22

596 103 27
                                    

sore itu matahari terik erika masih betah duduk di meja kedai paforitnya dengan sebuah novel di tanggannya dan amel sibuk dengan pekerjaan meracik minuman, kedai cukup ramai hampir semua kursi terisi dan tandanya amel harus lebih fokus dalam bekerja. suasana sore itu cukup panas terik matahari masih menyindari bumi cahaya oranye dan awan biru menambah kadar keindahan cuaca hari itu.

amel berjalan pelan ke meja samping erika mata erika tiba tiba teralih melihat amel yang sedang menaruh pesanan di meja sebelah saat amel berbalik mata mereka bertemu amel tersenyum dan mengedipkan mata ke arah erika, erika membalas senyuman dan kedipan itu dengan hal yang sama.

"hadeuh udah mau 5 bulan jalan masih aja anget kek baru pacaran" ucap tasya menggoda amel yang kini mulai kembali sibuk meracik minuman di meja barista

"dia selalu buat aku jatuh cinta sya," ucap amel tersenyum

"syukurlah kalo kamu bahagia sama keadaan kamu sekarang mel" ucap tasya masih sibuk memindahkan segitiga segitiga kue cheese cake dari dalam loyang ke dalam etalase kue

"iya, sya doain aja yaa kita ga akan berubah semoga semakin baik ke depannya" ucap amel

"amin..." jawab tasya

"oh iya mel lupa" ucap tasya dirinya sudah berbalik badan menatap amel dan bersandar pada meja kasir

"hmm? apa yang lupa?" tanya amel

"kemarin-kemarin waktu kamu libur ada yang nanyain kamu" ucap tasya

"siapa? datang ke kedai?" tanya amel

"iya, dia datang kesini sendirian memesan kopi dan kue" ucap tasya

"aduuh... siapa yaa namanya, aku lupa" tambah tasya lagi

"kebiasaan deh, cepet lupa" ucap amel  tanggannya masih sibuk membuat minuman dingin

"siapa ya? nino? tino? atau vino? hmmm" monolog tasya Bertanya pada diri sendiri

amel hanya tersenyum sambil menggelengkan kepala

"aaahh... aku inget, " ucap tasya

"vinoo... namanya om vino" ucap tasya

"siapa deh aku ga kenal" ucap amel

"pamanmu bukan vino?" tanya tasya

"bukan pamanku bernama willy " ucap amel

"hmmm padahal ganteng loh si omnya dan aku kaya familiar gitu sama mukanya" ucap tasya

"masa sih? kamu salah orang kali, atau mirip sama artis artis di televisi" ucap amel berdiri di samping tasya mengambil napan dan menaruh pesanan minuman dingin itu

"nga koo aku ga salah..." ucap tasya

tiba-tiba saja

"ehem, kak tasya, amel. aku titip dulu yang di meja ya pengin ke toilet" ucap erika membuat tasya mengalihkan wajah dan melihat erika yang berdiri di depan meja kasir,

"eh, erikaa..." ucap tasya

"okey okey... di jagain koo" ucap tasya

kini amel sedang sibuk di etalase kue mengambil kegitiga kue brownise di dalan etalase, erika menjongkok dan menjulurkan lidah ke arah amel, amel hanya tersenyum dan membalas menjulurkan lidah ke arah erika, erika tersenyum sebelum pergi dari hadapan amel

"tuh kan liat kelakuan dia? lucu kan?" tanya amel menaruh sepiring kue di atas napan

"iya lucu" jawab tasya

"siapa yang ga gemes dan sayang coba kalo di gituin" ucap amel

"haha iya deh iya, yang lagi bucin mah bebas deh bebas... buta cintaa..." ucap tasya

Amerikano (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang