15

825 102 4
                                    

Seoul kembali di landa hujan ringan sama seperti pekan lalu. Setelah cuaca panas yang sebelumnya menyengat tanpa ampun membakar ari manusia. Siang menuju sore ini, rintik hujan membawa kehangatan tersendiri bagi semua yang berbahagia menyambutnya. Langit yang semula gelap sedikit demi sedikit mulai menampakkan kapas putihnya, meski derai air tak kunjung menghentikan lajunya.

Hari ini, lima belas menit menuju pukul dua siang. Dan bukanlah suatu jadwal rutin baginya untuk beristirahat. Setiap waktu, jika ia lelah ia bisa memejamkan kedua indranya di atas kasur atau di dalam pelukan favoritnya. Akan tetapi, cover barunya belum cukup mampu untuk membawanya ke alam mimpi. Jaemin meringik di gendongan ibunya.

“ Eo, Eomma tahu kau mengantuk sayang “

Belaian lembut terus menerus Seohyun lakukan. Tidak ingin memaksa Jaemin lebih kejam. Berawal dari susu coklatnya yang terlambat dua menit, Jaemin pun merajuk kemudian. Mencari sosok lain, yang Seohyun yakin pekerjaannya belum mampu di tinggalkan.

“ Appa~~ “

“ Sebentar lagi sayang “

Seohyun membawa Jaemin menilik keadaan di luar. Mengelabuhi, meski tidak yakin Jaemin akan percaya. Meyakinkan buah hatinya jika sang ayah akan datang jika Jaemin menuruti permintaanya.

“ Annia~~ “

“ Sayang _ “

Seohyun hampir saja kehilangan kesabaran. Sebelum melihat genangan bening itu telah tertahan di pelupuk netra indahnya. Seohyun akan sangat merasa bersalah jika tetesan itu turun semakin deras. Bukan hal yang patut di salahkan jika seorang anak merindukan ayahnya. Dan bukan pertama kali Seohyun mengalaminya.

Ketika waktu tak henti menguasai keadaan. Langit pun seolah enggan untuk segera menuntaskan pekerjaannya. Di tambah pekikan petir menggelegar yang mengiringi sosok itu datang. Jaemin semakin gelisah ketakutan dalam gendongan ibunya yang kini berlindung di sofa.

“ Appa pulang~~ “

“ Hiks_ “

“ Oppa, kau datang “

Tibanya Kyuhyun di sana mengundang senyum kecil terukir di bibir Seohyun. Tidak menampik apabila Jaemin akan segera merasa lebih baik setelah ini. Training panjang dan balutan kaos hitamnya menjadi pemandangan yang di sukai Seohyun. Kyuhyun mendekat, menghampiri Jaemin serta merta Seohyun dan memberi mereka kecup hangatnya.

“ Gwenchana ? “

Seohyun menggeleng memberi balasan. Mengambil botol susu yang tadi tak tersentuh dan mencoba memberikannya pada Jaemin .

“ Lihat, Appa sudah pulang sayang “ bujuk Seohyun dengan nada ceria.

Di sisi Seohyun pria itu tersenyum. Mengambil alih jagoan kecilnya dan tidak kurang dari setengah jam, nafas teratur itu kini terlihat menggemaskan.

“ Hampir saja kesabaranku hilang “

“ Wae ? “

Seohyun duduk lega di sisi Kyuhyun, membuang nafas lelah sembari hati hati mengambil botol susu dari Jaemin. Tanpa penjelasan pria itu sudah pasti tahu dengan apa yang terjadi. Rinai hujan memang menyenangkan, tak kalah pula dengan rajukan di tengah siang. Selalu memberi kesan dan pengalaman. Berpuluh kali lelahnya tidak sebanding dengan beribu ribu bahagianya menjadi orang tua. Seohyun serta Kyuhyun pun tak luput untuk merasakannya.

😊😊😊

Maaf ini cerita waktu Jaemin masih sendirian hehe !! Jisungnya belum ada.. 😊

cho's family Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang