Hari itu mentari tersenyum ramah. Meninggalkan hangat sinarnya yang menerangi bumi. Peluh tak jadi masalah, karena dua cup es krim membunuh panas yang menyerang.'' Hyung disimpan dulu '' lembut sarat akan perintah. Fokus pada si sulung yang sibuk dengan telepon genggam. Seohyun menegur, tidak ingin membuang waktunya tidak berguna.
'' Maaf Eomma ''
Lalu lalang kendaraan menjadi pemandangan. Pekik antusiasnya sering membuat si sulung mendebatnya. Jisung berseru, ketika jahil Jaemin mencolek es krim miliknya.
'' Hyuuuung ''
'' Ssst, jangan bertengkar ''
Meski berisik, beberapa orang yang melihatnya justru dibuat gemas. Kakak beradik dengan noda es krim di wajah masing-masing. Seohyun mengusapnya hati-hati.
'' Sudah ya, nanti kotor semua, Hyung jangan memulai, mengerti !! ''
Jaemin mengalah, mencari aman sebelum ibunya benar benar akan bicara seperlunya saja padanya.
Matahari mulai terik ketika mereka sampai di kediaman tuan Choi. Ramah sambutnya membuat Jisung malu malu bersembunyi dibalik tubuh Jaemin.
'' Ayo masuk, mau lihat adik bayi kan ?? ''
'' Eonni selamat datang, mari silahkan masuk ''
Wangi khas menyeruak ketika mereka sampai di kamar yang ditunjukkan. Keranjang khusus terletak di tengah, dengan banyak benda khas anak-anak disekeliling nya.
'' Cantik sekali, ''
'' Eomma, kecil '' celetuk Jisung dengan raut wajah penasaran.
'' Jisung juga seperti adik bayi dulu, kecil sekali '' balas Seohyun menimang si bayi.
'' Di mana paman Choi ??'' kali ini Jaemin bertanya.
'' Paman sedang ke supermarket sayang, kalian ingin sesuatu ?? ''
'' Jelly '' Jisung menjawab cepat. Hampir saja membuat satu jitakan mendarat di kepalanya jika Sojung tak mencegah Jaemin.
'' Bibi biarkan saja dia ''
'' Hei, tidak boleh begitu ''
'' Maafkan mereka ya '' Seohyun merasa tidak enak.
'' Tidak perlu minta maaf Eonni, mereka justru menggemaskan sekali '' pandangan Sojung beralih pada dua makhluk di sudut yang kini sibuk dengan lego setelah puas memandangi adik bayi. Jaemin dan Jisung cukup tenang. Tidak ada berisik yang mengganggu.
Cukup banyak yang mereka lakukan, termasuk bermain dengan paman Minho. Makan siang bersama dan harus berpamitan karena hari mulai sore. Jisung tampak mengantuk. Meminta Seohyun untuk menggendongnya.
'' Terima kasih banyak Eonni ''
'' Maaf bila merepotkan kalian, Hyung ayo ucapkan salam ''
'' Terima kasih Paman, Bibi ''
'' Sama sama tampan, besok main lagi ya '' Minho mengusak surai Jaemin.
Mereka berbalas senyum, sebelum Seohyun dan dua putranya hilang masuk ke dalam mobil. Seohyun sebentar beralih pada Jaemin, sementara satu tangannya memeluk Jisung yang sudah jatuh tertidur.
" Hyung lelah ?? "
" Sedikit "
" Tidur nak, nanti Eomma bangunkan "
" Tapi bagaimana dengan…"
" Nanti Appa yang belikan ya !! "
" Eum "
Mobil berjalan tenang. Melaju hati hati di bawah langit yang menakjubkan. Indah, seperti garis yang terukir di wajah ayunya. Membelai kedua malaikatnya yang terlelap. Seohyun merasa bahagia tak terhingga. Berterima kasih kepada Tuhan atas karunia-Nya.
" Yoboseyo Oppa, bisa tolong belikan pesanan Jaem Hyung, hihi keduanya tertidur Oppa maaf "
😊😊😊
Halo semua... ada yang rindu ??
Maaf sudah lama sekali. 😭 🙏 Semoga masih ada yang ingat ya..