Arin masih menangis di tempat duduknya. Dia terus menghapus air matanya yang tidak berhenti keluar itu.
Yerin yang berada di sebelah Arin hanya bisa mengelus punggung gadis itu. Mencoba menenangkan gadis itu walaupun hal itu akan percuma.
Sementara Daniel hanya bisa mondar-mandir sendiri karena dirinya pun khawatir kepada Jaehyun dan Chaeyeon. Mereka benar-benar dalam keadaan kritis.
"Imo..." panggil Arin.
"Hm?"
"Eomma... Appa... Mereka akan baik-baik saja 'kan?" tanya Arin.
Yerin tersenyum kecil, "Eo... Mereka akan baik-baik saja."
"Padahal... Padahal yang menjadi sasarannya adalah aku. Tapi kenapa yang terluka hanya eomma dan appa? Kenapa... Kenapa aku malah baik-baik saja?" tangis Arin.
Yerin sungguh tidak tega kepada Arin. Yerin langsung menangis dan dia memeluk Arin dengan erat.
"Oh, Arin... Aku benar-benar minta maaf karenamu." isak Yerin.
Daniel yang melihat Arin dan Yerin hanya bisa menundukkan kepalanya. Ini terlalu sedih untuk dilihat bagi Daniel.
Dari kejauhan, Jungwoo hanya bisa terdiam menatap Arin di koridor rumah sakit itu. Di sebelah Jungwoo ada Joohyun—ibunya.
"Segera pamit kepada mereka. Eomma akan menunggu di mobil." ucap Joohyun—datar.
Jungwoo mau tidak mau hanya menuruti perintah ibunya. Setelah Joohyun pergi duluan, Jungwoo hanya duduk di salah satu kursi. Dia tidak mungkin pamit di saat suasananya masih menegangkan seperti itu.
Beberapa menit kemudian, sang dokter akhirnya keluar dari ruangan ICU. Daniel, Yerin, dan Arin langsung bangkit begitu dokter itu muncul.
"Apa mereka baik-baik saja, Dok?" tanya Daniel.
Sang dokter menghela nafas beratnya. Dia melihat ke arah Arin dan Yerin yang saling berpelukan.
"Tuan Jung baik-baik saja. Beruntungnya dia belum kehilangan banyak darah." ujar sang dokter.
"... Tapi Nyonya Jung masih dalam keadaan kritis. Dia belum sadar karena pengaruh overdosis obat yang belum kami ketahui apa yang ia konsumsi. Karena itu, kami belum bisa memastikan apa yang akan terjadi pada Nyonya Jung." jelas sang dokter.
"... Sayangnya, bayi mereka tidak dapat diselamatkan."
Daniel, Yerin, dan Arin langsung mengangkat kepalanya begitu sang dokter mengatakan kalimat terakhir. Mata ketiga orang itu mengerjap saking terkejutnya.
"Ba—Bayi? Jadi... Jadi Chaeyeon sedang mengandung?" tanya Daniel.
Sang dokter mengernyitkan dahinya, "Nyonya Jung tidak memberitahu kepada kalian? Padahal usia kandungannya sudah hampir 4 bulan."
Kaki Arin langsung lemas. Dia tetap terjatuh ke lantai walaupun Yerin sudah menahan gadis itu.
"Eo—Eomma..." Arin merasa sesak.
"Arin... Kau harus sabar..." sahut Yerin—memeluk lagi gadis itu.
Daniel langsung mengusap wajahnya yang frustasi. Walaupun semua ini tidak terjadi padanya, tetap saja Daniel merasa benar-benar hampa karena kesedihan yang berimbas padanya juga.
Setelah sang dokter kembali ke ruangan ICU untuk melanjutkan pemeriksaan mereka pada Jaehyun dan Chaeyeon, Ilhwa, Jinyoung, dan Yeonwoo datang. Mereka langsung menghampir Daniel, Yerin, dan Arin yang ada di sana.
"Arin-ah!" Ilhwa langsung memeluk cucu satu-satunya itu dengan erat.
Sementara Arin yang tidak memiliki tenaga hanya bisa diam dengan tatapan sendu nan kosongnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kind Of Love✔️
Fanfiction'Kind Of Love' '사랑의 종류' 'Sarang-ui Jongryu' "Hidupku kacau karena tidur dengan pria asing. Aku benci dengan semua pria." - Jung Chaeyeon "Wanita hanya melihat uang. Tidak ada yang baik dari mereka semua." - Jung Jaehyun Berkisah tentang seorang sing...