Bonus 3: How Much Is Your Love? (2)

126K 8.7K 58
                                    

Bonus 3 Peringkat 1 #Badung dan #Kisahcinta

Tiga perempuan masuk ke apartemen dengan suara berisik. Begitu pintu terbuka, Avelia dan Tiar berhamburan menuju sofa, menghempaskan tubuh mereka di sofa dan melempar semua kantong belanja di lantai ruang tamu. Sementara Lily menuju ke dapur, mengambil segelas air putih dingin.

Lily memilih duduk di dapur, menatap kedua temannya yang kini berstatus anggota keluarga. Avelia, adik iparnya dan Tiar, calon kakak iparnya.

"Emak kok belum datang ya?" tanya Tiar sambil menatap jam dinding.

"Siapa yang bilang?" Sahut suara dari dalam kamar yang dulu ditempati Lily sebelum menikah terdengar memecah kesunyian.

Ketiganya menoleh. "Emaaak!" Tiga gadis itu berlompatan bergerak bersama mendekati dan mencium Emak. Kecuali Lily yang memeluk Emak lebih lama.

"Lah, ini kenapa lagi?"

"Kangeeen," bisik Lily manja, menenggelamkan wajahnya ke dada Emak.

Feeling seorang ibu mulai bekerja, mendeteksi sesuatu. Lily memang manja, tapi ia tak pernah menampilkan wajah murung seperti ini. Otomatis Emak membelai kepala Lily, membiarkan gadis kesayangannya menikmati tempat paling menyenangkan di dunia bagi seorang anak itu.

Avelia dan Tiar berpandangan. Mereka juga bisa melihat ada yang sedang dirasakan Lily.

"Ada apa sih, Li? Kamu keliatan beda," selidik Tiar setelah Lily ikut duduk di sofa, di sisi Emak. Avelia dan Tiar juga ikut bergabung di dua sofa tunggal lain.

Bibir Lily cemberut. "Mas Ajie."

"Mas Ajie kenapa?" tanya Avelia dan Tiar berbarengan.

Baru saja Lily ingin mengatakannya, bel pintu berbunyi nyaring mengagetkan.

"Siapa sih?" gerutu Tiar sambil berdiri.

Emak melirik jam. "Mungkin Jay kali, Yar!"

Tiar mempercepat langkah saat bel berbunyi sekali lagi. Tak lama ia kembali dengan seseorang di belakangnya. Bukan Jay seperti kata Emak, tapi Natasha.

"Halo semua. Eeeh... ada Emak. Apa kabar, Makku sayang?" tanya Natasha. Model majalah ternama itu mendekati Emak, mencium kedua pipinya dan duduk diantara Lily dan Emak, tanpa peduli raut wajah Lily yang tampak sebel. "Hai, Lily. Ngapain kamu di sini? Lakimu mana?" tanyanya dengan mata dikerjap-kerjapkan. Jelas sedang mengejeknya.

Oh hello... ini kan rumah kakaknya Lily. Wajar dong kalau Lily berkunjung. Tapi, karena ada Emak, Lily tak berani menjawab. Hanya matanya yang melotot pada Natasha, melemparkan pisau-pisau pembalasan secara penglihatan. Tak mau kalah, Natasha juga melotot.

Emak tertawa kecil. "Kalian berdua ini udah lama kan gak ketemu, malah ngajak ribut duluan. Mending ngobrol aja. Emak buatin minum dulu ya." Perempuan setengah baya itu pun beranjak menuju dapur, meninggal keempat perempuan muda itu duduk berkumpul.

"Kalian shopping, aku gak diajak sih!" kata Natasha sedikit ngambek, melipat kedua tangannya di dada. Avelia, Tiar dan Lily tertawa. Rupanya ini alasan Natasha yang tampak tak ramah begitu masuk.

"Yang ngajakin itu Lily, Nat. Kami cuma nemenin. Tapi kamu jangan kuatir. Lily beliin syal bagus tuh buat kita berempat," kata Avelia menjelaskan, diikuti anggukan Tiar. Sementara Lily meraih salah satu tas belanjaan dan mengambilkan syal untuk Natasha.

Natasha mengambil syal yang disodorkan Lily. "Makasih Li. Tapi sebenarnya ada apa? Ini kan jam kerja kalian semua. Beda sama aku. Kalo kalian sampai janjian ketemu, pasti ada sesuatu. Atau aku sudah gak termasuk sahabatmu lagi ya?" tanya Natasha sambil memasang syal itu di lehernya.

Boss Galak  & Sekretaris Badung [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang