56

451 84 7
                                    


" Tidaaak mauuu "

" Oh.. Ok.. Ok hyung akan pulang sekarang, jangan menangis dan mencari hyung "

" Mengerti hyung " balasnya santai tanpa menatap Jaemin yang melihat bocah itu kesal.

Jaemin memutar tubuhnya, berjalan beberapa langkah sebelum memastikan bocah keras kepala disana melanjutkan perjalanannya sendirian.

Jisung melangkah pasti tanpa seorang teman. Tas semangka mini yang bergerak gerak karena lompatan terlihat lucu. Belum mulutnya yang tidak bisa berhenti mengoceh, membuat Jaemin merengut sebal.

Bukan tanpa alasan, melihat situasi dan kondisi, justru membuat Jaemin tampak aneh. Bocah itu hampir mirip dengan seorang kriminal.

Jaemin cepat menunduk sopan, melepas senyum dan jarinya menunjuk bocah kecil di depan yang berjalan sendirian. Satu dari mereka menuduhnya penguntit. Jaemin terkejut, segera menjelaskan apa yang terjadi.

" Maaf paman, dia adikku, dia tidak mau aku antar  tetapi aku mendapat perintah untuk menjaganya hari ini "

Barulah si paman percaya.

Jaemin lekas undur diri sebelum kehilangan jejak si bungsu. Hampir saja dan beruntung Jisung sedang bertemu Sun Kyung di persimpangan jalan.

" Hallo eomma, ya, aku sedang menuju_ah maksudku dengan Jisung juga "

Jaemin melanjutkan perjalanan sampai ia menggerutu karena harus bersembunyi di balik semak semak ketika sampai di taman. Jisung hampir melihatnya.

Sore itu langit cerah. Lalu lalang manusia sedikit lebih ramai dari biasanya. Jaemin mendengus, masih memperhatikan gerak gerik Jisung yang sedang duduk di pinggir kolam.

" Awas saja jika menangis "

Jaemin mungkin tersenyum untuk beberapa saat. Mulai terbiasa dengan nyamannya semak yang ia jadikan tempat beristirahat. Jisung masih baik baik saja dalam pengawasannya.

" Hei.. Bukankah dia.."

Fokus Jaemin tiba tiba teralih. Tanpa sengaja matanya melihat gadis waktu itu. Jaemin bangkit, setidaknya menyapa sedikit sudah cukup. Atau bisa berbincang dengannya itu sungguh luar biasa.

Akan tetapi Jaemin harus rela mimpinya tak terwujud. Fakta yang terlihat, Jaemin justru lebih dulu berlari pada Jisung sebelum sempat ia merapikan penampilannya.

" Hyuuung.." tangisnya kencang. Cukup membuat perhatian orang di sekitar teralih pada bocah di pinggir kolam.

" Yya Jisungi.. sstt hyung disini "

" Maaf nak, Jisung menangis karena kakinya terdapat banyak semut "

Jaemin menunduk, mengucap terima kasih pada ibu teman Jisung yang tadi ikut mengusir para semut.

" Gatal ?? "

Jisung mengangguk, memeluk Jaemin erat ketika si sulung menggendongnya ke tempat yang lebih nyaman.

" Jisung mau sendirian lagi ? "wajah Jaemin cukup datar kali ini. Meski sedari tadi tangannya sibuk mengusap punggung Jisung menenangkan.

" Tidak mau " jawabnya cepat.

" Hyung tidak apa apa Jisung sendirian, Hyung tidak perlu menolong Jisung jika nanti Jisung di makan monster semut "

" Huaaaa.. tidak mau hyung "

Di balik tangis Jisung yang kembali terdengar, ada tawa terbahak dari Jaemin.

😊 😊 😊

cho's family Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang