maaf baru up karna banyak tugas yang udah mendekati masa-masa deadline.
.......
"selamat malam nona amel" ucap bibi saat amel dan erika baru saja masuk ke dalam rumah
"kamar nona sudah bibi bereskan biar bibi bantu bawa kopernya" ucap bibi
amel yang sedang mengeret koper merengutkan dahi lalu melirik erika.
"kamar aku?" tanya amel
"iya kamar kita pisah" ucap erika
"ko gitu, kita kan udah biasa di satu kamar er" ucap amel
"tuan besar ingin nona memiliki kamar sendiri di rumah ini agar lebih leluasa nona" ucap bibi
"engg, kayanya gausah deh bii, amel satu kamar sama erika aja udah biasa udah nyaman juga" ucap amel
"yaudah gapapa bii biar nanti erika yang bilang sama ayah yaa" ucap erika
"yasudah kalo begitu biar bibi yang bawa koper nya" ucap bibi
"nga usah bii, ngerepotin hehe kaya kesiapa aja amel kan udah biasa bii" ucap amel
"tapi nona, ini perintah tuan" ucap bibi
"nga usah bibi, bibi kembali bekerja aja ya, amel ga papa koo. makasih ya bii" ucap amel
"iya udah bi, bibi istirahat aja ya, erika ke atas dulu" ucap erika
bibi hanya menganguk dan erika dan amel mulai berjalan ke lantai dua.
"er, kenapa kita harus pisah kamar?" tanya amel
"mungkin biar kamu bisa leluasa" ucap erika
"lagian kan ayah gatau hubungan kita, dan ayah niatnya baik kali biar kamu punya privasi" tambah erika
"baju kamu mau di taro di lemari aku atau di lemari kamar kamu?" tanya erika
"di koper dulu aja er" ucap amel
"okey deh" ucap erika kini sudah tiduran di atas tempat tidur menyalakan televisi
amel berjalan mendekat ke arah erika lalu menaruh diri di samping erika,erika paham tanggannya menjulur membuat amel berpindah menidurkan diri menaruh kepala di lenggan atas erika, kini posisi amel dan erika begitu dekat
"i love you" ucap amel membuat erika tersenyum dan menatap mata amel
"tumben, ada apa?" tanya erika
"jawab dulu, ko malah nanya sih. ga cinta ya sama aku?" tanya amel manyun
"i love you to sayang... kenapa sih ko tiba tiba?" tanya erika tersenyum ke arah amel
"gapapa pengen aja hehe" ucap amel menaruh tanggan di atas perut Erika
erika terkekeh pelan matanya kembali fokus ke televisi besar di hadapan mereka tangan erika memijit remot mencari acara tv yang ingin dia tonton
"er," ucap amel
"iya sayang?" tanya erika
"kalo ayah tau hubungan kita gimana?" tanya amel
"aku juga gatau, tapi aku bakal berusaha biar hubungan kita ga selesai gitu aja" ucap Erika
"kalo ayah tau terus minta kita untuk putus gimana?" tanya amel
"aku gamau itu terjadi, aku mau berusaha dulu. kamu cinta aku kan mel?" tanya erika
"kalo aku ga cinta sama kamu aku gaakan khawatir kaya gini" ucap amel
KAMU SEDANG MEMBACA
Amerikano (end)
Fanfictiontentang cinta, kopi, dan persahabatan bagiku kamu bagaikan beberapa ml air yang di tumpahkan ke segalas expreso kamu menyeimbangkanku dari hidupku yang begitu pahit. -amel kita bagikan amerikano yang sempurna saat satu dengan yang lainnya menyatu...