30.

564 72 8
                                    

Jaehyun tengah menunggu Chaeyeon di mobilnya. Alasan Jaehyun memarkirkan mobilnya di blok lain adalah blok di mana letak apotek Ilhwa tidak diperbolehkan untuk memarkirkan mobil.

Lesung pipit Jaehyun mengembang saat melihat Chaeyeon datang dan masuk ke dalam mobil.

"Bagaimana?" tanya Jaehyun.

"Eomma sedang tidur di lab. Jadi, aku menitipkannya kepada pegawainya." jelas Chaeyeon.

"Oh, baguslah."

"Tapi, Jae." panggil Chaeyeon.

"Hm?"

"Aku bertemu seseorang yang tidak kukenal di depan apotek milik eomma. Tapi rasanya berbeda." ujar Chaeyeon.

"Maksudmu?" Jaehyun sedikit tidak mengerti.

"Maksudku, aku merasa pernah bertemu dengannya di suatu tempat. Tapi, aku tidak tahu kapan dan di mana." jelas Chaeyeon.

Jaehyun hanya terdiam menatap Chaeyeon. Wanita itu terlihat serius memikirkan sesuatu.

Chaeyeon terkejut saat merasakan tangan besar Jaehyun mengelus lembut pucuk kepala Chaeyeon.

"Semoga itu hanya perasaanmu. Aku khawatir melihatmu yang malah memikirkannya." sahut Jaehyun.

"... Oh, ya. Maaf tadi aku tidak mengantarkanmu ke apotek eomeoni." tambahnya.

Chaeyeon tersenyum, "Tidak apa, yeobo. Untungnya, eomma sedang tertidur."

"Hm. Kita pulang sekarang, ya." ajak Jaehyun.

Chaeyeon hanya menganggukkan kepalanya. Kemudian, Jaehyun pun mulai fokus ke jalanan yang ada di depannya.

Namun, otak Jaehyun justru masih memikirkan tentang Chanyeol. Justru dirinya sekarang tahu kalau Chanyeol berada di apotek milik Ilhwa itu.

Mungkin saja pria yang Chaeyeon temui itu adalah Chanyeol.

Mungkin aku harus menemui Chanyeol seorang diri. Pikir Jaehyun.

..

"Jadi... Kau belum berbicara lagi dengan Eunwoo?"

"Hm... Sepertinya, dia sangat membenciku sekarang."

"Tidak~ Dia tidak mungkin seperti itu."

"Aku benar-benar bersalah, Chae... Walaupun aku lega karena Mingyu sudah dipenjara, tetap saja aku masih tidak bisa terima jika Eunwoo berkorban seperti itu."

"Aku paham, Rom. Tapi, Eunwoo memiliki alasan kenapa dia bertindak seperti itu. Aku yakin dia sangat tulus untuk melindungimu."

"Terima kasih, Chae... Aku sungguh merasa lega kau mau mendengarkan ceritaku."

"Tidak masalah, Rom. Semoga kau dan Eunwoo bisa mengobrol kembali."

Chaeyeon dan Saerom pun menyudahi telepon mereka. Chaeyeon mulai merebahkan tubuhnya di sofa sembari menyesap lemon tea hangat kesukaannya.

Tiba-tiba saja, Jaehyun datang dan langsung melompat ke sofa. Dia merebahkan tubuhnya di paha Chaeyeon hingga Chaeyeon terkejut.

"Yak!" pekik Chaeyeon.

"Apa~? Aku tidak boleh tidur di sini?" tanya Jaehyun—mengusap paha pucat milik Chaeyeon.

"Bukan~ Kau mengagetkanku, tahu!" gerutu Chaeyeon—menjawir hidung mancung milik Jaehyun.

Jaehyun hanya terkikik dengan lesung pipit manisnya. Wajah Chaeyeon hanya bisa bersemu merah saat melihat Jaehyun yang tersenyum kepadanya.

"Chaeyeon."

Kind Of Love✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang