50

522 95 5
                                    


Kyuhyun segera berlari membuka pintu. Suara yang tidak asing di telinganya membuat ia harus meninggalkan pisau dapur terlebih dahulu.

“ Omo, Jisungi ? “

Jisung masih menangis keras ketika sudah berpindah ke gendongan Kyuhyun. Di belakang Donghyuk ada In Jun yang membawa sepeda Jisung. 

“ Terima kasih anak anak, ayo masuk dulu “

“ Terima kasih paman, kami harus pamit, kami masih ada pelajaran tambahan “ tolak In Jun dengan sopan.

Sangat beruntung, mereka tanpa sengaja melintas di sana. Donghyuk dan In Jun sedang pergi mencari makanan tambahan. Donghyuk cepat berlari ketika tangisan Jisung mulai terdengar. Donghyuk menahan tawa sekaligus kasihan. Wajah Jisung yang penuh lumpur membuat anak itu terlihat lucu.

“ Aigoo, kenapa bisa seperti ini ? “

Kyuhyun menempel plester di lengan dan lutut Jisung. Sebotol susu hangat tersedia pula. Bibi undur diri setelahnya, ingin melanjutkan pekerjaan Kyuhyun yang belum terselesaikan.

Mereka bertahan di ruang tengah. Jisung mulai tenang, meminum susunya di pangkuan Kyuhyun. Meski sesekali meringik kecil karena sakitnya yang masih berdenyut. Kyuhyun meniupnya perlahan, berharap mampu menyamarkan rasa sakitnya. 

Kronologi yang Kyuhyun dengar Jisung tidak memperhatikan jalan. Si Bungsu ingin menjadi yang tercepat, namun apa yang terjadi justru tidak sesuai harapan. Sepedanya tidak berjalan sesuai lintasan, dan justru berbelok ke arah kolam kecil yang penuh ikan. 

Kyuhyun juga tertawa mendengar ceritanya. Tidak heran apabila dua teman Jaemin tampak menahan sesuatu ketika mengantar Jisung.  

“ Besok dengan Jaemin Hyung ya !! “ nasehat Kyuhyun di angguki pelan oleh Jisung. Mata anak itu tampak sayu karena mengantuk. Kyuhyun yang mengerti segera meninabobokan Jisung tanpa ingin berpindah ke tempat tidur.

😊 😊 😊

cho's family Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang