24.

761 91 22
                                    

Saerom baru saja tiba di apartemennya. Sudah cukup lama wanita itu tidak menginjakkan kakinya di tempat tinggalnya sendiri.

Tentu saja karena Mingyu. Pria itu pasti mencari Saerom.

"Eo. Aku baik-baik saja."

"Hhh... Aku benar-benar khawatir karena tidak bisa menghubungimu."

"Hehe. Maafkan aku karena tidak memberitahumu. Aku memang sengaja ingin berlama-lama di rumah sakit."

"Eo, aku mengerti. Saat aku ke apartemenmu, aku bertemu dengan Mingyu."

"Mingyu?"

"Hm. Dia bilang kau pergi ke rumah sakit tapi tidak tahu rumah sakit mana."

"Ah... Jadi dia tahu..."

"Tapi, saat itu dia sedang memainkan laptop-mu."

"Benarkah?"

"Hm. Laptop milikmu yang memiliki stiker namamu di atasnya. Dia sangat serius."

"Oh... Mungkin... Mungkin dia sedang melihat foto-foto kami."

"Begitu..."

"Shinyoung-ah! Nanti kutelepon lagi, ya?"

"Eo! Tentu."

Saerom mematikan teleponnya. Raut wajahnya tampak kebingungan dan juga panik.

"Padahal jelas aku hanya berbohong soal bukti itu..." gumam Saerom.

Tidak mau berpikir yang aneh-aneh, Saerom hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.

Baru saja dia memasuki kamarnya, betapa terkejutnya Saerom saat mendapati Mingyu yang tengah duduk di kasurnya menghadap ke arah jendela.

"Yak!" seru Saerom—panik.

"Ke mana saja, jalang?" tanyanya—sarkas.

"Keluar dari kamarku!" tegas Saerom.

Mingyu terkekeh, "Baiklah. Sudah semalaman aku menginap di sini. Sudah waktunya untuk pergi."

"Tolong hanya pergi, Gyu." pinta Saerom—serius.

Mingyu mulai berjalan melewati Saerom sambil terus menatap ke arah mantan pacarnya itu. Saerom mulai teringat sesuatu.

"Tu—Tunggu."

Mingyu menghentikan langkahnya dan berbalik menghadap Saerom.

"Apa yang kau lakukan dengan laptop-ku?" tanya Saerom—gugup.

"Ah... Hanya melihat-lihat." jawab Mingyu.

"Aku berbohong soal bukti itu. Tidak ada bukti soal hubunganmu dengan gadis lain." ujar Saerom.

"Oh, jadi kau berbohong?" selidik Mingyu.

"Eo. Agar kau tidak melakukan hal seperti itu lagi kepada teman-temanku." tukas Saerom—tajam.

"Setakut itukah kau kepadaku, hah?" sinis Mingyu.

Kind Of Love✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang