"Vann" panggil Agam di kantin
"Apa" aku menghampirinya
"Reval ilang, dia kayanya nyusul si Clara ke rumahnya deh soalnya anak anak yang lain pada ngomongin Reval"
"Ya udah berarti Reval gagal dong?" kata aku
"Gagal dari mana goblok, dia mau lamar dai rumahnya lah" kata Raffi sambil menjitak kepala Vano
"Nying sakit, kan bisa aja Clara lagi diluar kota? "
"Kalo ga? Pake otaknya dong kasian tuh nganggur " balas Agam
"Iya iya diem dah ah ganggu amat " kata aku dengan sebal
Sepanjang waktu entah itu guru ataupun siswa masih saja membicarakan tentang Reval yang gagal melamar Clara
Hari sudah sore dimana waktu anak SMA pulang sekolahnya. Aku langsung pergi keparkiran
"Heh bangsat" panggil seseorang yang berada si dktku
"Oh lo lagi?" kata aku
"Lo bawa kemana Clara? Di rumahnya gak ada tuh"
"Hello? Nyulik? Jaman kapan itu? Mana mungkin gue ngulik, emangnya lo ga ketemu orang tuanya apa dirumahnya?"
"Ketemu dan dia bilang Clara gak ada dirumah"
"Trus dikasih tau kemana Claranya?"
"Gak usah sok gatau deh lo!" bentak Reval yang sama sekali tidak membuatku takut malah membuat ingin sekali menghabisinya
"Lo pikir gue bokapnya yang tau kemana Clara pergi"
"Gak usah ngeles anjing" kata Reval dgn memukulku dgn keras
"Lo ngajak berantem sama gue? Sini lo" kata aku
"Gue cuma minta lo mundur gak usah ganggu guee" 1 pukulan mendarat di pipi kanan Reval, sejak itu Reval dan aku berkelahi, entah apa yang ada dipikirannya
"KENAPA LO NUDUH GUE KALAU GUE YANG NGAMBIL CLARA HAH" teriakku di sela sela pukulan pukulan yang terus di lemparkan Reval dan aku
"KARENA LO SAINGAN GUE" jawabnya
"Lo gak punya otak, KALAU CLARA EMANG LAGI PERGI TRUS LO MAU APA? Apa orang tuanya gak ngasih tau lo clara pergi kemana? Atau ini kesempatan bagus untuk lo musnahin gue?"
"Clara pergi sama sodaranya, dan iya ini kesempatan gue untuk menang, bukan berarti gue bunuh lo!"
"Gak tau malu lo! Gak level banget gue berantem sama orang yang buta akan cinta" kata aku dan lebih memilih pergi dari situ karena males banget gue berantem sama Reval gara gara Clara
Aku masuk ke mobil dgn penuh luka, apa perlu gue obatin dulu gitu supaya pada gak kaget pas nyampe di rumah? Bodoamat lah.
Aku melajukan mobil dgn kecepatan sedang dengan membawa beban pikiran yang entah apa yang gue pikirin"Ma Vano dateng" kata aku yang sudah masuk ke dalam rumah besar milik papa
"Eh sini liat apa yang lagi dilakukan oleh istri kamu" kata mama yang sepertinya darj arah dapur, aku menyimpan tas di atas sofa dan pergi ke dapur
"Astagfirullah Vanoo kamu ngapain lagi?" mama terkaget karena melihat wajah lebam ini saat sedangmembuat kue, mereka memang sedang membuat kue coklat yang waktu dulu biasa dibikin mama
"Mulai deh ah sini obatin dulu" kata Clara yang segera mencuci tangannya dan mengambil kotak obat ke meja makan
"Lo kenapa bisa kaya gini? Gak punya kerjaan banget" omel Clara
KAMU SEDANG MEMBACA
Marry An Enemy ✔
RomanceMASIH KUMPLIT;) "Sudah sudah jangan bertengkar lagi ya" kata sang papa "GAK BAKAL" tolak aku dan Vano "Kalian harus mau karena kalian akan dijodohkan " --- "Tapi disisi lain gue dapet keuntungan dari pernikahan ini" kata Vano --- Clara yap itu nama...