12.

712 87 3
                                    

"Aku akan melamar Chaeyeon."

Hening.

1. 2. 3.

Belum ada suara dari Chaeyeon dan Jinyoung. Keduanya masih berusaha mencerna ucapan Jaehyun itu.

Hingga akhirnya, Chaeyeon membulatkan matanya dan mulutnya menganga lebar. Dia menatap Jaehyun dengan tatapan kaget dan tidak percaya. Sementara Jinyoung jadi kebingungan sendiri. Suasananya jadi canggung setelah Jaehyun mengatakannya.

"Y—Ya? Kau... Kau apa?" tanya Jinyoung—memastikan.

"Aku akan melamar Jung Chaeyeon. Karena itu, izinkan aku untuk bertemu dengan orang tua Chaeyeon." ujar Jaehyun—matanya bertatapan dengan Jinyoung.

Jinyoung dan Chaeyeon langsung bertatapan. Raut wajah Chaeyeon sangat kebingungan. Wajahnya memucat dan mulutnya kelu. Jinyoung tidak tahu harus berbuat apa kepada pria yang ada di hadapannya.

"Kau serius?" tanya Jinyoung.

Jaehyun terdiam. Masih menatap Jinyoung. Kemudian, matanya beralih ke mata Chaeyeon. Keduanya sekarang saling bertatapan.

"Hehehe... Oppa... Sepertinya bosku ini sedang mabuk. Sebentar, ya! Aku harus berbicara berdua dulu dengannya." ujar Chaeyeon—nyengir. Dia langsung memalingkan pandangannya kala Jaehyun melihatnya.

Jinyoung hanya bisa mengerjapkan matanya sendiri saat melihat Chaeyeon yang menarik Jaehyun keluar dari restoran itu.

Tentu saja sebagai seorang kakak, Jinyoung sangat kaget. Karena setahunya, Chaeyeon tidak pernah terlihat dekat dengan pria lain setelah Eunwoo. Eunwoo sendiri pun masih tidak terlalu sering bertemu dengan Chaeyeon.

Chaeyeon menarik Jaehyun hingga ke area parkir. Chaeyeon mengatur nafasnya sendiri sebelum berhadapan dengan Jaehyun.

Baru setelah wanita itu siap, dia langsung berbalik dan menatap tajam ke arah Jaehyun. Sementara pria itu masih diam menatap Chaeyeon.

"Yak, kau gila? Tiba-tiba berkata seperti itu di hadapan kakakku dan bahkan kau tidak berbicara dulu padaku." serbu Chaeyeon.

"Bukankah ini yang kau inginkan 'kan?" balas Jaehyun.

"Tapi bukan begini maksudku! Wah... Sepertinya kau salah paham saat aku marah tadi pagi." desah Chaeyeon—mengusak rambut panjangnya.

"... Maksudku adalah kau jangan menyalahkanku yang sudah menuduhmu atau menunjukmu karena masa laluku. Aku juga masih sangat bingung sampai sekarang. Jelas, aku sangat malu kepadamu. Karena itu aku meluapkan semua emosiku." jelas Chaeyeon.

Jaehyun hanya diam saja. Melihat Jaehyun yang diam saja membuat Chaeyeon jengah.

"Yak, kenapa diam saja?! Biasanya kau akan membalasku. Sekarang, kenapa kau berkata seperti itu kepada Jinyoung Oppa?"

Jaehyun menghela nafasnya. Dia mulai melonggarkan lengan kemejanya yang sejak tadi masih terkancing.

"Saat melihat dan mengingatmu membuatku merasa bersalah." ucap Jaehyun—menatap Chaeyeon.

"A—Apa?"

"Kau pikir aku tidak memikirkan tentang ini? Semenjak kau menunjukku, aku selalu memikirkannya. Aku khawatir jika aku pernah melakukannya denganmu." ujar Jaehyun—membuat Chaeyeon terbengong dengan ucapannya.

"... Aku tidak pernah berhubungan lagi dengan seorang wanita semenjak cinta pertamaku pergi. Tapi, kau malah muncul dan mengatakan kalau kau punya darah daging dariku... Apa kau kira aku tidak akan memikirkannya? Tentu saja aku akan memikirkannya." lanjut Jaehyun.

Kind Of Love✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang