36.

473 51 0
                                    

"Jungwoo awas!!!"

Saat itu juga mata Jungwoo melebar. Perasaan itu mulai menyeruak hingga ke seluruh tubuhnya.

Darah mengalir dari bahu lebarnya. Berjatuhan tepat di pipi Arin.

Rasa sakit itu Jungwoo tahan sebisa mungkin. Tapi semuanya percuma saat Chanyeol menarik kembali pecahan vas bunga yang tajam itu dari bahu Jungwoo.

"Argh!!!"

Jungwoo merintih kesakitan hingga dia tidak bisa menopang tubuhnya lagi. Tangan sebelah kanannya sudah mati rasa.

"Tidak... Jungwoo—Ukh!"

Chanyeol langsung mencengkram wajah Arin dengan tangan kanannya yang sudah kotor oleh darah. Mata mereka saling bertatapan namun getaran yang diberikan masing-masing berbeda.

"Ahjusshi... Kenapa kau seperti ini...? Kenapa kau tega pada eomma dan Jungwoo...? Ini bukan dirimu..." tangis Arin.

"Diam! Siapa yang menyuruhmu untuk menangis, hah?!" bentak Chanyeol—mencengkram lebih kuat lagi.

"Akh..." Arin hanya bisa meringis kesakitan.

"Kalau kau mau tahu kenapa aku seperti ini, justru ini semua karena dirimu!" tukas Chanyeol.

"Kenapa?! Aku sudah melakukan apa hingga kau sejahat ini pada kami?!" pekik Arin.

"Karena aku sangat menyukaimu, Arin. Kau yang sudah jahat dan keji padaku hingga aku berakhir kembali seperti ini."

Arin membelalakkan matanya—tidak percaya. Dia langsung menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Ti—Tidak... Aku tidak pernah berpikir untuk membuatmu menyukaiku! Kau justru menyukai Yerin imo 'kan? Kenapa tiba-tiba kau begini kepadaku, ahjusshi?!"

"Cih! Kau ternyata sama bodohnya seperti ibumu. Kau sendiri yang selalu datang padaku dan berlagak manis saat bersamaku. Tapi kau sendiri juga yang malah menghilang tiba-tiba saat aku mencarimu. Apa menurutmu itu tidak jahat, hah?!" bentak Chanyeol.

Tubuh Arin semakin gemetaran saat Chanyeol berpindah mencengkram pinggang Arin. Arin kembali mengeluarkan air matanya yang sedari tadi masih menumpuk di matanya.

"Tolong... Jangan begini, ahjusshi... Kau salah paham..." Arin memohon.

Tapi Chanyeol menghiraukan Arin. Dengan ganasnya, Chanyeol menciumi leher Arin dan membuka paksa pakaian sekolah yang masih dikenakan gadis itu.

Jungwoo yang masih terkapar di lantai tentu geram melihat Chanyeol dengan gelagat akan memperkosa Arin itu.

"Berhenti, sialan!!!"

Dengan sisa kekuatannya, Jungwoo langsung bangkit dan kembali memukul kepala Chanyeol hingga pria tinggi itu terpelanting ke samping.

Jungwoo langsung menduduki perut Chanyeol dan terus menghantam wajah Chanyeol tanpa ampun.

"Tega sekali dirimu! Apa kau bahkan tidak memiliki hati?!"

Jungwoo terus meneriaki dan menyumpahi Chanyeol. Pria itu hanya menerima pukulan dan makian dari Jungwoo sembari menyeringai.

Arin yang melihatnya sungguh ketakutan.

"Cukup, Jungwoo! Hentikan!" pinta Arin.

"Tidak, Arin! Aku harus menghukumnya!" balas Jungwoo—masih melayangkan bogemnya.

"Tidak, Jungwoo! Aku tidak ingin kau menyakiti orang lain!" seru Arin—memaksa.

"Dia harus mati, Arin! Seorang ayah mana yang tega memperkosa anaknya sendiri—"

Kind Of Love✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang