Cho Kyuhyun menyukai aroma di pagi hari. Beberapa baris kalimat menjadi santapan hangat selain secawan teh yang masih mengepul panas. Kegiatannya terasa menyenangkan, sebelum sebuah interupsi memerintahnya dari sudut lain.
“ Oppa, bisakah bangunkan anak anak ? “
Seorang wanita dengan apron hijau muda terlihat sibuk mencuci beberapa helai daun di sana.
Kyuhyun sedikit menghela nafas, sebelum akhirnya pria itu bangkit juga. Senyuman dari ibunya anak anak menjadi imbalannya pagi ini.
Tidak ada gedoran pintu atau berisik alat dapur yang terdengar. Cho Kyuhyun justru berhati hati. Memaksa kakinya untuk tetap stabil mengambil langkah dengan tenang.
Pagi hari yang cerah, secerah senyum Kyuhyun yang otomatis tercipta begitu saja. Lembut belainya berganti kepada si sulung, memberi kecup manis di atas pelipis anak itu yang tertutup surai kecoklatan.
Senyum Kyuhyun kian melebar ketika ia mengingat kejadian semalam. Pertengkaran keduanya yang memperebutkan pelukan ibu mereka. Alhasil semua berakhir dengan Seohyun yang harus memperpanjang jangkauannya demi si sulung yang tidak mau mengalah.
“ Oppa kenapa lama sekali, mereka harus bangun “
“ Ssstt… kau melihatnya ?? “
Seohyun akan mencetaknya besok. Ia berjanji. Pose manis di mana dua malaikat perusuhnya berbagi anak ayam milik si sulung. Sangat manis, saling memeluk satu sama lain seolah tidak ada yang terjadi sebelumnya. Seohyun tak luput ikut terkekeh. Mereka benar benar menggemaskan.
“ Jaemin Hyung ada latihan pagi ini “ Seohyun mengingatkan.
“ Biarkan saja, aku tidak mau mereka bangun dengan terpaksa “
Kyuhyun benar benar tidak ingin kehilangan moment semanis permen coklat tersebut. Di mana tidak ada kerusuhan dan saling berteriak di antara keduanya. Dunia terasa damai menenangkan.
“ Aku tinggal dulu kalau begitu “ pamit Seohyun kemudian.
Kyuhyun mengangguk. Tubuhnya yang besar justru kembali ikut berbaring di sisi dua jagoannya. Kyuhyun ingin menikmati menitnya yang tenang sebelum kerusuhan akan muncul kembali setelah mereka bangun.
😊😊😊
