucap amel

"apa? kenapa? apa karna ayah vino? tasya benar mel! aku lebih memilih untuk kabur sama kamu daripada harus kehilangan lagi orang yang aku sayangi!" bentak erika membuat amel kembali menunduk dan air mata kembali menetes di matanya

"dengerin aku dulu..." ucap amel lirih

"amel...! aku kecewa!" ucap erika

amel membulatkan mata dan kembali menatap mata erika walau dalam gelap amel bisa melihat sorot mata erika sarat akan kekecewaan

Amerikano (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang