Setelah cukup lama, Natasha berdiri dengan mata sembab. Lily memeluknya lagi. Menepuk-nepuk punggung wanita cantik itu agar ia tenang. Akhirnya ia berhasil dibujuk untuk mau melakukan press conference, memperjelas semua rumor yang beredar selama ini.
Rupanya, setelah kejadian tak mengenakkan di lobby gedung GE, Danu dan Amy buru-buru menyiapkan ruangan untuk press conference. Beruntung semua berjalan sempurna, sesuai yang diinginkan.
Ajie dan Natasha sepakat, untuk memberitahu bahwa hubungan mereka selama ini telah lama berakhir sebelum kehadiran gadis misterius yang ramai dibicarakan publik dan hanya ada kesalahpahaman kecil yang juga sudah diselesaikan. Mereka sepakat untuk saling membantu satu sama lain, dan tetap menjalin hubungan sebagai sahabat. Selesai jumpa press, mereka berfoto sambil bersalaman.
Beberapa wartawan menanyakan gadis misterius yang kini menjadi kekasih Ajie. Tapi Ajie enggan menjawab pertanyaan itu. Hanya Natasha yang menjawab dengan senyuman manis.
"Ya saya kenal kekasih baru Ajie, saya menyukainya dan ia memang pantas menjadi kekasih Ajie. Orangnya sangat baik, sangat bijaksana dan manis sekali," ucap Natasha sambil melirik ke arah Lily yang berdiri bersama Amy dan Danu diantara para staf yang juga melihat acara jumpa press itu.
Penjelasan singkat itu membuat para wartawan berebut mengajukan pertanyaan tapi Ajie mengangkat tangannya, menandakan jumpa press itu telah berakhir.
Sebelum pamit pulang, Natasha menemui Lily sekali lagi. Mereka berpelukan bak dua sahabat. Saling menenangkan satu sama lain. Dan Natasha berbisik di telinga Lily, "Jangan segan minta bantuan aku kalau Ajie macam-macam ya, Li."
Lily tertawa sementara Ajie menatap mereka berdua bertanya. Mereka melepas kepergian Natasha sampai di depan lift lantai 9.
Begitu pintu tertutup, tiba-tiba Lily bergumam, "Jadi kapan kontrak pacaran harus Lily tandatangani, Pak?"
Ajie menoleh cepat. Tapi mereka hanya bertatapan. Tak ada senyum atau tawa bahagia di wajah Lily lagi. Wajah Lily berubah. Nyaris tanpa ekspresi. Dan sebelum Ajie sempat berkata apa-apa, gadis itu sudah berbalik meninggalkannya menuju ruang sekretariat lagi.
Sebenarnya Ajie ingin langsung menjelaskan segalanya pada Lily. Tapi ada sesuatu yang sedang ia pikirkan, dan itu lebih penting saat ini. Hal itu jauh lebih penting untuk dilakukan daripada mengurusi masalah kontrak yang disinggung Lily. Ajie bermaksud memperlihatkan gadis itu bahwa ia tak pernah punya hubungan apapun dengan Natasha. Kalau ternyata Lily malah salah paham, bukan itu tujuannya.
Hanya saja, Ajie sendiri tak menyangka akan melihat sesuatu yang lain. Ia ingin memastikan dulu, sebelum menghadapi Lily. Hanya ingin memastikan.
***
"Jadi Mbak Lily gak tahu siapa pacarnya Pak Ajie sekarang?" selidik Santi sambil mencomot pisang goreng dari dalam plastik yang dibawa Lily.
"Yang jelas bukan saya," jawab Lily santai, masih dengan mulut penuh mengunyah cireng.
Tawa ngakak membahana di ruangan pantry lantai 8, tempat para housekeeper biasa beristirahat. Tempat Lily melarikan diri setiap jam istirahat tiba beberapa hari terakhir ini.
"Ya siapa juga yang bilang itu Mbak Lily! Hahahaha.... gak mungkin sih itu! Gak mungkin!" sahut Kiki yang duduk di atas meja pantry.
"Lah kerjanya tiap hari berantem mulu sama si Boss" kata Adang.
"Tiap hari nyumpahin Pak Boss di sini," sambung Wawan.
"Dan Mbak juga udah menikah... hahahaha... " Kali ini Pipit dan Santi mengucapkannya bersamaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Boss Galak & Sekretaris Badung [TAMAT]
General FictionRank 1 - 04/03/2019 #Komedi #Sekretaris #KisahCinta #Badung #Chicklit #Romcom #Boss #Kantoran - 16/03/2019 #Gadis #Officelove "Sepertinya saya sudah kenal Anda sebelumnya," kata pria itu perlahan. Lily sibuk mengingat-ingat. Masak sih? Kok bisa-bi...