04.

789 108 14
                                    

"Aish! Kenapa restoran ini lama sekali membuat ayam gorengnya! Aku sudah sangat lapar..." gerutu Chaeyeon sambil melihat ke arlojinya.

Begitu Chaeyeon menoleh, dia melihat seorang anak SMA. Chaeyeon merasa familiar dengan seragam dan logo dari SMA itu.

Lalu, pemuda itu meihat Chaeyeon. Pemuda itu tampak terkejut, namun dia juga menghampiri Chaeyeon.

"Selamat sore, Jung Eomonim." sapanya.

"E—Eh? Selamat sore..." balas Chaeyeon—yang kaget dengan sapaan pemuda yang bahkan tak ia kenal.

"Namaku Jingoo. Aku teman Arin." lanjutnya—dan ini membuat Chaeyeon paham kenapa pemuda ini memanggilnya.

"Ah... Jadi kau temannya Arin? Pantas saja aku merasa familiar dengan seragammu." balas Chaeyeon sambil menyunggingkan senyum cantiknya.

"Iya. Oh, ya! Arin ada diluar." ucap Jingoo.

"Oh? Kau bersama Arin sekarang?" kaget Chaeyeon.

Kemudian, Jingoo menganggukkan kepalanya.

"Iya. Kami berencana untuk kerja kelompok dirumahku. Apa aku harus memanggil Arin?" tanya Jingoo.

"A—Ah, tidak perlu! Mungkin dia akan menyesal jika masuk ke dalam..." tolak Chaeyeon dengan suara yang mulai mengecil.

"Oh, ya! Kau membeli ayam goreng juga, ya, Jingoo-ssi?" tanya Chaeyeon—yang mencoba mengalihkan pembicaraan.

"Iya, Eomonim. Kebetulan, ibuku sangat menyukai ayam goreng." jawab Jingoo sambil tertawa.

"Wah... Kau anak yang baik, ya! Ibumu pasti akan sangat senang." sanjung Chaeyeon.

"Terima kasih, Eomonim. Lalu, apa Eomonim juga membeli ayam goreng?" Kini giliran Jingoo yang bertanya.

Mendadak, Chaeyeon membayangkan wajah Jaehyun. Yah. Jika bukan karena Jaehyun, Chaeyeon tidak akan ada di restoran ayam goreng ini.

"Iya... Kebetulan, bosku menyukai ayam goreng. Hehe." jawab Chaeyeon sambil tertawa masam.

"Oh? Bos? Wah... Aku baru mendengar ada seorang bos yang suka dengan makanan murah seperti ini." ceplos Jingoo.

"Hm... Kau juga merasa aneh 'kan? Tapi, sepertinya tempat ini memang terkenal, ya? Kelihatannya penuh juga walau kecil." komentar Chaeyeon.

"Iya, Eomonim. Katanya restoran ini sudah ada sejak 22 tahun yang lalu. Dan semua orang suka dengan ayam goreng disini. Sudah murah, enak lagi." ujar Jingoo.

Chaeyeon hanya membalasnya dengan memangut-mangut. Sebenarnya, Chaeyeon tidak penasaran juga, sih, kenapa Jaehyun ingin beli ayam goreng di restoran ini. Tapi setidaknya, dia bisa memanfaatkan uang Jaehyun untuk mengenyangkan perutnya walau harus membuang tenaga hanya untuk makan.

Setelah itu, pesanan Chaeyeon dan Jingoo sama-sama selesai. Mereka berdua pun keluar dari restoran itu.

Namun, Jingoo baru menyadari sesuatu.

"Eh? Arin kemana?" gumam Jingoo—yang terdengar sampai ke telinga Chaeyeon.

"Ada apa, Jingoo-ssi?" tanya Chaeyeon memastikan.

"Ah... Itu... Tadi Arin menunggu disini. Tapi dia tidak ada." jelas Jingoo.

"Be—Benarkah? Lalu... Kemana dia?" kaget Chaeyeon.

"Ma—Maaf, Eomonim... Aku tidak tahu." jawab Jingoo—yang merasa bersalah kepada Chaeyeon.

"Jingoo. Kita cari Arin bersama, ya?" ajak Chaeyeon. Dan tentu saja Jingoo setuju.

Kind Of Love✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang