44

569 81 7
                                    


Ketika Jaemin harus merelakan coklat kesayanganya terbagi.

Tentu tidak boleh. Coklat istimewa dari pemberian seseorang. Bukan tanpa alasan, sejujurnya Jaemin masih ingin menyimpan batangan manis tersebut sampai pada waktu yang belum ia tentukan. Tidak seorang pun yang boleh memakannya, hingga saat itu tiba. Jaemin benar cemberut sekarang.

" Ini untuk Hyung"

Jaemin meliriknya tidak suka. Ia hampir menangis melihat coklatnya sudah meleleh di mulutnya yang cerewet. Jaemin bahkan nyaris mengambil plastik besar milik Bibi dan menculik si " perusuh" guna membuangnya ke sungai Han.

" Jaemin hyung..!!"

" Eomma, untuk kali ini bisakah aku egois??" Jaemin membalas, kemudian pamit undur diri. Menyisakan Sang Ibu yang melihatnya penuh perasaan yang bercampur aduk. Perhatiannya turut tersita pada si bungsu yang tengah melihat kepergian kakaknya. Netranya yang kecil tersirat ketidakrelaan yang cukup jelas.

" Eomma…"

" Kemari sayang.."

Dekap hangat yang selalu menjadi kesukaan Jaemin dan Jisung. Kecup lembutnya mendarat tulus dengan kasih yang melimpah. Seohyun sungguh menyayangi keduanya tanpa berbeda. Mereka adalah hidup Seohyun. Permata yang sangat berharga untuknya. Tidak ada seorang pun yang boleh mengambilnya.

" Ini untukmu…!!"

Jaemin melihatnya sedikit ragu. Satu batang coklat tergenggam manis di sana.

" Terima kasih telah menolong Bubu"

Senyum yang begitu manis. Tersemat begitu cantik pada wajahnya yang berseri.

Jaemin kembali menghela nafas. Mengingat peristiwa hari lalu ketika ia harus pulang dengan berantakan dan pakaian penuh kotoran. Saat itu ia teringat Lulu, bagaimana jika Lulu yang mengalaminya. Jisung pasti akan menangisinya seharian.

Jaemin termenung melihat langit langit.

Tidak hanya si anak anjing, akan tetapi…

Si gadis kecil dengan dua bulatan rambut di atas kepalanya. Dia tampak manis, dengan dress selutut biru laut yang terpasang pas di tubuhnya. Ia berterima kasih begitu banyak pada Jaemin_sangat banyak. Hingga membuat Jaemin tidak mudah untuk melupakannya.

😊 😊 😊

cho's family Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang