"kamu lihat sekarang vino?" tanya yons
"mereka sudah saling mencinta" ucap yons lagi
vino hanya diam sambil melihat anak semata wayangnya dan anak dari sahabat karibnya sedang saling menautkan bibir satu dengan yang lain.
"apa kamu tega memisahkan mereka?" tanya yons.
"apa kamu tega melihat amel yang sejak umur 12 tahun sudah kehilangan kedua orang tuanya kembali merasakan hidup yang berat?" tanya yons
"dia anak sahabat kita vino, dia anak mario. mario yang selalu rela mati untuk kesuksesan kita, kamu lupa itu vino?" tanya yons
"sudah berapa kali kamu melihat amel menangis hari ini? jujur aku yang hanya ayah anggkatnya saja sudah merasa tersayat apa lagi mario dan okta, mereka sedang kesakitan disana karna melihat anaknya terus terusan bersedih karna ulah orang yang mereka sudah angap seperti keluarga mereka sendiri." ucap yons
"jangan menjadi bajingan seperti willy vin, buatlah mario dan okta bahagia disurga sekarang. aku yakin shanipun sama, shani akan marah besar jika lagi-lagi kamu membuat erika bersedih dan kembali ke dalam keterpurukan. kamu ingat vino? amel lah yang membuat hari hari erika kembali berwarna dan ceria adanya amel adalah kebahagiaan untuk erika apa kamu tega merengut kembali kebahagiaan erika?" tanya yons
vino mengeleng.
"aku tidak akan pernah mau mengecewakan kembali anak aku yons" ucap vino
"cukup, cukup 3 tahun masa kelam itu saja yang membuat anakku kecewa, jangan ada hal lain lagi " ucap vino
"aku harus apa yons sekarang? aku terlanjur membuat amel menderita" ucap vino
"izinkan mereka melanjutkan kisah cinta mereka vino. restui mereka" ucap yons
"tapi..."
"semua sudah tidak tabu lagi di mata dunia yons, bahkan di dalam keluargamu saja ada kan yang seperti ini? jangan salahkan erika. gen itu sudah mendarah daging di keluarga shani yang piur keturunan jepang" ucap yons
"aku takut mengecewakan shani" ucap vino pelan
"aku tau shani seperti apa, harusnya kamu pun tau itu vin" ucap yons
"shani adalah orang yang benar benar mengerti dengan hal ini, pasti shanipun tidak melarang mereka bersama. erika dan amel sudah meminta izin kepada shani ini buktinya" ucap yons memberikan secarik potret pada vino potret erika dan amel di pusaran shani.
"jangan takut vin, ada aku yang akan ikut membimbing mereka" ucap yons
"lalu jika aku sekarang sudah merestui hubungan mereka, aku harus apa yons?" tanya vino
yons tersenyum
"kita awasi saja dulu mereka hingga besok pagi, aku punya ide" ucap yons
.....
malam penuh dengan bintang, api unggun sudah di nyalakan oleh amel, suasana kian menghangat karna ada erika yang duduk di sisi amel dengan begitu dekat, kini erika dan amel sudah duduk di atas tikar kemah di samping api unggun dahan pohon besar yang tadi mereka duduki kini sudah beralih pungsi menjadi sandaran. erika tersenyum saat melihat amel, wajahnya kian cantik saat di balut dengan banie head.
"cantik" gumam erika pelan
amel yang masih sibuk dengan segelas minuman hangat itu tak memeperdulikan ucapan pelan erika, erika yang kian gemas malah mencium pipi amel pelan, amel melirik erika dan tersenyum.
"kenapa senyum senyum?" tanya amel
"kamu cantik maah" ucap erika
"terus kalo aku cantik kenapa? jwb?" tanya amel
KAMU SEDANG MEMBACA
Amerikano (end)
Fanfictiontentang cinta, kopi, dan persahabatan bagiku kamu bagaikan beberapa ml air yang di tumpahkan ke segalas expreso kamu menyeimbangkanku dari hidupku yang begitu pahit. -amel kita bagikan amerikano yang sempurna saat satu dengan yang lainnya menyatu...