09.

879 115 46
                                    

(Back to before Chaeyeon's departure)

"Jadi... Dia adalah saudara tirimu?" kaget Arin. Sohyun pun membalasnya dengan anggukkan kepala yang lemah.

"Hm. Kau kaget 'kan?" ucap Sohyun—sedikit sendu.

"Tidak... Tapi kenapa dia bisa bersikap kasar kepadamu saat di sekolah? Dia tidak terlihat mirip juga denganmu." tutur Arin—penasaran.

Sohyun terdiam menatap Arin. Cerita yang selama ini dia sembunyikan dari semua orang, mungkin akan terbongkar sekarang untuk Arin.

"Itu karena kami tidak sedarah. Hubungan keluarga kami terlalu rumit. Ayahku memiliki 2 istri. Ayahku dan ibunya Jungwoo menikah saat kami masih kelas 3 SMP. Jungwoo itu hasil hubungan gelap ayahku dengan ibu Jungwoo. Tapi sejujurnya, aku dan ibuku selalu menganggapnya sebagai bagian dari keluarga."

"... Tapi, ibu Jungwoo tidak bisa memikul bebannya sendiri karena ayahku terlalu memanjakanku dan ibuku. Jadi, ibu Jungwoo bercerai dengan ayahku. Otomatis, Jungwoo ikut kepada ibunya."

"... Karena itu, Jungwoo selalu membenciku. Dia selalu muak melihat wajahku. Begitu pun dengan ibunya. Ibu Jungwoo terkenal galak dan cerewet, jadi aku sempat kena semprot olehnya."

"... Tapi, mereka berdua sebetulnya baik. Sangat baik. Hanya saja, mereka masih sakit hati dengan ayahku. Walau pun begitu, aku tahu kalau ibu Jungwoo masih menyayangi ayahku. Sungguh, ibuku benar-benar paham perasaan ibu Jungwoo dan Jungwoo. Dia bahkan tidak masalah saat ayahku memiliki istri kedua."

Cerita Sohyun barusan membuat Arin terenyuh. Dia tidak menyangka kalau Sohyun dan Jungwoo memiliki cerita kelam seperti ini. Arin baru mengetahui kalau Sohyun dan Jungwoo adalah saudara tiri.

"Jangan mengelak, Kim Jungwoo. Keluargamu jadi kaya, tuh! Tapi, sayang, ya, malah pisah di tengah jalan. Hahaha!"

"Sudahlah, Jungwoo. Berikan saja kami uangmu secepatnya. Sesama anak haram harus berbagi."

Arin jadi paham saat teman-teman Jungwoo yang dulu meledeknya seperti itu. Ternyata memang benar kalau Jungwoo pernah mengalaminya.

Ini membuat Arin menjadi kasihan dengan Jungwoo.

"Ibuku dan ayahku hanya bisa diam jika Jungwoo mulai kasar padaku. Kami semua merasa bersalah kepada Jungwoo dan juga ibunya." tambahnya.

Sohyun mengerti. Pasti, semua orang akan merasa bersalah. Siapa pun itu, mereka pasti akan merasa jahat jika ada yang merasa sakit hati.

"Tapi, tidak seharusnya Jungwoo seperti itu. Dia tidak boleh egois." ujar Arin—serius.

"Tidak, Arin. Dia tidak egois. Yang dia lakukan memang sepatutnya dilakukan." kilah Sohyun.

"Apa maksudmu, Sohyun? Kau ingin terus menjadi budaknya? Aku tidak mau, Sohyun!" serbu Arin.

"Aku sudah bilang. Ini semua salah kami. Seharusnya ayahku tidak bersikap seperti itu sejak awal. Karena itu, yang jadi imbasnya adalah Jungwoo. Dia yang justru yang paling terpuruk di antara kami semua." jelas Sohyun—mencoba menyadarkan Arin.

Arin jadi terdiam. Entah kenapa cerita hidup Jungwoo sedikit persis dengan Arin. Arin dan Jungwoo sama-sama bersikap keras kepada keluarganya sendiri. Hanya bedanya, Arin kepada ibunya sedangkan Jungwoo kepada ayahnya dan juga Sohyun. Arin dan Jungwoo bersikap seperti itu karena sama-sama merasa ditelantarkan oleh orang tuanya masing-masing.

"Aku hanya mencoba mengerti keadaannya, Arin. Hehe. Tenang saja. Tidak akan terjadi saling bunuh-membunuh, kok. Aku justru tahu kalau Jungwoo itu orang baik." ujar Sohyun—tertawa kecil.

Kind Of Love✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang