23

568 86 17
                                    

sedikit panjang dan sedikit belibet kalo pusing minum obat yaa, hehe

......

"amel silahkan duduk" ucap dokter yons menarik bangku kosong di samping erika

erika duduk di kursi sisi kiri dengan ayah vino duduk di depan erika sedangkan amel duduk di sisi kanan dengan dokter yons yang duduk di hadapan amel,

amel menatap erika sekilas matanya seolah bertanya ada apa ini, erika yang seolah memiliki telepati hanya mengeleng tidak mengerti dengan keadaan ini.

"amel, erika" ucap dokter yons

amel dan erika sama sama segera melihat ke arah dokter yons

"ini kebetulan yang benar benar tidak di sengaja," ucap doktet yons

"amel, kamu ingat waktu kemarin erika sakit dokter pernah bilang dokter begitu familiar dengan wajah kamu?" tanya dokter yons

amel mengangguk

"ya dokter amel ingat," ucap amel

"dan ya dokter ga salah amel, setelah hari itu dokter kembali bertemu dengan ayah erika," ucap dokter

"erika tau? ayahmu benar benar merindukan kamu, dokter sudah mengkode kamu tapi kenapa kamu tidak peka?" tanya doktet yons pada erika

amel menyenggol paha erika, erika melirik amel sekilas matanya seolah berkata tuhkan apa aku bilang

"aku, aku peka dokter, tapi sekolah mulai sibuk" ucap erika mengalihkan pandangan dari mata amel ke arah dokter yons

"ayah minta maaf erika, dengan keadaan ini biar ayah jelaskan semua kesalahpahaman ini ya, biar kamu tidak membenci ayah" ucap vino

"berhubung ada amel disini biar ayah jelaskan kepada kalian berdua, benar benar sebuah kebetulan yang begitu mengejutkan. ternyata kalian sudah saling mengenal dan sedekat ini, maafkan ayah mungkin karna ayah yang terlalu sibuk jadi ayah tidak memperhatikan gadis semata wayang ayah" ucap vino

amel bingung dengan apa yang terjadi kenapa bisa menjadi sebuah kebetulan, siapa vino ini? amel tidak mengerti.

"amel, mungkin kamu tidak mengenal saya. ya karna kita tidak pernah saling bertatap muka, tapi aku dan yons adalah sahabat kecil papihmu. mario gonaveva natalio purnomosari gunawan" ucap vino

amel tercekat pelan sudah lama amel tidak mendengar orang menyebut nama lengkap sang papih, hanya orang orang terdekat lah yang tau dan hafal nama lengkap sang papih

"aku, Vino Attalah ebisawa dan dia yons aprilliano adalah sahabat sejak kecil papihmu" ucap vino

"sudah hampir 6 bulan saya mencari keberadaan kamu amel,"

"kamu ingat amel? perusahaan kamu yang di rebut paksa oleh paman kamu saat kamu masih kecil dan kebahagiaan mu direngut paksa oleh dirinya? maaf aku mengetahui hal ini benar-benar terlambat maaf juga hingga harus membuat kamu menderita cukup lama amel. " ucap vino

erika mengerutkan kening bingung dengan apa yang terjadi begitu juga dengan amel

"semua ini karna aku yang baru bisa menerima kepergian shani, semua ini karna aku yang baru ingin mengusut tuntas kecelakaan shani" ucap vino

"baru setahun ini aku tau bahwa shani bukan hanya meninggal karna kecelakaan tapi karna sebuah pembunuhan berencana" ucap vino menunduk

erika tau sang ayah masih benar benar mencintai sang bunda rasa sakit yang ayahnya rasakan kini bisa di rasakan oleh erika karna erika juga baru tau jika sang bunda ternyata korban pembunuhan berencana.

Amerikano (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang